LIPUTAN 6.com, Jakarta Zion Suzuki, kepala tim nasional Jepang, ia sedang mempersiapkan tantangan tim nasional Indonesia di pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026. Jumat, 15 November 2024.
Suzuki, yang saat ini bermain untuk Klub Perma, diakui dengan ancaman serius bagi tim Garuda. Suzuki menekankan beberapa fitur yang perlu dilihat, mulai dari biaya fatal, situasi di luar ruangan yang dapat berubah, dalam antusiasme antusiasme di lingkungan.
Dengan pengalaman pertandingan sebelumnya melawan Indonesia, bertekad untuk menentukan Suzuki tanpa kesalahan yang sama. Jepang bertanggung jawab atas pertemuan terakhir di Piala Asia 2021 pada bulan Januari, tetapi ia harus menyerah melalui penggunaan internal Indonesia.
Petualangan adalah pelajaran yang berharga untuk berhati -hati bagi Suzuki dan timnya, terutama karena para pemain baru dalam kekuatan skuad sekarang menjadi lebih kuat oleh Indonesia. Oleh karena itu, Suzuki menyadari bahwa strategi lawan bisa sangat berbeda dan menantang.
Selain persiapan fisik, Suzuki juga menekankan pentingnya persiapan mental. Dia percaya bahwa Jepang dapat mencapai hasil positif dalam mempersiapkan strategi yang cermat dan melindunginya dari penyerahan ke strategi yang tepat dan tujuannya.
Ancaman terbesar yang dilihat Suzuki adalah pakaian yang panjang, yang telah membuktikan bahwa itu adalah senjata yang kuat bagi para pekerja Indonesia.
Suzuki berkata, “Sebagai penjaga gawang saya harus selalu siap menghadapi penggunaan lama ini.
Dia tahu yang terbaik bahwa bola mati seperti ini dapat memutuskan permainan. Namun, bukan hanya tanggung jawab penjaga gawang untuk menghadapi pakaian yang lama. Suzuki menekankan pentingnya kerja sama erat dengan para terdakwa untuk mempersiapkan situasi.
“Komunikasi antara kami sangat penting sehingga tidak ada celah yang dapat digunakan lawan,” katanya.
Pada sesi pelatihan, keadaan bola mati untuk mengurangi risiko penerimaan Suzuki ketika posisi awal dan pengambilan keputusan cepat fokus pada pengambilan keputusan cepat. “Posisi yang tepat mendukung dalam sikap serangan lawan,” kata Suzuki, yang semakin meningkatkan persiapan timnya untuk menangani ancaman nasional ini.
Suzuki tidak hanya mengandalkan pakaian panjang, Suzuki memperhatikan kondisi lapangan. Dia menyebutkan bahwa rumput panjang dapat memengaruhi aliran permainan, terutama dalam kasus pendudukan bola dan kecepatan permainan.
Jika rumputnya panjang, bola bisa berjalan lambat, jadi kita harus berhati -hati saat bermain komunikasi, menjelaskannya. Oleh karena itu, pekerja Jepang harus menyesuaikan strategi permainan mereka dengan kondisi lapangan yang ada.
Selain itu, lingkungan yang diharapkan adalah tantangan yang harus diisi oleh sekitar 70.000 pengunjung. Suzuki memperkirakan pendukung hebat Indonesia. Dukungan pemirsa tentu akan memberikan antusiasme tambahan untuk staf rumah. Kita harus bersedia menghadapi serangan awal mereka, katanya.
Namun, Suzuki juga menekankan pentingnya tetap tenang. Kita harus dapat mengendalikan permainan dan tidak hanya berkonsentrasi pada kelangsungan hidup. Jika kita diam, akan ada kesempatan untuk mencetak gol dalam diri kita sendiri, katanya dengan percaya diri.
Zion Suzuki belajar pelajaran berharga dari pengalaman pahit ketika ia bersaing dengan Australia. Dalam permainan, kesalahan membuat bola adalah mencapai tujuan.
“Saya belajar dari petualangan dan saya berjanji untuk melihat latihan yang lebih baik,” kata Suzuki, yang berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama yang menghadap Indonesia.
Suzuki juga menekankan pentingnya persiapan mental untuk menangani situasi yang tidak terduga.
Dia menjelaskan, “Jika situasi lapangan tidak diharapkan, kita harus selalu siap dengan strategi alternatif.”
Dengan semangat yang terbakar dan persiapan dengan hati -hati, Suzuki berharap untuk melindungi gol Jepang dan membantu tim memenangkan pertandingan penting ini.