bachkim24h.com, Jakarta – Belum lama ini, media sosial X (twitter) dibanjiri klaim influencer pengelola dana investor. Tak main-main, total dana yang diserahkan kepada influencer tersebut mencapai Rp 71 miliar.
Kabar tersebut bermula dari tweet @professor_saham pada 30 Juni 2024. Dalam pertikaian, bangsa ini sibuk menebak-nebak siapa influencer yang dimaksud dan beralih ke influencer asal Makassar Ahmad Rafif Raya, pria di balik akun @saatnyabelisaham. Namun setelah beredar kabar tersebut, tersangka terungkap telah mengunci akun Instagram miliknya. “Kamu bilang ada influencer yang tidak bisa mengelola dana 71 miliar kan?” Tweet dari akun @professor_saham yang diposting pada Kamis (4/7/2024).
Menanggapi hal tersebut, Budi Francidi, Guru Besar Ekonomi dan Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB), menilai sudah saatnya influencer pengelola uang masyarakat mendapatkan sertifikasi. Selain melegitimasi kemampuannya sebagai pengelola dana investasi, ia juga memastikan adanya pengawasan dari otoritas terkait.
Budi mengatakan kepada bachkim24h.com, “Bagi influencer yang menghimpun atau mengelola uang masyarakat, sudah saatnya mendapatkan sertifikat dan lisensi yang dikeluarkan oleh otoritas atau lembaga.”
Budi menambahkan, investor harus banyak membaca dan belajar serta tidak mudah percaya pada pihak lain yang menjanjikan imbal hasil tinggi. Jika tidak, manfaatnya tidak adil. Ingat, hasil investasi selalu berbanding lurus dengan risiko.
Semakin tinggi imbal hasil yang dijanjikan, semakin tinggi pula risikonya. Sebaliknya, investasi dengan return rendah biasanya mempunyai risiko rendah. “Jadi mereka harus berhati-hati. Tidak ada cara mudah untuk menjadi kaya atau mendapatkan keuntungan yang tidak adil,” tambah Budi.
Sebelumnya, jumlah investor di pasar modal Indonesia meningkat signifikan. Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan jumlah investor pasar modal Indonesia akan melampaui 13 juta Individual Investor ID (SID) dengan penambahan 863.000 SID baru sepanjang tahun 2024.
Sedangkan jumlah investor saham Indonesia mencapai 5,7 juta. Berbagai kegiatan edukasi dan promosi yang dilakukan BEI bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pengenalan aplikasi IDX Mobile sebagai referensi berinvestasi menjadi pendorong penting pertumbuhan angka tersebut. orang Indonesia. Investor pasar modal.
Manajer Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik berharap masyarakat dan calon investor dapat memahami informasi dan mekanisme perdagangan yang ada saat ini. Pada saat yang sama, investor diharapkan terus mempelajari pasar saham.
“Diharapkan masyarakat dan calon investor dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik sehingga dapat mengambil keputusan investasi yang bijak ketika menjadi investor. Tentunya hal ini didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan terpercaya melalui berbagai metode yang disediakan BEI. . IDX Mobile dan sebagai Web,” kata Jeffrey dalam keterangan resmi, Rabu (26/6/2024).
Ia menambahkan, BEI akan terus mendorong pemanfaatan IDX Mobile untuk meningkatkan edukasi mengenai pasar modal Indonesia. Saat ini, sebagian besar dari 5,7 juta investor saham sudah memiliki aplikasi perdagangan online.
“Tentunya setiap aplikasi mempunyai kompleksitas dan seluk-beluknya, ada yang kompleks namun ada pula yang masih mendasar sehingga investor memerlukan informasi tambahan saat mengunduh IDX Mobile,” kata Jeffrey.
Hingga 31 Mei 2024, jumlah pengguna seluler BEI mencapai 154.883 orang, meningkat 47% dibandingkan 31 Desember 2023.
