JAKARTA – Indonesia akan menghadapi Partai Demokrat pada Pilkada Serentak 2024 pada November mendatang. Situasi ini diperkirakan akan kembali menimbulkan gangguan pada industri otomotif, serupa dengan pemilu presiden 2024 pada Februari lalu.
Yusuf Bahatyar, Head of After Sales Support Auto2000, mengatakan pemilu bersama 2024 akan berdampak pada penjualan mobil. Namun dampaknya tidak sebesar pada Pilpres 2024.
Sepertinya ada dampaknya ke pasar. Tapi kalau untuk mobil, bukan hanya faktor tunggal, tapi situasi pasarnya juga sangat berat, kata Yusuf saat ditemui, Minggu (25/12) di Bekasi, Jawa Barat. Dia berbicara pada kesempatan itu. Agustus 2024).
Yusuf pun membeberkan beberapa penyebab melambatnya penjualan mobil tahun ini. Salah satu penyebabnya adalah perekonomian Indonesia yang semakin lemah sehingga menurunkan daya beli.
“Kemarin banyak gejolak. Karena faktor global juga mempengaruhi Indonesia mau seperti ini. Maunya perekonomian kita gejolak. Jadi menurut saya, hal yang sama tidak akan terjadi karena pemilu. ,” katanya. Dikatakan.
Jaka Cardana, Head of Sales Program Marcom Auto2000, memperkirakan penjualan mobil akan meningkat pada paruh kedua tahun ini. Mengingat Juli 2024, jumlahnya meningkat karena pengaruh pameran GIIAS 2024.
“Memang benar pasar tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu. Tapi Auto2000 adalah Toyota dan pasarnya kecil. Jadi saya kira penurunannya tidak akan sekuat merek lain,” ujarnya.
Xhaka menegaskan, Toyota optimis penjualan mobil secara keseluruhan akan mencapai target 1 juta unit pada tahun ini. Namun, dia mengatakan timnya juga optimis dengan pasar mobil Indonesia.
“Kami berharap sisa dua bulan pasar paruh kedua akan sangat bagus. Ya, tapi akan sedikit lebih tinggi dari paruh pertama. Dan kami berharap bisa mencapai 1 juta unit. Kita lihat saja sampai nanti kuartal ketiga. ”Sudah berakhir,” ujarnya.