YOGYAKARTA – Richard Lee mengaku kecewa dengan tim medis dan panitia yang bertanggung jawab atas meninggalnya pebulu tangkis China Zhang Zhi Jie pada Minggu, 30 Juni 2024. Zhang Zhi Jie tiba-tiba mengalami kejang dan pingsan saat laga Kejuaraan Junior Asia cocok. di GOR Amongrogo, Yogyakarta. Saat itu dia sedang bertarung dengan Kazuma Kawamo yang berasal dari Jepang.
Richard Lee mengaku sempat menonton keseluruhan video saat Zhang Zhi Jie mengalami kejang selama beberapa menit di lapangan, namun tim medis baru datang beberapa saat kemudian. Menurut Richard Lee, dalam peristiwa besar seperti itu tim medis harus selalu siap di lapangan. Scroll untuk mengetahui detail selengkapnya, yuk!
“Jujur saya sangat kecewa dengan penanganan tim medis dan panitia di sana. Apalagi ini event internasional, event besar yang disorot media internasional,” kata Richard Lee merujuk pada video Instagramnya, Selasa. . 2 Juli 2024.
Sebagai seorang dokter, Richard Lee menilai seharusnya Zhang Zhi Jie bisa diselamatkan jika petugas medis di sana segera memberikan resusitasi jantung paru (CPR). Namun jika peralatan terbatas, setidaknya atlet mendapat oksigen.
Richard Lee menyayangkan setidaknya dalam waktu 2 menit, Zhang Zhi Jie tidak segera ditangani oleh dokter.
“Kemungkinan besar dia bisa diselamatkan. Dalam 2 menit yang saya lihat, hampir tidak terjadi apa-apa. Dia hanya datang, melihatnya, naik tandu, memanggil ambulans. Tidak ada resusitasi, tidak ada CPR, tidak ada.” resusitasi,” jelas Richard Lee.
“Iya, paling tidak diberi oksigen. Apalagi pasien ini juga atlet, artinya jantungnya baik-baik saja, dan usianya masih 17 tahun. Jadi peluang sembuhnya bisa cepat asalkan pengobatannya cepat, ” tambahnya.
Suami dokter Reni Efendi bahkan berharap orang yang datang menolong Zhang Zhi Jie bukanlah seorang dokter. Sebab, jika mereka seorang dokter, apa yang mereka lakukan dinilai sangat memalukan karena tidak peka terhadap perlakuan terhadap atlet tersebut.
“Saya harap bukan tim medis, karena kalau tim medis pasti sangat-sangat meresahkan. Saya kira tidak kompeten,” kata Richard Lee.
Richrad Lee juga khawatir kasus ini akan berdampak pada opini masyarakat tentang pelayanan medis di Indonesia. Tak heran jika banyak masyarakat yang memilih berobat ke luar negeri karena meragukan kualitas tenaga medis di negaranya sendiri.
Apalagi event internasional sebesar ini tentunya akan menjadi sorotan di negara lain juga. Dia khawatir tentang bagaimana Indonesia akan dipandang secara internasional.
Hal-hal seperti inilah yang membuat pasien di Indonesia akhirnya curiga terhadap tenaga medis di Indonesia. Mereka akhirnya pindah ke luar negeri atau membuat acara internasional mencurigakan di Indonesia, ujarnya. Ditemukan tewas, korban mengaku harus mengganti barang yang hilang di tempat kerja. Peristiwa terjadi pada malam hari, 13 Oktober 2024. Bermula saat keluarga korban hendak ke toilet. Namun, pintu kamar mandi terkunci. Saksi mengetuk pintu bachkim24h.com.co.id pada 14 Oktober 2024