Categories
Kesehatan

Dari Ikan Asin ke Minuman Tinggi Protein, Inovasi Susu Ikan Petek Bikin Heboh!

bachkim24h.com, Indramayu – Dunia pangan Indonesia kembali mendapat kecaman, mengubah cara pandang kita terhadap ikan sarang lebah yang sering diremehkan. Berkat kreativitas dan teknologi modern, ikan yang dulunya hanya ikan asin kini menjadi ikan susu yang kaya protein dan bergizi tinggi. Ini adalah kisah menarik di balik revolusi. Di mana ikan lebah hidup?

Ikan mas (Leiognathus equulus) mungkin masih asing bagi banyak orang. Dikenal dengan bentuknya yang pipih dan warnanya yang keperakan, ikan ini biasa ditemukan di perairan dangkal dan sering dijadikan ikan asin.

Ikan sarang lebah seringkali diabaikan karena nilai ekonomisnya yang relatif rendah. Namun kabar terbaru dari PT. Beri Bahari Indonesia mengubah nasib ikan ini secara drastis.

CEO PT. Yogi Aribawa memberikan penjelasan kepada Bahari Indonesia bahwa pihaknya memiliki potensi besar pada ikan sarang lebah yang selama ini dipandang sebelah mata. “Kami berupaya mengubah ikan yang tidak laris untuk diolah menjadi produk yang bernilai jual tinggi. Salah satu caranya adalah dengan mengolah ikan sarang lebah menjadi susu ikan,” ujarnya dalam jumpa pers. Susu ikan terbuat dari apa?

Pabrik PT. Give Bahari di Indramayu kini menjadi pusat inovasi pengolahan sarang lebah. Pengolahannya dimulai dengan menggiling ikan hingga menjadi tumbuk, kemudian dihidrolisis untuk memisahkan protein ikan dari tulangnya. Hasil akhir dari proses ini adalah bubuk protein berkualitas tinggi yang dapat diolah menjadi susu ikan.

Selain ketersediaannya yang tinggi dan harga yang murah, ikan sarang lebah juga sangat tinggi proteinnya. Hal ini menjadikannya pilihan ideal untuk makanan alternatif yang kaya protein dan rendah lemak.

 

Susu ikan sarang lebah tidak hanya baik bagi kesehatan, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.

Inovasi ini memberikan pasar baru bagi nelayan lokal yang sebelumnya hanya bisa menjual ikan sarang lebah dengan harga murah. Seiring dengan meningkatnya permintaan susu ikan, kesejahteraan nelayan setempat juga meningkat.

“Nelayan lokal mempunyai pasar baru untuk menjual ikan sarang lebah yang sebelumnya dianggap tidak berguna. Kami membeli ikan dari nelayan lokal mulai dari Indramayu hingga Subang dengan harga terjamin,” kata Yogi.

 

Tidak hanya bergizi, susu ikan sarang lebah juga hadir dalam berbagai rasa yang menyenangkan seperti coklat dan stroberi. Hal ini menjadikannya pilihan yang menarik bagi berbagai kalangan, terutama anak-anak dan remaja. Dengan susu ikan, masyarakat dapat merasakan manfaat protein ikan dengan lebih praktis dan menyenangkan, tanpa harus membersihkan atau memasak ikan. Apa itu susu ikan?

Susu ikan sarang lebah merupakan contoh nyata bagaimana inovasi mampu mengubah sesuatu yang dianggap sepele menjadi sebuah produk yang bernilai tambah tinggi. Susu ikan sarang lebah, dengan manfaat kesehatan dan dampak positifnya terhadap perekonomian lokal, menunjukkan bahwa bahan yang tampaknya tidak penting sekalipun dapat memiliki potensi besar jika dikelola dengan cara yang benar.

Jadi jika Anda sedang mencari alternatif sehat dan bergizi untuk menambah asupan protein, jangan ragu untuk mencoba Susu Ikan Honeycomb. Inovasi ini bukan sekadar mengubah ikan asin menjadi minuman berprotein, namun juga merayakan kreativitas dan potensi yang ada di sekitar kita.

Dari ikan yang diasinkan hingga minuman berprotein, inovasi susu ikan sarang lebah benar-benar membuat heboh.

Categories
Kesehatan

Susu Ikan Tersedia dalam Rasa Coklat dan Stroberi, Kenapa Tidak Ada yang Original?

bachkim24h.com, Indramayu – Produk susu ikan merupakan olahan dari hidrolisat protein ikan (HPI) yang diproduksi oleh PT. Berikan Bahari Indonesia, Indramayu. HPI tersebut kemudian dikirim ke pabrik Beri Bahari di Bekasi, Jawa Barat, untuk memproduksi produk turunannya seperti susu ikan, biskuit, dan bumbu dapur.

