Categories
Bisnis

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo hingga Bos InJourney Dony Oskaria Dipanggil Prabowo Subianto

bachkim24h.com, Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto mulai mengundang sejumlah calon wakil menteri dan calon kepala pemerintahan. Terpantau Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kartika Virjoatmodjo dan sejumlah orang lainnya mulai mendatangi kediaman Prabowo.

Selain Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri Investasi/BKPM Juliot, mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan CEO InJourney Doni Okariya juga hadir. Beberapa tokoh berkumpul, mengenakan jas dasi coklat dan sepatu formal. 

Tak lama kemudian politisi Budiman Sudyatmiko pun datang ke rumah Prabowo Subianto. Seperti diketahui, sudah saatnya Prabowo mengundang calon wakil menteri dan calon kepala badan. Keputusan tersebut akan diambil oleh pimpinan pemerintahan tahun 2024-2029. Prabovo mengumumkan calon wakil menteri

Sebelumnya, presiden terpilih Prabowo Subianto mulai mengundang sejumlah calon menteri di kabinet masa depannya. Termasuk sejumlah prediksi mengenai calon kepala lembaga negara.

Ketua Umum Surat kabar “Gerindra” Sufmi Dasco Ahmad hari ini mengungkapkan rencana Prabowo mengundang calon wakil menteri dan calon pimpinan lembaga tersebut.

“Hari ini kami mengundang calon wakil menteri dan calon kepala lembaga,” kata Dasco di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).

Dia memungkinkan, jumlah mereka yang muncul akan lebih banyak saat pemanggilan calon menteri pada Senin, 14 Oktober 2024. Dia mengatakan, Prabowo akan mengecek kesesuaian calon wakil menteri ke depan.

 

 

“Kalau dilihat nanti, banyak sekali calon wakil menteri dan calon kepala lembaga yang kemudian akan diajukan Pak Prabowo untuk dipertimbangkan,” ujarnya.

“Saya tidak hitung berapa orangnya, tapi nanti karena ada dua kementerian yang punya calon, ada yang satu, ada yang lebih dari satu,” lanjutnya.

 Banyak spesialis

Ia mengatakan, posisi menteri, wakil menteri, dan kepala pemerintahan akan diisi oleh spesialis. Diakuinya, hal tersebut sejalan dengan tuntutan Partai Politik (Parpol) di koalisi pimpinan Indonesia (KIM).

“Banyak dari mereka yang spesialis, sehingga usulan partai politik, baik dari menteri, kepala otoritas, maupun wakil menteri, sebagian besar datang dari spesialis,” tutupnya.

Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengundang calon menterinya ke Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan pada Senin, 14 Oktober 2024. Panggilan itu akan berlanjut hingga hari ini. 

Ada sekitar 49 orang pada panggilan pertama. Daftar calon menteri yang diundang Prabowo antara lain sejumlah tokoh lama yang pernah menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain itu, ada sejumlah spesialis. Tak ketinggalan: sejumlah politisi yang mewakili partainya.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai jumlah kementerian tersebut terlalu gemuk dibandingkan era Presiden Joko Widodo atau pemerintahan Jokowi.

“Ada dua makna yang bisa dibaca (dengan kabinet tebal ini). Yang pertama adalah bahwa Prabowo mungkin ingin membangun kementerian yang akan memenuhi kebutuhan pemerintahannya seiring pertumbuhannya. Yang kedua tentu saja persoalan power sharing yang tentunya tidak bisa dihindari dan dalam kerangka koalisi besar pasti bisa terjadi,” ujarnya kepada bachkim24h.com, Senin (14/10/2024).

Uzhang juga mengatakan, wajar jika Prabowo mengundang tokoh-tokoh yang menjadi menteri untuk bertemu dengannya.

“Saya lihat itu hanya undangan saja, sehingga yang diundang ditempatkan di posisi apa. Dan itu hanya panggilan sederhana, itu hanya prosedur, itu hanya metode,” ujarnya.

Meski terlihat gendut, Uzhang mengimbau masyarakat percaya dengan langkah Prabowo. Selain itu, keinginan untuk melaksanakan kabinet Zaken.

“Kita tetap harus optimis, kita harus percaya sama Pak Prabowo, menteri-menteri yang dipilih jadi kabinet sudah efektif kan? diumumkan, baik, layak atau tidak, kita pantau dan evaluasi.

 

Sementara itu, Analis Politik Aljabar dan Direktur Eksekutif Strategi Arifki Chaniago mengatakan, Prabowo sepertinya ingin melibatkan semua kalangan. Namun langkah tersebut tidak mudah bagi Prabowo karena ingin membentuk kabinet. 

“Saya kira ini akan menentukan agenda politik yang akan dijalankan ketika bekerja di kabinet dalam hal penambahan jumlah kementerian. Benar keinginan Pak Prabowo untuk melibatkan semua kalangan, jadi tidak mudah, apalagi keinginannya membentuk kabinet,” kata Pengamat Politik dan Direktur Aljabar Strategis Orifki Chaniago kepada bachkim24h.com, Senin (14/10/2024).

Sejumlah nama sempat dilontarkan, seperti politisi Gerindra Sugiono yang akan menjabat sebagai menteri luar negeri, dan kemudian nama politikus Golkar Meutya Hafeed yang santer terdengar sebagai menteri komunikasi dan informasi. bahkan nama politikus Gelora Fahri Hamzah yang diduga menjabat Menteri Perumahan Rakyat.

Kursi menteri lainnya ditempati oleh sejumlah pimpinan partai seperti PAN Zulkifli Hasan, Ketua Golkar Bahlil Lahadalia, dan Ketua Partai Demokrat Agus Harimurthy Yudhoyono (AHY) yang akan menjadi pembantu Prabowo-Gibran.

“Sementara nama-nama yang muncul akan relevan dengan disiplin ilmu yang dicakupnya, artinya nama-nama yang sudah ada akan sering dibicarakan, kemungkinannya akan banyak. Misalnya beberapa hari menjelang pelantikan pasti akan dinamis.” “Banyak keputusan yang diambil,” kata Arifki.

Ia pun menilai, tak hanya orang-orang disekitarnya saja yang dipilih Prabowo, tapi juga orang-orang dari KIM Plus dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

“Jadi bukan hanya transisi yang dilakukan oleh Prabowo saja, tapi juga oleh Jokowi dan koalisi KIM Plus. Dan saya kira ke depan akan banyak dinamika seperti angka-angka yang muncul dari nama-nama saat ini, apakah bertahan atau malah hilang. , tapi menurut saya Prabowo akan memilih nomor yang tepat,” kata Orifki.