Categories
Olahraga

Singgung BWF di Insiden Zhi Jie, PBSI: Tim Medis Seharusnya Bisa Masuk Lapangan Secepatnya

bachkim24h.com, YOGYAKARTA – Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menegaskan tim medis telah bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) dalam perawatan pebulu tangkis China Zhang Zhi Jie yang meninggal dunia setelah terjatuh. . di Stadion Asian Championship 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (30/6/2024). Meski demikian, PBSI juga akan memberikan masukan kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) terkait meninggalnya Zhi Jie.

“Melihat kejadian kemarin, kami akan memberikan kontribusi kepada BWF. Bahwa keselamatan para atlet adalah yang utama. Jadi jika terjadi keadaan darurat, tim medis harus bisa masuk ke lapangan secepatnya. untuk membantu para atlet,” kata Kepala Humas dan Media Broto Happy, dalam keterangannya, Senin (1/7/2024).

Broto kembali menegaskan, tim medis pada Badminton Asia Junior Championship (AJC) di GOR Amongrogo telah menjalankan tugasnya sesuai SOP dan akan memberikan masukan kepada BWF. Masukan yang dimaksud Broto adalah aturan tim medis baru boleh masuk ke lapangan permainan setelah mendapat persetujuan wasit.

“Sesuai SOP, tim medis bisa masuk ke lapangan setelah mendapat persetujuan dari wasit yang memimpin pertandingan. Jadi tim medis yang bertugas menunggu instruksi dari wasit untuk masuk ke lapangan. Mereka mengikuti SOP tersebut,” katanya. katanya. kata Broto.

“Kami akan memberikan kontribusi kepada BWF,” lanjut Broto. 

Zhang Zhi Jie dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit pada pukul 23.30 WIB. Pemain kelahiran 2007 itu terjatuh dan terbentur di lapangan seperti terkena serangan jantung saat menghadapi pemain Jepang di babak penyisihan grup.

 

 

Categories
Kesehatan

Zhang Zhi Jie Meninggal karena Henti Jantung, Bagaimana Pertolongan Pertama yang Tepat?

bachkim24h.com, JAKARTA – Pebulu tangkis China Zhang Zhi Jie dikabarkan meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung mendadak. Atlet tersebut pingsan hingga meninggal dunia saat gelaran BNI Badminton Junior Champions (BAJC) 2024 digelar di Gor Amongrogo, Kota Yogyakarta, Minggu (30/4/2024).

Menanggapi hal tersebut, ahli jantung di RS Siloam, Dr. Vito Anggarino Damay menjelaskan, henti jantung merupakan kondisi kesehatan serius ketika jantung berhenti berdetak dan tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Gejala yang harus diwaspadai antara lain kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, jantung berdebar-debar, dan henti napas.

“Meskipun biasanya terjadi pada orang dewasa, serangan jantung juga dapat ditemukan pada orang muda bahkan atlet, seperti yang terlihat pada banyak kasus yang muncul di media,” kata Dr. Vito saat ditemui bachkim24h.com, Selasa (2) /7/2024).

Menurut Dr. Vito, serangan jantung harus menjadi tersangka utama ketika seorang atlet pingsan atau pingsan tanpa keterlibatan fisik. Dr. Vito kembali menegaskan, pertolongan pertama pada penderita gangguan jantung sangatlah penting.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan orang tersebut tidak sadarkan diri dan tidak bernapas, lalu segera menghubungi layanan darurat. Selanjutnya, lakukan CPR atau resusitasi jantung paru (CPR) dengan menggunakan kompresi dada yang berirama dan kuat, dan jika tersedia, gunakan Automated External Defibrillator (AED) untuk membantu memulihkan ritme jantung. Waktu sangatlah penting, dan bertindak cepat dapat menyelamatkan nyawa.

Namun, jika terjadi atlet bulu tangkis yang pingsan saat ajang internasional ini, yang perlu disoroti adalah apakah ada yang segera melakukan CPR setelah ajang tersebut. Atlet, ofisial, dan siapa pun yang bekerja di panitia penyelenggara harus bisa melakukan CPR, bukan malah melakukan CPR. sebutkan kesehatan,” jelas dr Vito.

Dijelaskannya, penyebab serangan jantung bisa bermacam-macam, antara lain penyakit jantung, aritmia, kardiomiopati, dan gangguan kelistrikan pada jantung. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk, kurang olahraga, merokok, dan minum berlebihan dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Oleh karena itu, menjaga pola hidup sehat sangat penting untuk mencegah kondisi ini. Namun, bagi atlet yang berlatih setiap hari, hal ini biasanya merupakan kondisi yang tidak sehat dan dapat diketahui jika dilakukan pemeriksaan jantung dengan baik terlebih dahulu.

Tes EKG dan mungkin, jika perlu, tes jantung akan direkomendasikan. Selain itu, tes treadmill dan pemantauan Holter atau bahkan elektrofisiologi dan MRI dapat memberikan indikasi yang jelas apakah perlu memasukkan alat seperti alat pacu jantung untuk anak muda. orang yang berisiko terkena serangan jantung mendadak,” kata dr Vito.