bachkim24h.com, Jakarta PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo akan melepas 65% saham proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC). Investasi ini diharapkan dapat mengurangi utang perseroan sekitar Rp 8 triliun pada tahun 2024.
Arif Suhartono, Direktur Utama Pelindo, mengatakan proses perceraian diharapkan selesai tahun ini.
“Tentang ditinggalkannya jalan tol. Diharapkan selesai pada tahun 2024 sehingga membantu pengurangan utang sebesar Rp 8 triliun,” kata Arif dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (7/7/2024).
Arif menambahkan, setelah merger Pada 1 Oktober 2021 hingga Juli 2024, perseroan telah melunasi utang sebesar Rp 11 triliun. Pada tahun 2021, utang perseroan akan mencapai Rp 50,9 triliun. Nilai utang tersebut akan turun menjadi Rp 49,87 triliun pada tahun 2023. Diperkirakan akan turun menjadi Rp 41,39 triliun pada tahun 2024.
Pelindo telah berinvestasi di sektor jalan tol sejak tahun 2015. Hal ini dilakukan Pelindo untuk memanfaatkan akses dari dan ke pedalaman Pelabuhan Tanjung Priok.
“Kami berangkat ke sana untuk memastikan jalannya sudah selesai. Kami tidak punya niat untuk menyimpannya setelah jalan selesai. Jadi kita akan membiarkannya pergi. Kita harapkan tahun 2024 bisa selesai dan sekarang jalannya sudah selesai,” pungkas Arif.
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengumumkan kemitraan investasi pengoperasian Tol Trans Jawa milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), anak perusahaan PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT).
Dahlia Evawani, Sekretaris PT Nusantara Infrastruktur Tbk, mengatakan transaksi ini diharapkan dapat meningkatkan portofolio perseroan di jalan tol. dan memainkan peran penting dalam pembangunan infrastruktur negara.
“Dampak dari transaksi ini tidak hanya memperluas portofolio investasi perseroan. namun juga mempererat kerja sama dan kerja sama antara BUMN dan swasta. Memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jalan tol,” kata Dahlia asal Indonesia, Keterbukaan Informasi Bursa (BEI), Selasa, 7/2/2024.
Para investor dan Jasa Marga menandatangani Perjanjian Pemegang Saham JTT (PPS JTT) pada 28 Juni 2024 untuk mengendalikan pengelolaan dan kegiatan usaha JTT. Investor yang dimaksud antara lain anak perusahaan PT Margautama Nusantara (MUN).
Kemudian PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS), perusahaan yang dikendalikan oleh MUN, serta Warrington Investment Pte Ltd (WIPL), entitas yang terkait dengan Pemerintah Singapura Investment Corporation Ventures (GIC).
“Implementasi perjanjian tersebut tidak akan berdampak negatif terhadap aktivitas perusahaan. Kondisi hukum dan keuangan atau kelanjutan kegiatan perusahaan Jika di kemudian hari kami menambah atau mengubah informasi atau fakta penting lainnya, kami akan mengumumkan “pengungkapannya,” tambah Dahlia.
Sebagai informasi, JTT merupakan induk perusahaan operator tol yang memiliki konsesi Tol Trans Jawa sepanjang 676 km.
Jalan tol ini terdiri dari 13 ruas: Tol Jakarta-Cikampec, Jakarta-Cikampec II layang (dikenal dengan nama Tol Sheikh Mohammed Bin Zayed/MBZ), Pa. Limana-Cansi, Batang-Semarang, A, B, Semarang, Semarang –Solo , Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono-Kediri, Surabaya -Mojokerto, Permainan Surabaya-Pol, Permainan Pol-Pasuruan, Permainan Pol-Pandan. dan Pandan-Malang