bachkim24h.com, Jakarta Obat anti tuberkulosis baru sedang dalam tahap percobaan. Saat ini terdapat 15 vaksin yang berada di bawah pengawasan WHO.
“Saat ini ada sekitar 15 jenis vaksin yang sedang dalam perjalanan ke WHO dan sebagian besar masih dalam tahap awal, sebagian kecil masih dalam tahap awal.” Fase ketiga akan segera menjadi langkah terakhir, pengembangan vaksin,” kata Erlina Burhan, Presiden Koalisi Organisasi Profesi Anti Tuberkulosis, dalam konferensi pers daring memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia di Kementerian Kesehatan. Jumat (22/3). /2024).
Dokter spesialis paru ini menambahkan, ada vaksin yang akan segera diuji di Indonesia, yakni vaksin M72. Vaksin ini saat ini sedang diuji di Institut Penelitian Medis Bill & Melinda Gates dan mencakup delapan negara untuk pengujian.
“Ada delapan negara yang berpartisipasi, enam di Afrika dan dua di Asia, yaitu Vietnam dan Indonesia.” Kami sudah mendapat persetujuan etik dan kini menunggu persetujuan klinis dari Badan POM dan kedatangan obatnya. . “
Izin sudah diberikan dan Erlina berharap bisa memulai pengujian pada Mei atau Juni 2024.
“Juga diharapkan hasilnya pada tahun 2028 dan 2029,” jelas Erlina.
Selain M72, vaksin lain yang akan diuji klinis di Indonesia adalah vaksin CanSinoBIO. Ini adalah perusahaan pendukung Tiongkok di Kanada.
“Vaksinnya sedikit berbeda dengan yang lain. “M72 Suntik, CanSino, Platformnya Adenovirus, Dihirup.”
Terkait target CanSinoBio untuk menyelesaikan uji coba vaksin, Erlina mengatakan pihaknya optimistis vaksin tersebut akan tersedia pada tahun 2027.
“Kami optimis target selesainya CanSino pada tahun 2027, tapi saya belum tahu apakah bisa,” kata Guru Besar Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI) itu.
Target penyelesaian vaksin M72 saat ini dinilai wajar, yakni sekitar tahun 2028-2029.
“Kalau M72, wajar kalau dikatakan mungkin 2028-2029, karena proses pertunangannya tiga tahun, saya mau 2028.”
Sebelumnya, Erlina mengatakan, vaksin baru diperlukan untuk mengatasi TBC karena vaksin lama sudah tidak efektif.
“Vaksin TBC yang ada saat ini, BCG-Baquille Calmette-Guérin, berasal dari tahun 1970. Kami dan Fakultas Kedokteran UI akan segera melakukan uji klinis terhadap vaksin M72, yang diharapkan oleh Bill and Melinda Gates Foundation dapat menarik perhatian masyarakat.” kata Erlina di Jakarta.
Vaksin BCG tidak efektif karena Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi kedua di dunia.
“FKUI akan mengevaluasi vaksin baru M72 ini. Sekarang kita sedang melakukan uji klinis tahap ketiga, yang kedua sudah menunjukkan berhasil memberantas TBC hingga 50 persen, sehingga BCG tidak berfungsi,” ujarnya.
Selain mengembangkan vaksin M72, Erlina menjelaskan pihaknya terus berinovasi dengan mengurangi pengobatan TBC dari enam bulan menjadi empat bulan.
“Pengobatan TBC membutuhkan waktu 4 bulan, dan kami mencoba melakukan banyak penelitian baru untuk melawan TBC di Indonesia.”
“Setelah itu, Food and Drug Administration (FDA) akan terlibat dalam implementasi rencana pemberian hak edar obat dan vaksin tersebut jika studinya sudah selesai dan dianggap layak untuk digunakan,” tutupnya.