bachkim24h.com, Jakarta – Nightingale, game surbachkim24h.coml PVE (Player Versus Enemy) yang ditunggu-tunggu para pemain, telah diluncurkan dalam early access.
Ya, Nightingale tersedia mulai hari ini di Steam dan Epic Games Store dengan harga Rp 245.999.
Nightingale yang dikembangkan oleh Inflexion Games merupakan game surbachkim24h.coml dimana pemain ditantang untuk menjelajah, menjelajah, dan bertahan hidup di dunia misterius bernama Faewilds.
Nightingale menawarkan pengalaman bermain game tunggal dan multipemain. Pemain juga dapat membentuk tim dengan maksimal 5 teman, terikat dan saling membantu bertahan di dunia Fae yang penuh tantangan.
“Kami sangat bersemangat untuk memperkenalkan Nightingale, sebuah game PVE revolusioner yang dirancang secara unik untuk melibatkan para pemain,” kata Aarin Flynn, CEO Inflexion Games, pada Rabu (21/2/2024).
Pengembang mengatakan bahwa dia saat ini berkomitmen untuk perbaikan terus-menerus dan berjanji untuk meningkatkan permainan melalui pembaruan langsung.
“Sebagai studio yang mengutamakan komunitas, kami menghargai masukan pemain dan siap bekerja sama untuk menciptakan komunitas yang menyenangkan dan indah,” ujarnya.
Informasi, Inflexion Games merupakan studio asal Kanada yang didirikan pada tahun 2018 oleh beberapa veteran pasar game.
Sebelum Nightingale, developer ini juga menggarap game AAA seperti Far Cry, Wipeout, Dragon Age, dan Mass Effect.
Nightingale sekarang tersedia untuk dibeli di Steam dan Epic Games Store.
Di sisi lain, pengembang video game Activision Blizzard harus menghadapi kemarahan para pemain Call of Duty. Bukan untuk menjadi lemah hati, Activision Blizzard mengajukan tuntutan ke pengadilan karena dianggap melemahkan persaingan untuk game Call of Duty yang populer.
Gamer profesional Hector Rodriguez dan Seth Abner mengatakan dalam gugatannya bahwa Activision Blizzard terlibat dalam persaingan tidak sehat. Kasus ini disidangkan Kamis lalu di pengadilan federal di Los Angeles.
Diduga juga bahwa Activision mengambil keuntungan secara ilegal dari turnamen dan turnamen Call of Duty.
Untuk lebih jelasnya, Call of Duty merupakan game first-person shooter yang diluncurkan pada tahun 2003.
Menurut gugatan tersebut, game Call of Duty adalah salah satu game terlaris perusahaan, membantu Activision menghasilkan miliaran dolar per tahun.
Sementara itu, mengutip Reuters, Senin (19/2/2024), Activision membantahnya dalam pernyataannya. “Kami akan dengan tegas menentang klaim penggugat sebesar “puluhan juta dolar” yang tidak memiliki bukti atau dasar hukum,” kata Activision.
Harap dicatat bahwa Microsoft membeli Activision tahun lalu seharga $69 miliar. Sebelumnya pada tahun 2016, Activision membayar $46 juta untuk membeli franchise Major League Gaming. Sedangkan dalam gugatannya disebutkan bahwa Major League Gaming merupakan penyelenggara turnamen populer Call of Duty.
“Permainan dan promosi Call of Duty sangat kompetitif hingga tahun 2019, ketika Activision mulai membuka liganya dan menghilangkan persaingan,” kata penggugat dalam gugatannya.
Kemudian, Activision membangun kemitraan antara tim dan pemain. “Pihak yang tidak mematuhi aturan Activision akan dikeluarkan dari pasar teknologi Call of Duty,” bunyi gugatan tersebut.
Setelah penyelidikan, Rodriguez HCZ LLC menjadi penggugat. Tahun lalu, Activision menyelesaikan gugatan dengan Departemen Kehakiman AS, menuduh perusahaan tersebut membatasi pembayaran kepada pemain di turnamen game profesional.
Sebelumnya, ketika Microsoft mengakuisisi Activision, berbagai game eksklusif hadir di konsol Xbox hingga Nintendo Switch. Ini terjadi setelah Presiden Microsoft Brad Smith menandatangani kontrak 10 tahun dengan Microsoft.
Di antara berbagai game eksklusif Xbox yang akan hadir di Nintendo Switch adalah judul first-person shooter Call of Duty.
Game eksklusif ini akan tersedia di Nintendo Switch setelah akuisisi pengembang game Activision Blizzard.
Setelah menjanjikan pada bulan Desember 2022 bahwa aset game akan dibawa ke konsol Nintendo setelah akuisisi Activision Blizzard, kini Microsoft dan Nintendo telah menandatangani perjanjian untuk mulai menghadirkan game Activision ke konsol Switch.
Smith menjelaskan keputusannya dalam sebuah tweet. Mereka mengatakan langkah ini merupakan bagian dari komitmen mereka untuk menghadirkan game-game Xbox Activision dan judul-judul seperti Call of Duty kepada lebih banyak orang di lebih banyak platform.