Categories
Hiburan

Konten TikTok Bikin Remaja Perempuan Nggak Pede Sama Tubuhnya?

bachkim24h.com, JAKARTA – Wanita yang menghabiskan waktu browsing TikTok berisiko lebih tinggi untuk tidak menyukai tubuhnya dan merasa tidak aman. Pada dasarnya jika mereka terpapar konten yang mempromosikan anoreksia. Hal ini mengacu pada penelitian yang dilakukan di Australia.

Dalam studi tersebut, peneliti Australia mensurvei 273 wanita berusia antara 18 dan 28 tahun dari Juli 2021 hingga Oktober 2021 mengenai penggunaan TikTok. Peserta ditemukan menderita pro-ana atau pro-anoreksia, yaitu kelainan makan yang ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat.

Studi tersebut menemukan bahwa perempuan yang disurvei mengalami reaksi fisik negatif setelah melihat konten di TikTok hanya selama 10 menit. “Karena prevalensi konten makanan berantakan di TikTok, ada kemungkinan pengguna TikTok dalam penelitian kami terkena inokulasi. Tapi bukan itu masalahnya,” kata Rachel Hogg, seorang profesor di bidang tersebut. Fakultas Psikologi Charles Sturt University, lapor NBC, Selasa (13/08/2024)

Hogg dan rekannya Madison Blackburn melakukan penelitian ini. Dalam sebuah studi baru, Blackburn dan Hogg menunjuk pada algoritma “For You Page” TikTok sebagai alasan mengapa platform tersebut berbeda dari platform lain dalam menampilkan konten berbahaya kepada pengguna.

Algoritme TikTok umumnya menyesuaikan dengan minat pengguna dan menampilkan konten serupa dengan yang mereka sukai jika seseorang menyukai, berkomentar, menyimpan, atau membagikan video. Algoritme cenderung menampilkan konten serupa kepada pengguna.

“Algoritme di TikTok lebih berpengaruh dibandingkan pilihan pengguna individu dalam menentukan konten yang mereka lihat di For You,” kata Hogg.

Studi tersebut menemukan bahwa 64 persen wanita mengatakan kepada peneliti bahwa mereka “Mengalami konten makanan yang berantakan” di halaman “Untuk Anda”.

Tidak jelas apakah para peneliti konten mengidentifikasi “pro-ana” sebagai isu jangka panjang. Sebaliknya, mereka fokus pada perasaan remaja putri segera setelah menggunakan platform tersebut dan melihat gambar-gambar “pro-Ana”.

Meskipun penelitian ini tidak menyebutkan akun mana yang diperlihatkan kepada peserta atau video mana yang digunakan, penelitian ini menyertakan hashtag dan kategori, termasuk #GymTok dan #FoodTok. Video tersebut mencakup video di mana perempuan menggunakan humor tentang pola makan yang tidak teratur, diet, dan tips penurunan berat badan seperti makan es batu dan mengunyah permen karet. Peserta yang menonton video tersebut melaporkan bahwa mereka lebih tidak puas dengan penampilan mereka.

Hogg dan Blackburn menjelaskan, ada banyak jenis konten “pro-ana” di TikTok, mulai dari hal-hal yang “implisit” seperti pemeriksaan fisik atau tips kesehatan dari non-profesional. hingga konten “eksplisit” yang berisi para pembuat konten yang membicarakan tentang membuat diri mereka kelaparan

Menurut Common Sense Media, sebuah kelompok yang mempelajari bagaimana media dan teknologi mempengaruhi anak-anak dan keluarga, temuan baru ini menambah bukti potensi risiko penggunaan media sosial terhadap harga diri dan citra tubuh perempuan muda. dan organisasi nirlaba Inggris Center Against Digital Hate. Kekhawatiran serupa telah disorot mengenai TikTok dalam penelitian terbaru.

Meta (perusahaan induk Instagram, Facebook, Threads) juga mendapat sorotan pada tahun 2021 setelah laporan Wall Street Journal menemukan bahwa perusahaan tersebut mengetahui bahwa platformnya dapat menjadi “racun” bagi kesehatan mental remaja. Banyak yang menggugat platform seperti Meta dan TikTok, mengklaim bahwa aplikasi seperti Instagram membahayakan kesehatan mental anak-anak.