Jakarta – Toyota dan Subaru tampaknya puas dengan kolaborasi dengan BZ4X dan Soltera. Kedua kendaraan Jepang ini dilaporkan mengembangkan model listrik baru dan jenis SUV. Produksi dijadwalkan akan dimulai pada Januari 2026.
Pengembangan dan produksi bervariasi dari BZ4X dan Soltera yang diproduksi oleh Pabrik Aichi, model baru ini diharapkan diproduksi di pabrik Varuaru di Jarujima.
Model ini tidak akan tumbuh dari nol, tetapi akan meminjam objek di SUV penjualan. Ini dilakukan untuk mempercepat pengembangan dan biaya rendah. Target produksi adalah antara 15 hingga 20.000 unit per bulan.
Listrik baru dan listrik baru Toyota yang baru direncanakan untuk fokus pada Amerika Utara, Eropa dan Jepang. Namun, tidak sama dengan yang mungkin dijual di pasar lain.
Tidak ada informasi intuitif tentang harga jual. Namun, pertanyaan itu menunjukkan apakah model baru ini akan mahal dari BZ4X dan Soltera, sekarang dengan harga $ 44,46 juta) dan $ 469 juta) dan RP. 728 juta) di Amerika Serikat.
Fungsi BZ4X dan Soltera di AstgescepepepeppeppeppeppeppeppeppeppeppeppeppeppecpecpecpecePecePecePE 2024, penjualan Toyota BZ4X di Amerika Serikat telah mencapai 13.577 unit. Pada saat yang sama, Subaru Sollalra mendaftarkan penjualan yang lebih rendah, yang merupakan 9.137 unit.
Sebagai perbandingan, Hyundai Ioniq menjual 5.318 unit, Kia EV6 adalah 15.985 unit, dan Honda Prologue adalah 14.179 unit.
EV Toyota dan Subaru Development Plan
Awal tahun ini, Toyota dan Subaru mengumumkan strategi untuk meningkatkan tiga model tambahan selain lebih dari BZ4X / Solterra.
Sebagai model baru yang akan diluncurkan pada tahun 2026, beberapa dua model juga akan menjadi tipe crororse. Jika produksi EV baru ini benar -benar dimulai pada Januari 2026, Toyota dan Subaru resmi yang diluncurkan diperkirakan akan terjadi selama paruh kedua tahun ini.
Meskipun antusias, Toyota dan Subaru belum meninggalkan mesin integrasi internal (ICE). Selama beberapa bulan terakhir, dua perusahaan, dan Mazda, mengumumkan pengembangan mesin es baru dan fungsional.
BZ4X di Indonesia juga tidak terlalu berhasil karena harganya sangat mahal di mobil listrik, hingga RP1,2 miliar.
.
BZ4X harus disimpan di atas kendaraan listrik paling mahal, seperti Hyundai Ioniq 5.
Terbatas Infrastruktur Pengisian (SPU) juga dapat menjadi penghalang untuk persetujuan kendaraan listrik, termasuk BZ4X.