Categories
Bisnis

Ternyata, Startup Butuh Waktu Segini untuk Bisa Raup Cuan Secara Organik

 

bachkim24h.com, Jakarta Kiwi Alivarga, pendiri UMG Idealab, perusahaan modal ventura yang berbasis di Indonesia, berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dalam membangun startup (wirausahawan).

Solusi inovasi dan teknologi sosial untuk mengurangi dampak perubahan iklim, ketimpangan pendapatan dan meningkatkan jangkauan usaha mikro dan kecil (UMK) serta teknologi untuk menghasilkan produk berkualitas dan berdaya saing global.

“Dari pengalaman kami, dibutuhkan waktu 3-7 tahun bagi sebuah startup untuk menjadi menguntungkan secara organik. Hal ini bergantung pada banyak hal seperti pemimpin, tim, kesesuaian pasar produk, strategi dan operasi, serta disiplin keuangan,” Kiwi Alivarga, yang juga menjabat sebagai CEO , dikatakan. UMG Myanmar, Rabu (11/9/2024).

Dijelaskannya, sekitar 30% startup yang dikembangkan oleh Idealab sudah menghasilkan keuntungan, 30% startup sedang dalam proses menghasilkan keuntungan dalam waktu sekitar 1-2 tahun, dan sisanya mungkin kesulitan untuk menghasilkan keuntungan.

“Daddu merupakan startup teknologi yang sedang dalam fase pertumbuhan pesat,” jelasnya.

Lulusan SI Teknik Industri Institut Teknologi Indonesia ini memulai karir profesionalnya di bidang pengembangan bisnis di Astra International dan United Tractors pada pertengahan tahun 1990-an sebelum mendirikan UMG Myanmar pada tahun 1998.

Setelah lulus dari Institut Teknologi Indonesia, Kiwi Alivarga langsung meraih gelar master di bidang teknik di Asian Institute of Technology Thailand pada tahun 1993. Beliau juga memperoleh gelar MSc di bidang System Dynamics dari Sloan School of Management, MIT. Kemudian pada tahun 2016-2022, Kiwi Alivarga menyelesaikan gelar doktor bidang pertanian di Universitas Gadjah Mada (UGM). Bahkan, Kiwi Alivarga saat ini sedang menyelesaikan program doktoral di bidang penelitian reverse ageing di Fakultas Kedokteran (Biomedis): Universitas Indonesia (UI).

Setelah mendirikan UMG Myanmar dan kemudian berhasil mengembangkannya menjadi grup perusahaan besar, Kiwi Alivarga kembali tertantang untuk mengembangkan perusahaan teknologi mulai akhir tahun 2014. Setelah itu, CEO UMG Myanmar mulai berinvestasi di startup, khususnya untuk mendanai mereka. Banyak perusahaan start-up. Di Indonesia.

“Kami ingin mengembangkan bakat generasi muda Indonesia untuk mendirikan perusahaan startup di berbagai bidang seperti pertanian melalui UMKM untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Kemudian startup teknologi katak [penumpang drone], dan masih banyak lagi,” ujar yang tak hanya seorang pengusaha, tetapi juga pionir, promotor, inovator, dan mentor.

Melalui UMG Idealab, Kiwi Alivarga juga mendampingi generasi muda untuk melahirkan startup yang memiliki visi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi generasi masa depan di Indonesia. Lini bisnis UMG Idealab dibagi menjadi dua segmen: inkubator di Myanmar yang membantu startup meluncurkan bisnisnya dan perusahaan modal ventura (CVC) di Indonesia yang membantu start-up dengan investasi pendanaan awal UMG Idealab telah mendanai lebih dari 60 startup.

 

Kiwi Alivarga pun berharap tujuan Indonesia Emas tahun 2045 dapat tercapai. Menurutnya, pendidikan dan penegakan hukum menjadi kunci tercapainya manfaat Indonesia EMAS 2045.

