bachkim24h.com, Jakarta – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dianugerahi Penghargaan National Beacon Industry 2024 atas kontribusinya dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif dalam negeri.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Kartasasmita di JS Luwansa Hotel and Convention Center Jakarta (21/2/2024) oleh Bob Azam, Deputy General Manager TMMIN.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan pemerintah Indonesia terhadap Anugerah Industri Mercusuar Nasional 4.0,” jelas Bob Azam.
Ia mengatakan penghargaan tersebut merupakan dorongan untuk memperkuat perannya sebagai role model dan mitra dialog pemerintah dalam transformasi industri dan teknologi 4.0 di Indonesia.
“TMMIN akan terus menjadi katalis pengembangan rantai pasok di Indonesia, sehingga membantu meningkatkan daya saing industri otomotif Indonesia di masa depan di era elektrifikasi dan netralitas karbon,” ujarnya. Bob Azam.
Dikatakan bahwa setiap perusahaan yang meraih penghargaan ini akan mendorong para profesional industri lainnya untuk menerapkan IR 4.0 di Indonesia.
Adanya IR 4.0 yang diluncurkan Presiden Jokowi pada tahun 2018 menciptakan Indonesia 4.0.
Untuk mencapai standar-standar ini, Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0) didirikan oleh Kementerian Perindustrian dengan visi mengadopsi Industri 4.0 di Indonesia dan menjadi jendela global Indonesia 4.0.
PIDI 4.0 memiliki lima layanan pameran di fasilitas ini: Pusat Pameran; Ekosistem Industri 4.0; Pusat Kinerja; Pusat Konseling Selain Departemen Teknik dan AI Center, PIDI 4.0 juga merupakan simulator kembang api industri di Indonesia.
TMMIN berlokasi di PIDI 4.0 dan bertujuan untuk ikut serta mendukung Industri 4.0 dan secara aktif mendukung konsep konektivitas rantai pasokan (block chain). Diharapkan dapat mengembangkan sumber daya manusia melalui standardisasi digital dan memperkuat daya saing industri melalui transformasi digital. Alat simulasi Toyota Production System (TPS) merupakan alat pembelajaran bagi yang memerlukannya.
Untuk TMMIN, Transformasi era digital yang menjadi landasan Industri 4.0 menjadi suatu keharusan. Selain itu, sekitar 52% produk TMMIN sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekspor lebih dari 100 negara.
Industri 4.0 perlu diterapkan untuk memuaskan konsumen di pasar domestik dan ekspor.
Perjalanan perkembangan industri Toyota Indonesia dimulai sebagai importir; Kemudian menjadi basis produksi dan ekspor dalam negeri bagi industri otomotif nasional, dan kini telah memasuki pasar ekspor kendaraan listrik, kata Bob. Tak hanya pariwisata, neraca perdagangan Indonesia juga akan lebih terbantu.
Ia mengatakan, “Untuk memenangkan persaingan, industri otomotif harus semakin kompetitif. “Hal ini hanya dapat dicapai dengan menerapkan seluruh aspek Industri 4.0 di seluruh rantai pasokan dan meningkatkan produktivitas untuk memenuhi pasar domestik dan ekspor.” menjelaskan.
Beberapa tahun lalu, TMMIN mengembangkan peta jalan untuk menghadapi tantangan era Industri 4.0 yang semakin meningkat, kata Bob. Implementasi Roadmap Industri 4.0 di TMMIN telah memasuki Tahap 2 yang akan berlanjut hingga tahun 2024.
Fase 2 (2022-2024) dengan menerapkan inovasi pada program seperti robotic process automation (RPA), transportasi, Hal ini menyoroti langkah teladan TMMIN dalam adopsi teknologi digital di sektor otomotif dengan tiga fungsi utama terkait pemeliharaan dan kualitas. , memprediksi inventaris elektronik; Inspeksi kualitas dan kemampuan pelacakan mesin.
Fase ini melibatkan penciptaan pengetahuan data dan sumber daya manusia untuk inovasi digital di industri otomotif, seperti fasilitas tenaga listrik dan kesadaran energi ramah lingkungan; Kehadiran xEV Center di pabrik TMMIN Karawang 3 dan partisipasi dalam PIDI bertujuan untuk mendorong literasi data dan inovasi digital di industri otomotif. 4.0 adalah membangun industri hijau berkelanjutan yang mentransisikan sektor industri ke era netral karbon.
Melalui Toyota Learning Center, TMMIN mengembangkan kursus pendidikan dan pelatihan sesuai permintaan untuk keterampilan khusus yang dibutuhkan di dunia digital.
“Kami akan terus mendukung karyawan untuk melakukan pengembangan keterampilan untuk menerapkan Skill 4.0, menghasilkan analis bisnis dan analis sistem yang bersertifikat, mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten, dan merumuskan strategi dasar dan komprehensif untuk pengembangan dan implementasi Industri 4.0.” Di perusahaan,” jelas Bob.
“Pada tahun 2025, kami merencanakan kursus pelatihan terkait ‘real-time’ dan ‘connectedness’, dengan fokus membangun ekosistem digital dan meningkatkan kapasitas manusia di industri otomotif Indonesia,” tutupnya.