bachkim24h.com, Jakarta – Perusahaan-perusahaan teknologi besar sedang panik saat ini. Pasalnya, UE sedang menyelidiki perusahaan yang tidak mengikuti kebijakan Digital Markets Act (DMA).
Mengutip Engadget, Rabu (27/3/2024), alasan di balik penyelidikan ini adalah karena Apple dan perusahaan induk Google, Alphabet, telah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pengembang aplikasi untuk mengunduh aplikasi di luar Google Play app store dan App Store.
Saat ini, perusahaan-perusahaan teknologi tersebut mungkin masih membatasi kemampuan pengembang untuk secara bebas mempromosikan penawaran dan mengadakan kontrak langsung dengan pengembang, termasuk membebankan berbagai biaya tambahan.
Komisi Eropa mengatakan mereka yakin Alphabet masih bisa melakukan preferensi sendiri terhadap layanan milik Google.
Dia juga mengatakan bahwa Apple tidak memberi pengguna kemampuan untuk mengatur aplikasi pra-instal di iOS atau menghapus aplikasi pra-instal dari iPhone.
Meta juga terlibat dalam penyelidikan UE baru-baru ini terhadap sistem di mana pengguna dapat memilih untuk tidak melihat iklan, tetapi dengan biaya tertentu.
Menjelang sidang, Komisi Eropa mengisyaratkan kemungkinan penyelidikan terhadap Apple dan Google.
Pada bulan Januari, Apple mengumumkan beberapa perubahan pada App Store untuk mematuhi aturan DMA.
Perubahan tersebut mencakup kemampuan untuk mengizinkan toko aplikasi selain App Store di iPhone dan memberi pengembang kemampuan untuk mengarahkan pengguna ke sistem pembayaran pihak ketiga.
Pembaruan Apple mencakup “pajak teknologi inti” baru sebesar 0,50 euro, yang harus dibayar pengembang per pengguna per tahun setelah satu juta pemasangan pertama suatu aplikasi, bahkan jika pengguna mengunduh dari toko aplikasi pihak ketiga.
Banyak pesaing Apple yang mengkritik perubahan yang dilakukan pada App Store. Beberapa pihak juga mengkritik biaya yang dikenakan perusahaan untuk akses selanjutnya ke pembayaran pihak ketiga di Amerika Serikat.
UE sangat prihatin dengan bagaimana perusahaan mematuhi atau gagal mematuhi aturan DMA.
“Ada sejumlah hal yang menjadi perhatian kami, misalnya, struktur harga baru Apple tidak akan membuat manfaat DMA menarik,” kata ketua antimonopoli Margrethe Vestager kepada Reuters.
Dalam pernyataan persnya, Apple mengatakan pihaknya “yakin bahwa rencana kami mematuhi DMA”, sementara Alphabet mengatakan akan “terus mempertahankan pendekatannya dalam beberapa bulan mendatang.”
Seorang juru bicara Meta menyebut opsi berbayar dan bebas iklan sebagai “model bisnis yang mapan di banyak industri.”
Berita tentang penyelidikan mendalam ini muncul tepat setelah Departemen Kehakiman AS mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Apple.
Pemerintah AS menuduh Apple mendorong monopoli aplikasi seluler, dengan alasan bahwa perusahaan tersebut mempersulit pesaing untuk bersaing dengan produk dan layanannya.
Menurut Bloomberg, penyelidik Komisi Eropa sedang mencoba untuk mencapai keputusan akhir dalam waktu satu tahun setelah pembukaan penyelidikan formal.
Jika UE memutuskan bahwa perusahaan teknologi yang beroperasi di Eropa tidak mematuhi DMA, perusahaan tersebut akan menghadapi sanksi serius.
Berdasarkan undang-undang tersebut, UE dapat mengenakan denda kepada perusahaan hingga 10% dari total omset tahunan mereka dan hingga 20% jika pelanggaran berulang.
Sementara itu, Apple baru-baru ini mengumumkan rencana mengizinkan pengguna iPhone di Uni Eropa untuk menghapus browser Safari.
Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari kepatuhan Apple terhadap Digital Markets Act, yang merupakan peraturan pasar digital di Uni Eropa.
Langkah tersebut juga merupakan bagian dari upaya Apple untuk meningkatkan pilihan pengguna. Menurut dokumen kepatuhan yang dirilis oleh Apple, pengguna iPhone di Eropa akan dapat menghapus aplikasi browser Safari pada akhir tahun 2024.
Seperti dikutip GizChina, Apple akan memperkenalkan opsi bagi pengguna iPhone di UE untuk memberi mereka kontrol lebih besar atas perangkat lunak iPhone mereka.
Menanggapi persyaratan DMA UE, Apple telah mengonfirmasi bahwa mereka sedang mengembangkan solusi ramah pengguna yang memungkinkan pengguna iPhone mentransfer data ke Android dengan mudah. Penyelesaiannya diharapkan pada musim gugur 2025.