bachkim24h.com, JAKARTA — Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki meyakini pelaku UMKM di sektor otomotif bisa beradaptasi dengan tren kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
“Saya sudah jalan-jalan ke mana-mana, mereka pasti siap transisi. Mereka juga bersedia melakukan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan komponen lain. Tentu ketajaman bisnisnya meluas ke produk lain,” kata Teten di Jakarta, Senin (25/3). /) .2024).
Ia mengatakan ketersediaan kendaraan listrik merupakan sebuah tantangan, namun ia yakin industri akan mengikuti keinginan pasar. Perusahaan otomotif dan menengah bisa memproduksi apa saja.
Selain itu, Teten juga menyampaikan bahwa sektor UMKM otomotif memiliki potensi yang besar karena Indonesia di dunia otomotif banyak menarik perhatian investor asing. Apalagi anak muda Indonesia sudah tahu cara memodifikasi kendaraan.
Kalau menghasilkan produk yang memiliki karya seni, seperti pabrikan sepeda motor, generasi muda Indonesia sudah punya keterampilan, kata Teten. “Saya tahu banyak investor yang ingin datang ke Indonesia,” ujarnya.
Sebagai informasi, Menteri Koordinator Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki meminta pelaku industri otomotif Indonesia memperluas kemitraan dengan UKM pemasok komponen kendaraan untuk mendukung daur ulang. Menurut Teten, peluang usaha kecil menengah di industri otomotif sangat besar karena mampu menyuplai 65 persen komponen kendaraan dan alat berat.
Menurut BPS, kontribusi industri otomotif pada tahun 2023 sebesar Rp311 triliun atau sekitar 9 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB) penyulingan nonmigas. Sedangkan industri otomotif tumbuh sebesar 4,1 persen selama lima tahun terakhir atau 2018-2023.
Menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), produksi kendaraan roda empat mencapai 1,395 juta unit pada tahun 2023. Sedangkan produksi sepeda motor atau roda dua mencapai 5,2 juta unit menurut ASEAN Automobile Federation (AAF). .