Menurut Ketua RND dan QA PT. Dengan teknologi asal Indonesia, Iwa Sudavarman, aktivitas yang dilakukan di pabrik di Bekasi sebagian besar sederhana. Proses HPI dan tambahkan ke bahan lainnya menggunakan mixer.

Sejauh ini susu ikan ada dua rasa, coklat dan strawberry. Pada saat yang sama, wewangian aslinya tidak diproduksi. Menurut Iva, hal tersebut merupakan upaya untuk menekan rasa amis pada ikan, meski upaya tersebut juga dilakukan di pabrik Indramayu.

“Untuk rasa coklat gunakan coklat bubuk asli, untuk rasa strawberry – strawberry. Dan penyedap rasa ini sebagai salah satu cara untuk mengurangi rasa amis pada ikan,” kata Iwa.

Ia menambahkan bahwa susu ikan mengandung 40 persen HPI. Sisanya mengandung krim, perasa, coklat bubuk untuk penyedap coklat dan gula. Kandungan gula susu ikan

Sedangkan untuk kandungan gulanya, 350 g susu ikan kemasan mengandung 8,4 g gula pasir.

“Gulanya 8 gram, dan sekarang ada permintaan untuk dikurangi lebih banyak lagi. Kedepannya akan digunakan gula alami lain seperti stevia untuk menurunkan gula,” ujarnya.

Sebaliknya, lanjut Iva, sebagian orang hanya menginginkan manfaat protein tanpa gula.

Categories
Kesehatan

Susu Ikan Dianggap Punya Keunggulan dari Sisi Kesehatan, Apa Saja?

bachkim24h.com, JAKARTA — Belakangan ini susu ikan semakin menyita perhatian masyarakat. Dibuat dengan ekstrak ikan, susu ini dinilai menawarkan sejumlah manfaat yang menjadikannya alternatif menarik pengganti susu sapi.

Ketua Komite Advokasi Percepatan Penurunan Stunting, Kesehatan Ibu dan Anak serta Pengurus SDG Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Agussalim Bukhari menyebutkan sejumlah keunggulan susu ikan, seperti bahan baku yang mudah dan murah. dan kandungan nutrisi. Dalam temu media online PB IDI di Jakarta, Jumat (13/9/2024), Agussalim mengatakan susu sapi dan susu ikan tidak bisa dibilang sama, namun keduanya merupakan sumber protein yang baik. Tapi, kata dia, untuk susu sapi impor harganya mahal karena biaya perawatannya.

Sedangkan ikan lebih mudah, kita tinggal menangkapnya di perairan kita. Jadi dari segi bahan bakunya lebih murah, ujarnya.

Manfaat ikan lainnya, kata dia, mengandung Omega 3 yang baik untuk perkembangan jantung dan otak anak. Dengan pengolahan modern, lanjutnya, protein pada ikan hasil olahan akhir lebih banyak. Produk yang dihasilkan tidak berbau amis, sehingga produk tersebut dapat dijadikan makanan bagi anak-anak yang tidak mau makan ikan karena bau amisnya.

Menurutnya, pilihan pemberian dalam bentuk susu karena makanan tambahan yang lebih mudah dikonsumsi adalah dalam bentuk cair. “Saya ahli gizi klinis. Kalau pasien tidak mau makan makanan padat, tidak bisa makan, kita ganti ke makanan lunak. Dia tidak bisa makan makanan lunak karena nafsu makannya sangat sedikit, dan karena kondisinya misalnya, “kita kembalikan dia beralih ke makanan cair. Sari tidak bisa digunakan, makanan cair itu susu,” ujarnya.

Menurut Agussalim, selain karena kekurangan pangan, stunting juga disebabkan oleh permasalahan keuangan. Oleh karena itu, kata dia, solusi terhadap stunting yang merupakan salah satu permasalahan gizi di Indonesia harus berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat.

Ia meyakini pemanfaatan ikan produk lokal Indonesia untuk mengatasi permasalahan tersebut merupakan salah satu alternatif peningkatan gizi anak, sekaligus pemberdayaan masyarakat. Selain berkelanjutan, kata dia, produk perbaikan gizi juga harus terjangkau, sehat, bergizi, dan aman.

“Apalagi kalau gratis, tentu sangat baik, bergizi, dan aman. Jadi memfasilitasi upaya ini bisa mempercepat penurunan, kalau bisa, penurunan angka gizi buruk 100 persen. Karena kualitas sumber daya manusia sangat ditentukan oleh gizi, dari gizi. seribu hari pertama, tentu saja,” katanya. Agus Salim