“Kalau melihat tren saat ini, memang prioritas reformasi SDM dan penegakan hukum sudah tepat, namun sayang implementasinya masih belum sesuai harapan. Kalau negara kita ingin membangun SDM yang handal. Bisa segera diselaraskan – tidak hanya mencetak tenaga kerja, tapi juga menyeimbangkan keterampilan dan keahlian – serta melindungi hukum, maka Indonesia bisa mendapatkan manfaat terbaik dari EMAS 2045. Di sisi lain, justru sebaliknya. Yang ada hanya slogan kosong yang akan menjebak Indonesia di negara dunia ketiga, bukan negara dunia besar yang berkontribusi positif,” kata Kiwi Alivarga.

Dia menilai tantangan besar yang dihadapi pemerintahan mendatang (Prabovo-Gibran) adalah utang yang cukup besar dan akan jatuh tempo. “Negara yang sehat adalah negara yang dapat memenuhi tanggung jawabnya dan mengembangkan negara dan rakyatnya.”

Tantangan terbesar yang akan dihadapi pemerintah berikutnya adalah besarnya utang yang jatuh tempo. “Mudah-mudahan utang ini tidak terbayar dengan utang yang lebih besar lagi. Kiwi Alivarga mengatakan, negara yang sehat adalah negara yang mampu melunasi kewajibannya sekaligus membangun negara dan membahagiakan rakyatnya.

Isu kedua adalah pendidikan, yang harus dimulai dengan pola makan yang sehat dan bergizi.

“Idenya bagus, tapi pelaksanaannya tidak bisa terpusat. Kearifan lokal dan kerja sama dengan elemen lokal sangat penting untuk mendukung perekonomian lokal, serta pengenalan pangan asli daerah untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia. Pendidikan moral dan etika juga harus diberikan. Diusia yang masih muda, karena nilai-nilai tersebut dirasa semakin berkurang seiring dengan berjalannya waktu, “Untuk menjadikan kita sebagai sumber daya manusia yang berintegritas dan berakhlak baik, maka pendidikan moral dan etika harus terus ditingkatkan. harus dibentuk,” Kiwi Alivarga yang juga Sekretaris Jenderal Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI).

 

Selain itu, beliau menekankan agar Indonesia juga menjadi salah satu negara maju di bidang teknologi, khususnya di bidang strategis seperti smart logistic (low-attitude economy), teknologi pertahanan termasuk siber, kesehatan, sentuhan teknologi dan kearifan lokal. Agro. Teknologi. Seiring dengan keamanan pangan, teknologi komunikasi dan A.I. “Indonesia harus menjadi pemain utama, bukan menjadi pengguna teknologi negara lain,” tegasnya.

Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi harus menjadi fokus utama pemerintahan mendatang agar Indonesia tidak semakin terpuruk. Pemerintah harus berani menghukum pelanggar hukum dan koruptor, meski tindakan tersebut tidak populer.

Namun yang terpenting adalah alivarga Kiwi tetap berjalan, jika pemerintahan selanjutnya mempunyai kebebasan dan mekanisme untuk memilih, serta memiliki putra-putri yang cakap dan berakhlak baik untuk membantu pemerintah menjalankan tugas-tugas negara keberanian

Selain mendirikan UMG Idealab dan perusahaan start-up agri-tech MSMB Frogs, Kiwi Alivarga juga mendirikan beberapa start-up lain seperti Vidya (kemampuan panca indera AI), Autocanz (Konstruksi 3DPrint), Vidya Genomics dan Vidya Herbal (pertama). ) terbalik). Aging), Skilloka (sistem rekrutmen dengan AI), Lectro, AiCI, BigData Imeri-IdeaLab, Wdiya Matador, Biotech, dan Primeskill.

Pria kelahiran Jakarta tahun 1970 ini merupakan pendiri UMG Myanmar, sebuah grup perusahaan yang didirikan pada tahun 1998 di Myanmar. UMG Myanmar awalnya memasuki pasar lokal Myanmar pada tahun 1998 dengan memperdagangkan genset dan suku cadang alat berat. Kemudian mengembangkan 9 bidang usaha dan memiliki lebih dari 40 anak perusahaan.