Sejak Januari hingga Mei 2024, terdapat 6.211 kegiatan pelatihan pasar modal di seluruh Indonesia dengan lebih dari 5,8 juta peserta. Aksi masif ini merupakan hasil kolaborasi BEI dan kerja sama dengan pemangku kepentingan antara lain OJK, Self-Regulatory Organization (SRO), anggota bursa, emiten, manajer investasi, komunitas pasar modal, serta Galeri Investasi BEL. , per 20 Juni 2024, terdapat 904 galeri investasi BEI.
Dalam kerangka kerja sama OJK khususnya dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan masyarakat Bundaku (ibu-ibu keluarga) dengan CakapFinancial telah banyak dilakukan kegiatan edukasi dan promosi. Pada saat yang sama, banyak kegiatan yang telah dilakukan bekerjasama dengan Pokemon Society, ASKI (Persatuan Seni Bela Diri Karate Indonesia), Puteri Indonesia, serta komunitas U-20 Indonesia dan PSSI.
Selain itu, Program Duta Pasar Modal juga berkontribusi terhadap pertumbuhan jumlah investor baru di pasar saham dan pasar modal Indonesia. Program tersebut bertujuan untuk secara langsung meningkatkan partisipasi dan kontribusi masyarakat Indonesia dalam upaya meningkatkan literasi dan partisipasi di pasar keuangan dan modal.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 15 Februari 2023, hingga saat ini, kurang lebih 2,9 juta peserta telah dilatih melalui 5.460 kegiatan yang melibatkan 2.881 Duta Pasar Modal. Sosialisasi dan edukasi dilakukan melalui kegiatan sekolah pasar modal yang selalu dilakukan oleh anggota bursa dan manajer investasi baik secara langsung maupun bekerjasama dengan pendirian Galeri Investasi BEI.
Selain itu, sosialisasi dan edukasi lainnya juga dilakukan antara lain dengan mengadakan kompetisi olah raga seperti turnamen catur melalui channel IDX, pengenalan pasar modal melalui IDX Mobile.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jambi melaporkan jumlah investor pasar modal yang memiliki Identitas Investor Perorangan (SID) hingga April 2024 sebanyak 122.698 orang.
Kepala OJK Jambi Yudha Nugraha Kurata mengatakan, jumlah investor asal Provinsi Jambi semakin meningkat.
“Jumlah investor yang terdaftar di SID sebanyak 122.698 orang, meningkat 18,14 persen (year-on-year),” ujarnya, dari Kota Antara, Minggu (23/8/2024).
Selain itu, jumlah pembelian saham tercatat sebesar Rp 856,51 miliar atau meningkat 9,90 persen.
Sejalan dengan itu, nilai penjualan reksa dana yang dilakukan Pedagang Efek Reksa Dana (APERD) Provinsi Jambi meningkat sebesar Rp127,92 miliar atau 147,28 persen (year-on-year).
Meskipun saat ini belum ada perusahaan yang terdaftar sebagai distributor di Provinsi Jambi, namun OJK Jambi selalu menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan untuk mendorong para pelaku usaha di Jambi agar menggunakan sumber keuangan di pasar modal atau dengan mendaftar sebagai distributor di pasar modal. kerumunan Skema atau Security Crowd Financing (SCF).
Dalam upaya mendorong perusahaan-perusahaan di Jambi untuk bergabung menjadi emiten, telah diadakan pertemuan antara OJK dan Pasar Modal Indonesia Perwakilan Jambi pada tanggal 16 Mei 2024 dengan beberapa perusahaan yang berpotensi menjadi emiten.
Upaya yang dilakukan Kantor OJK Jambi adalah dengan melaksanakan program sosialisasi dan pelatihan pasar modal secara terpadu dengan tujuan untuk mendorong para pelaku usaha menjadi distributor.
OJK dan BEI juga menyasar pelajar dan mahasiswa untuk memanfaatkan sarana investasi di pasar modal. Kegiatan edukasi secara masif dilakukan kepada mahasiswa dan alumni, BEI juga mendirikan galeri BEI di sejumlah perguruan tinggi di Jambi.