JAKARTA – Universitas Airlangga (Unair) telah menerima 2.831 peserta SNBT tahun 2024 sebagai calon mahasiswa. Mereka berhasil bersaing dengan 70.641 pendaftar lainnya.
Wakil Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih mengatakan, jumlah calon peserta Seleksi Nasional Berbasis (SNBT) yang diterima tahun ini sebanyak 4,01%.
Nilai Rata-Rata Mengenai nilai rata-rata calon mahasiswa Unair pada jalur SNBT, pria berkacamata ini menyatakan, nilai rata-ratanya berkisar antara 700,0 hingga 795,00. Nasih mengungkapkan, ada hal penting yang berkontribusi terhadap nilai rata-rata tersebut.
Baca juga: Punya Banyak Badan Usaha, Unair Tak Ikuti Tren UKT yang Berkembang
Menurut mantan Ketua Lembaga Ujian Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) (sekarang SNPMB) ini, jika calon mahasiswa ingin menghindari kesalahan dalam memilih peminatan, maka perlu memperhatikan secara khusus jumlah poin minimal dan maksimal di setiap program studi. .
Nilai rata-rata tertinggi pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi (saintek), fakultas kedokteran menempati urutan pertama dengan nilai rata-rata 792,35. Disusul kedokteran gigi, sistem informasi, farmasi, dan teknologi analisis data.
Baca Juga: 10 Departemen Unair dengan Saham Terbesar pada Seleksi Mandiri 2024, Daftar Hari Ini!
“Untuk Program Studi Statistika rata-rata nilai 704,47. Disusul akuntansi dengan skor 703,82, robotika dan kecerdasan robotik dengan skor 698,33, psikologi dengan skor 687,28, dan teknik biomedis dengan skor 685,86.” – ujarnya, dikutip portal Unair, Jumat (14/06/2024).
Calon mahasiswa KIP yang belajar ada 528 orang
Calon mahasiswa sebanyak 528 orang tersebut mewakili 18,65% dari seluruh mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP).
Baca Juga: 10 Mata Kuliah Paling Ketat di Seleksi Mandiri Unair, Cek UKT
Prof. Nasih menambahkan, Unair akan terus konsisten mendampingi mahasiswanya yang mengalami kesulitan keuangan melalui KIP Kuliah.
“Salah satunya, empat kamab Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unair mendapat bantuan dalam perkuliahan KIP. “Saat ini, keterbatasan ekonomi tidak lagi menjadi kendala bagi siswa untuk memperoleh hak yang sama untuk mendapatkan manfaat pendidikan terbaik,” tutupnya.