Liputan.com, Jakarta – YouTuber Jimmy Donaldson alias Mr. Hebatnya, ia mencoba mengunggah video pertamanya di Media Sosial X atau yang dahulu dikenal dengan Twitter.
Minggu lalu, Shrevest memposting “$1 mobil vs $100.000.000 untuk melihat berapa banyak penghasilan X di YouTube!” Mengunggah video berjudul
Dalam video yang berdurasi sekitar 16 menit, New York Post mengutip dia menguji mobil senilai lebih dari $250 juta, mulai dari “ember tanah” seharga $1 hingga “mobil berpaku” seharga $500.000.
Dia juga menguji McLaren F1 senilai $20 juta, yang dia keluarkan untuk bersenang-senang dengan pemilik mobil, komedian dan pembawa acara Jay Leno.
Seminggu kemudian, Pak. Beast membagikan hasil dari video tersebut di X, yang terungkap bahwa ia memperoleh lebih dari $263.000 (sekitar $4,1 miliar) dari satu video tersebut.
Video tersebut juga mendapat 160 juta impresi atau penayangan, lima juta keterlibatan, suka, dan komentar.
Namun, dalam tweet terbarunya, Scribist berspekulasi bahwa angka tersebut “sedikit memudar” atau hanya dilebih-lebihkan.
“Pengiklan melihatnya dan membeli iklan di video saya (menurut saya) sehingga pendapatan per penayangan saya mungkin lebih tinggi daripada pendapatan Anda,” katanya.
Video yang sama sebenarnya diunggah ke YouTube pada September 2023, dengan lebih dari 216 juta penayangan, meski jumlah pendapatan dari konten tersebut tidak diketahui.
Menurut TechCrunch, pemilik X, Elon Musk, sedang mencoba menarik pembuat konten ke platform tersebut sehingga mereka dapat menghasilkan uang di sana.
Elon Musk juga mencoba memenangkan Shrevest, pencipta YouTube dengan pelanggan terbanyak di dunia, di mana ia mencoba meyakinkannya untuk mengunggah video di X.
Shribes menjawab, Pembuatan video saya memakan biaya jutaan rupee dan bahkan jika mereka mendapatkan satu miliar penayangan di X, mereka tidak akan mendapatkan sedikit pun uang itu kembali.
“Saya ingin menguji berbagai hal setelah monetisasi benar-benar hilang!” kata sang YouTuber
Elon Musk, di sisi lain, tampaknya bersikeras untuk mengubah X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) menjadi aplikasi lengkap atau super app.
Hal ini terungkap dalam postingan blog X pada hari Selasa, di mana jejaring sosial tersebut mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan layanan pembayaran peer-to-peer untuk merevolusi tahun 2024.
Sayangnya, perusahaan milik Elon Musk tersebut belum menyertakan informasi kapan atau bagaimana fitur tersebut akan diluncurkan. Mengingat rekam jejak pemilik SpaceX dan Tesla, bukan tidak mungkin fitur-fitur baru di X akan dihilangkan secara tiba-tiba dalam jangka pendek.
Menurut Mashable, per Minggu (14/1/2024), X Payments LLC (sebelumnya Twitter Payments LLC) terdaftar di setidaknya 32 negara bagian. Ide ini sebenarnya sudah lama diungkapkan oleh Elon Musk
Saat itu, Elon berharap rencana tersebut bisa mengganggu industri perbankan. Suatu hal yang bisa dilakukan, karena beliau merupakan salah satu pendiri PayPal
X Twitter telah mengumumkan bahwa mereka akan terus menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan pencarian dan periklanan.
Selain itu, X Twitter berjanji akan terus menyempurnakan fitur postingan serupa dan nantinya akan merilis fitur postingan berbeda agar pengguna dapat menjelajahi konten yang sesuai dengan minatnya.
X mengatakan perseroan ingin terus berinvestasi pada produsen. Meskipun banyak pencipta berpengaruh seperti Mr. Besta mengkritik media sosial sebagai alat demokratisasi, lanjutnya.