Categories
Sains

Ahli Beberkan Cara untuk Penanganan Batu Empedu

JAKARTA – Kolelitiasis atau sering disebut batu empedu merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh terbentuknya batu pada kandung empedu.

Salah satu gejala batu empedu yang paling umum adalah nyeri mendadak di perut bagian kanan atas. Bahkan, rasa sakitnya juga bisa menjalar ke punggung dan bahu.

Untuk menyembuhkan penyakit ini, berbagai metode pengobatan dapat digunakan dengan menggunakan obat-obatan, cara invasif dan non-invasif. Dr. Dr. Irsan Hasan, Sp.PD, KGEH, FINASIM, dokter spesialis penyakit dalam, konsultan gastroenterologi dan hepatologi Siloam Hospital MRCCC Semanggi (MRCCC)

Sebelum membahas ERCP, Drs. Irsan pertama kali menjelaskan tentang empedu. Batu empedu adalah suatu kondisi di mana massa kristal padat terbentuk di kandung empedu atau saluran empedu.

Kandung empedu adalah organ kecil yang terletak di bawah hati yang menyimpan empedu yang diproduksi oleh hati.

Batu empedu terbentuk ketika kolesterol, garam empedu, atau zat lain tidak seimbang dalam empedu.

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya batu empedu, antara lain obesitas, kehamilan, riwayat keluarga dengan masalah batu empedu,

Batu empedu yang paling umum adalah kelebihan kolesterol di kantong empedu. Kolesterol berlebih bisa mengendap dan membentuk endapan, yang kemudian bisa berubah menjadi empedu.

Garam empedu adalah zat yang diproduksi oleh hati yang membantu empedu melarutkan lemak dalam makanan. Jika terjadi ketidakseimbangan produksi garam empedu, dapat menyebabkan batu empedu.

Selama kehamilan, kadar hormon wanita berubah, termasuk peningkatan kadar estrogen. Perubahan ini dapat mempengaruhi komposisi empedu dan menyebabkan batu empedu.

Categories
Lifestyle

Prodia Scientific Day 2024, Upaya Prodia Fokus pada Advanced Precision Medicine untuk Penyakit Kompleks

JAKARTA – Dalam upaya memberikan solusi kesehatan yang lebih tepat sasaran dan efektif, PT Prodia Vidiahusada Tbk (Prodia) kembali menghadirkan kegiatan ilmiah bertajuk Prodia Scientific Day yang mengusung tema “Pengobatan Presisi Tingkat Lanjut untuk Penyakit Kompleks”.

Prodia Scientific Day 2024 merupakan acara tahunan Prodia yang ke-8 yang bertujuan untuk memanfaatkan teknologi terkini dan analisis genetik untuk memberikan perawatan personal bagi pasien dengan penyakit kompleks seperti kanker, jantung, dan kelainan genetik, serta menghadirkan inovasi dalam kualitas layanan kesehatan di masyarakat. Negara. masa depan

Prodia Scientific Day diselenggarakan sebagai wadah bagi para ilmuwan, karyawan, dan dokter untuk mendapatkan informasi dan inspirasi terkini terkait perkembangan pemeriksaan laboratorium dan penelitian yang dilakukan baik oleh Prodia maupun dokter atau ilmuwan yang bekerja sama dengan Prodia selama ini.

Pengobatan presisi, atau pengobatan presisi itu sendiri, adalah pendekatan inovatif yang menggunakan informasi genetik, lingkungan, dan gaya hidup untuk mendiagnosis, mengobati, dan mencegah penyakit. Berbeda dengan pendekatan konvensional yang cenderung menggeneralisasi, pengobatan presisi menargetkan terapi spesifik yang disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap individu.

“Prodia Scientific Day yang diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya telah berkontribusi dalam memberikan informasi terkini mengenai perkembangan terkini dan masa depan laboratorium klinik sejak tahun 2016. Tahun ini, dengan fokus utama pada pembahasan isu presisi kedokteran, Kami ingin memperkuat Prodia sebagai center of excelence yang mengikuti pencapaian ilmu pengetahuan dan revolusi kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik dan memfasilitasi seluruh pelanggan Prodia melalui personalisasi perawatan,” ujar Presiden Direktur Prodia, Dr. Devi Muliaty M.C.

Melalui kegiatan ini, Prodia ikut serta dalam menumbuhkan pemahaman masyarakat terhadap layanan kesehatan digital di masa depan, yaitu landasan yang mengarah pada diagnosis yang lebih akurat, pengobatan dan pencegahan yang lebih tepat sasaran.

“Kami berharap Prodia Scientific Dai dapat memberikan jawaban atas kebutuhan industri kesehatan dalam pengobatan penyakit kompleks seperti kanker, jantung, autoimun, kelainan genetik dan lainnya dalam memberikan inovasi layanan kesehatan yang berkualitas di masa depan.” “Ini adalah langkah maju menuju paradigma layanan kesehatan yang tidak hanya mengenai pengobatan, namun juga mengenai prediksi penyakit, skrining, dan diagnostik untuk secara proaktif mencegah kompleksitas penyakit,” tutup Dewey.