bachkim24h.com, Jakarta – Indonesia sedang mengembangkan beberapa kandidat vaksin TBC yang dapat mencegah TBC pada anak-anak dan orang dewasa, menggantikan atau memperkuat vaksin BCG, mencegah pasien melakukan pengobatan sendiri, atau mengurangi waktu pengobatan.
Pada pertemuan ‘Stop Tuberculosis Partnership (STP)’ ke-37 di Brasilia, Brazil, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia terlibat dalam insiden vaksin calon TBC.
Pertama, vaksin yang dikembangkan oleh Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) dan dikembangkan oleh perusahaan farmasi Inggris, GSK, menggunakan protein rekombinan. Sebuah studi epidemiologi di Indonesia menemukan bahwa lebih dari 30 persen sampel kemungkinan besar terinfeksi TBC.
Kedua, vaksin yang dikembangkan melalui kerja sama antara perusahaan farmasi China CanSinoBio dan perusahaan bioteknologi Indonesia, Etana, menggunakan virus dan sedang dalam uji klinis tahap pertama.
Ketiga, vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, dan perusahaan farmasi Indonesia, Biofarma, menggunakan teknologi mRNA dan sedang diselidiki dalam uji klinis fase 2 di Indonesia.
Pada Minggu, 11 Februari 2024, Menteri Kesehatan Budi mengatakan di situs SehatNegeriku: “Saya yakin dengan investasi ini kita tidak hanya akan menyelamatkan nyawa, tetapi juga meningkatkan perekonomian dalam jangka panjang.”
Pada saat yang sama, Menteri Kesehatan Budi menekankan pentingnya mempercepat pemberian vaksin tuberkulosis (TBC) baru. Ia mengatakan, vaksin tuberkulosis dapat menjadi solusi ekonomi dan diperlukan untuk mengurangi dampak ekonomi dari biaya kesehatan dan hilangnya produktivitas masyarakat.
Budi melanjutkan, untuk mencapai pemberantasan tuberkulosis pada tahun 2030, Indonesia hanya memiliki waktu tiga tahun untuk mengembangkan vaksin tuberkulosis yang dapat digunakan mulai tahun 2028. Menteri Kesehatan.
Menteri Kesehatan Budi, selaku anggota dewan dari negara terdampak TBC, meminta negara-negara G20 menginvestasikan dana yang cukup untuk menemukan vaksin baru TBC dalam tiga tahun ke depan.
Saat ini, vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) adalah satu-satunya vaksin yang tersedia, yang melindungi sebagian bayi dan anak kecil. Namun perlindungan tersebut belum cukup untuk mencegah tuberkulosis pada anak dan orang dewasa.
Pengembangan vaksin TBC yang efektif untuk semua kelompok umur sangat diperlukan untuk menurunkan angka kematian TBC sebesar 90% dan 95%. Selain itu, vaksin TBC dapat mencegah penyebaran TBC yang resistan terhadap obat.
Tuberkulosis yang resistan terhadap obat adalah suatu bentuk tuberkulosis yang tidak memberikan respons terhadap pengobatan anti-tuberkulosis yang paling efektif.