Categories
Kesehatan

Kenali 3 Macam Insomnia dan Cara Mengatasinya agar Tidur Nyenyak dan Sehat

bachkim24h.com, Jakarta – Siapa pun bisa mengalami kesulitan tidur di malam hari. Kondisi ini biasa disebut dengan insomnia. Menurut Dr. Riesha Amanda Fitria Penyebab insomnia bermacam-macam, bisa akibat masalah fisik atau mental.

“Insomnia merupakan salah satu jenis gangguan tidur yang terjadi ketika seseorang kesulitan atau tidak bisa tidur. Penyebabnya bisa bermacam-macam, bisa karena masalah fisik atau psikis seperti stres, mengingat kejadian sulit, perubahan kebiasaan tidur, penundaan waktu. , serta minum obat-obatan,” kata Riesha pada talkshow sehat “Bahaya Insomnia, Cara Tidur Lebih Baik” di RPTRA Bhinneka Petukangan, Jakarta, Minggu (11/03).

Banyak orang menduga insomnia ditandai dengan keheningan yang tak kunjung datang. Namun, Riesha mengatakan terbangun di malam hari dan tidak bisa tidur kembali merupakan tanda insomnia.

Indikasi insomnia juga terbangun di malam hari atau dini hari dan tidak bisa tidur kembali, kata dokter dari Fabella Aesthetic Clinic.

Tidak bisa tidur siang meski badan terasa lelah juga merupakan tanda insomnia.

Termasuk rasa lelah, emosi, sulit konsentrasi, dan tidak bisa beraktivitas dengan baik di siang hari, ujarnya.

Lebih lanjut Riesha menjelaskan, ada tiga jenis insomnia berdasarkan tingkatannya, yaitu:

Insomnia dini

Ini adalah kelainan di mana seseorang sulit tidur, meski sangat lelah dan mengantuk.

Insomnia sedang

Kondisi yang disebut juga dengan insomnia tengah malam ini merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan kembali tidur setelah terbangun pada malam atau dini hari.

“Insomnia tengah malam juga dikenal sebagai insomnia pemeliharaan tidur,” kata Riesha.

Dia tahu insomnia

Gangguan tidur ini terjadi ketika seseorang bangun lebih awal dari biasanya, terlambat di pagi hari, dan tidak dapat tertidur kembali. 

 

 

Jika insomnia tidak diobati, maka dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Riesha mengatakan insomnia dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti stroke, gangguan jantung, obesitas, diabetes melitus, tekanan darah tinggi, kejang, dan penurunan imunitas.

Untuk mengatasi insomnia, individu perlu menerapkan sejumlah kebiasaan sehat seperti berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang serta memastikan tidur malam yang nyenyak.

Dalam hal kenyamanan saat tidur, seseorang harus memastikan kebersihan tidur, pengaturan pencahayaan ruangan dan, jika perlu, pengenalan aromaterapi.

Penggunaan tempat tidur atau sprei yang tepat juga berkontribusi terhadap kenyamanan dan kualitas tidur.

Penggunaan tempat tidur atau sprei yang tepat juga berkontribusi terhadap kenyamanan dan kualitas tidur. Standar kenyamanan sprei adalah mengutamakan bahan yang lembut, halus, sejuk, anti luntur dan memiliki sertifikat resmi K3L (Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Lingkungan) pemerintah.

 

 

Talkshow sehat mengenai masalah tidur atau insomnia ini merupakan bagian dari kampanye “Sehat dan Sehat Bersama Aloha”. Sebelum melakukan percakapan sehat dengan Dr. Riesho, acara diawali dengan pelatihan Zumba oleh trainer Ira dan Zin Dian, diikuti lebih dari 200 peserta dari kawasan Petukangan Jakarta Selatan.

“Kami ingin mengajak para ibu untuk hidup sehat dengan istirahat yang cukup. Hidup sehat dicapai melalui olahraga, dan istirahat yang cukup dapat dipastikan dengan tidur yang nyenyak dan menggunakan tempat tidur yang berkualitas,” ujar Marketing Manager PT Internal Tekstil Group Ryan Andreas di RPTRA Bhinneka Petagan.

Kegiatan serupa direncanakan di sembilan titik lainnya, antara lain Cikupa, Depok Bekasi, Tangerang, dan Bogor.

Categories
Kesehatan

Pentingnya Power Nap untuk Hindari Kecelakaan Saat Mudik, Begini Caranya

bachkim24h.com, JAKARTA – Dokter kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama mengatakan tidur siang singkat atau yang lebih dikenal dengan power nap dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan fisik dan mental selama arus balik Idul Adha 2024.

“Power nap atau tidur siang sekitar 15 hingga 30 menit efektif menambah energi sehingga tubuh kembali bugar dan rasa ngantuk cepat hilang,” kata Ngabila melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Sabtu (13/4). ). /2024).

Ngabila, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pelayanan Medis dan Keperawatan RS Tamansari Jakarta, mengatakan pengemudi harus mengoptimalkan tidur siang singkatnya saat mengunjungi rest area, terutama antara pukul 13.00 hingga 15.00 atau malam hari.

Tidur siang singkat memiliki banyak manfaat bagi orang yang mengemudi. Beberapa di antaranya adalah meningkatkan kemampuan fokus dan konsentrasi, mengurangi kelelahan, meningkatkan energi, memperbaiki mood, dan memperlancar proses pelepasan hormon.

Berbeda dengan tidur, tidur siang singkat yang diklaim memiliki manfaat berbeda, membantu tubuh menjalani proses pemulihan jaringan otot dan saraf, melindungi fungsi otak, serta meningkatkan kemampuan fisik dan kognitif.

Bagi yang ingin tidur siang sebentar, Anda bisa memastikan ruangan atau mobil tempat Anda akan tidur dalam keadaan tenang, sejuk, dan gelap. Jika ruangan sangat terang, gunakan masker atau penutup mata.

“Selain itu, sebaiknya jangan tidur setelah makan dan mematikan notifikasi perangkat elektronik agar tidak terganggu untuk mendapatkan tidur yang singkat dan berkualitas. Cara lainnya adalah dengan memposisikan tubuh senyaman mungkin, tarik napas dalam-dalam atau lantunkan mantra, kata Ngabila.

Namun menurut Ngabila, tidur siang singkat membawa seseorang hanya melewati tahap 1-2 dari siklus tidur. Belum memasuki tahap ketiga, yaitu tubuh mengalami tahap keempat yang disebut tidur nyenyak dan tahap lengkap atau rapid eye motion (REM).

“Pada tidur tahap kedua, otot melemah dan fungsi tubuh melambat. Tahap REM akan melumpuhkan otot-otot tubuh untuk sementara waktu, ujarnya.

Ngabila mengingatkan, mengingat waktu singgah di rest area dibatasi 30 menit untuk menghindari kepadatan, pemudik diminta memanfaatkan waktu tersebut untuk memenuhi kebutuhan paling mendesak seperti ke toilet, membeli makanan atau minuman. 10 menit berjalan kaki atau peregangan -15 menit berkendara dan tidak ada yang bisa menggantikannya. Waktu ini juga bisa digunakan untuk tidur berkualitas: 15 atau 30 menit.

Ia juga mengingatkan para pengemudi bahwa minuman manis atau minuman kemasan seperti kopi, teh, dan minuman berenergi tidak baik bagi kesehatan, terutama jantung, dan mengandung banyak gula.

“Jangan memaksakan diri, keselamatan adalah kuncinya. Jika sangat mengantuk, istirahatlah sampai rasa kantuk hilang dan lanjutkan dengan hati-hati,” ujarnya.