bachkim24h.com, Jakarta – Jennie BLACKPINK baru-baru ini membuat heboh dengan vape atau vaping di dalam mal. Setelah viral, agensi Jennie meminta maaf atas perbuatan pemain berusia 28 tahun itu. Pelantun ‘Solo’ itu pun menyayangkan perbuatannya.
“Jennie mengakui dan sangat menyesali kesalahannya karena vaping di dalam ruangan menyebabkan ketidaknyamanan staf,” kata perwakilan agensi.
Meski videonya sudah dihapus, beberapa orang merekam video tersebut dan mengunggahnya kembali saat Jennie sedang melakukan vaping. Beberapa orang juga mengkritik Jennie karena merokok di depan karyawannya. Beberapa karyawan mungkin tidak merokok.
Efek vaping di dalam ruangan bisa berbahaya bagi orang lain. Saat pengguna menghembuskan uapnya, hal ini dapat berdampak negatif pada kualitas udara dalam ruangan.
Berikut dampak vaping dalam ruangan terhadap orang lain, seperti dilansir Medical News Today pada Kamis, 11 Juli 2024. Masalah kesehatan. Uapnya mengandung partikel sangat halus yang dapat masuk ke paru-paru dan darah serta menyebabkan gangguan kesehatan. Risiko pernapasan dan gejala bronkitis. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2022 menemukan hubungan antara paparan asap dari uap yang dihirup orang lain dan peningkatan risiko sesak napas dan gejala bronkitis pada orang dewasa. Berbahaya bagi paru-paru Uap atau aerosol dari rokok elektrik mungkin mengandung zat yang berbahaya bagi paru-paru, termasuk aldehida yang mudah menguap dan oksidan logam. Dapat memperburuk asma. Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa paparan aerosol dari sistem pengiriman nikotin elektronik meningkatkan risiko gejala asma dan serangan asma pada kaum muda.
Aerosol atau uap berbahaya karena mengandung nikotin dan zat beracun lainnya yang dapat dihirup orang lain melalui perokok pasif. Aerosol dari rokok elektronik juga dapat mengandung zat berbahaya lainnya, seperti: Nikotin Propilen glikol dan gliserin nabati, yang dapat meningkatkan iritasi pada saluran napas dan paru-paru. mual iritasi tenggorokan, hidung dan mata; dan juga merusak sistem saraf, hati dan ginjal. Rasa seperti diacetyl, yang dapat menyebabkan bronchiolitis obliterans, penyakit paru-paru serius. Formaldehida, yang dapat menyebabkan kanker.
Penelitian menunjukkan bahwa vaping menyebabkan masalah kesehatan pernapasan dan kardiovaskular karena zat yang terkandung dalam aerosol.
Baik merokok maupun vaping memiliki efek dan risiko yang berbahaya. Berdasarkan bukti yang ada, merokok tampaknya lebih berbahaya daripada vaping, namun bukan berarti vaping aman.
Ada lebih dari 7000 bahan kimia dalam asap rokok. Ratusan bahan kimia ini beracun dan sekitar 70 di antaranya menyebabkan kanker. American Heart Association (AHA) mencatat bahwa meskipun cairan vaping memiliki lebih sedikit polutan dibandingkan rokok, namun tidak sepenuhnya aman.
Dampak jangka panjang dari merokok terhadap kesehatan belum sepenuhnya dipahami, namun ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa vaping bukanlah alternatif yang aman selain merokok.
Menurut AHA, banyak orang percaya bahwa vaping lebih aman daripada merokok, namun mungkin tidak demikian. Bukti yang ada menunjukkan bahwa vaping sama berbahayanya dengan merokok.