bachkim24h.com, Jakarta – SM Entertainment secara resmi mengonfirmasi bahwa Winter Espa baru-baru ini menjalani operasi untuk mengobati pneumotoraks, suatu kondisi yang disebut paru-paru kolaps.
“Winter menjalani operasi pneumotoraks dan saat ini sedang dalam masa pemulihan,” kata SM Entertainment pada Jumat, 12 April 2024, seperti dilansir Soompi.
Badan tersebut menjelaskan, pneumotoraks merupakan kondisi yang cenderung berulang sehingga dilakukan pembedahan sebagai tindakan pencegahan berdasarkan anjuran dokter.
Mereka berkata, ‘Keputusan ini diambil setelah diskusi serius.
Winter tampil di acara musik Jepang NHK ‘Sin 101’ yang ditayangkan langsung pada 6 April dan kembali ke Korea pada Selasa, 9 April 2024.
Mengenai dampak penampilan tersebut terhadap jadwal kerjanya, SM Entertainment menekankan, “Mengenai jadwal mendatang, kami akan memprioritaskan comeback musim dingin.”
Aespa dijadwalkan kembali pada bulan Mei, diikuti dengan tur dunia ‘2024 aespa Live Tour – SYNK: PARALLEL LINE’ mulai 29 hingga 30 Juni 2024 di Jamsil Indoor Stadium di Seoul, Korea Selatan.
Setelahnya, tur dunia akan digelar di 14 wilayah Asia termasuk Jepang, Australia, Indonesia.
Pneumotoraks adalah suatu kondisi medis di mana paru-paru kolaps sebagian atau seluruhnya akibat penumpukan udara di rongga pleura, ruang antara paru-paru dan dinding dada.
Paru-paru manusia dikelilingi oleh selaput ganda yang disebut pleura. Selaput ini menghubungkan paru-paru dan tulang rusuk. Ruang antara kedua membran ini disebut rongga pleura.
Pneumotoraks terjadi ketika udara memasuki rongga pleura, yang biasanya merupakan titik lemah atau ‘lubang’ di paru-paru, sehingga menyebabkan paru-paru kolaps.
Seperti dikutip dari situs Hug.ch, fenomena ini dapat terlokalisasi di bagian atas uap (peak) atau dapat menyebar ke seluruh uap.
Pneumotoraks lebih sering terjadi pada pria, terutama antara usia 20 dan 40 tahun, dan merokok dapat memperburuk kondisi ini.
Berikut adalah beberapa jenis pneumotoraks: Pneumotoraks spontan primer: Ini adalah jenis yang paling umum dan terjadi tanpa sebab yang jelas pada orang yang tidak memiliki riwayat masalah paru-paru sebelumnya. Pneumotoraks spontan sekunder: Jenis ini jarang terjadi dan biasanya disebabkan oleh penyakit paru yang sudah ada sebelumnya, seperti emfisema, asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), atau tumor paru. Pneumotoraks pasca trauma: Disebabkan oleh cedera fisik atau trauma. Tension pneumothorax: Kondisi ini terjadi ketika udara yang terperangkap di rongga pleura mengembang tanpa keluar sehingga menyebabkan penumpukan tekanan yang dapat menyempitkan jantung dan pembuluh darah besar, sehingga mengancam nyawa. Pembedahan sangat penting untuk kelangsungan hidup pasien.