Categories
Lifestyle

Olimpiade Paris 2024 Dihantui Gelombang Panas, Tidak Hanya Bahaya bagi Atlet tapi Juga Penonton

bachkim24h.com, Jakarta – Paris akan mencapai suhu 35 derajat Celcius dan kelembapan tinggi minggu ini seiring kota itu menjadi tuan rumah Olimpiade 2024 pada Selasa. Badan Meteorologi Prancis mengeluarkan “peringatan kuning” untuk gelombang panas dan badai. 30/7/2024) setelah cuaca hangat mulai terjadi pada Minggu 28 Juli 2024.

Menurut Euro News pada hari Selasa, ini adalah tingkat kedua dari empat tingkat, dan suhu tinggi diperkirakan akan tetap ada hingga Rabu malam, 31 Juli 2024. Meteo-France menyarankan masyarakat untuk “berhati-hati” saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik di luar ruangan. .

Karena sebagian besar Olimpiade berlangsung di dalam atau sekitar kota, suhu panas disebut sebagai “kekhawatiran” bagi para atlet yang berkompetisi di luar ruangan minggu ini. Pertandingan voli pantai di Menara Eiffel, semifinal rugbi tujuh putri di Stade de France, dan kualifikasi gaya bebas BMX di Concorde akan diadakan dalam beberapa hari mendatang.

Setelah banyak peserta menderita kepanasan di Olimpiade Tokyo baru-baru ini, para atlet mendesak penyelenggara untuk bersiap menghadapi cuaca ekstrem. Sebagai tanggapan, Meteo-Prancis terus berkomunikasi dengan penyelenggara Olimpiade untuk menyampaikan informasi terkini dan peringatan cuaca.

Kantor Met, bersama dengan Sante Publique France, telah mengeluarkan peringatan tentang suhu panas dan risiko kesehatan terkait cuaca. Dikatakan bahwa ada rencana darurat untuk beberapa olahraga dan venue, serta pembatasan khusus yang melarang pertandingan jika suhu mencapai tingkat ambang batas.

Perlombaan seperti triathlon dan maraton dimulai pagi-pagi sekali untuk menghindari bagian terpanas hari itu. Penyelenggara mengklaim telah menilai risiko dari setiap cabang olahraga dan mengatakan mereka telah membuat kalender acara dengan mempertimbangkan isu-isu spesifik ini.

Namun, cuaca panas tidak hanya menimbulkan masalah bagi para atlet. Sekitar 300 air mancur tambahan telah dipasang di seluruh Paris sehingga penonton dapat mengisi ulang botol air mereka dan menghindari dehidrasi. Tersedia juga area atap bagi pengunjung untuk berteduh dari terik matahari.

Para atlet juga telah bersiap menghadapi cuaca panas, karena kondisi tertentu, seperti suhu dan kelembapan, berulang selama latihan. Namun tim dari berbagai negara mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Perkampungan Olimpiade setelah terungkap akomodasi tersebut tidak ber-AC.

Area tersebut dirancang untuk menggunakan sistem panas bumi yang mendinginkan suhu dengan air yang diambil dari bawah tanah. Sistem ini menjaga suhu dalam ruangan setidaknya enam derajat Celcius lebih rendah dibandingkan suhu luar ruangan dan diklaim lebih ramah lingkungan dibandingkan AC.

Setelah mendapat tanggapan dari beberapa tim nasional, pihak penyelenggara mengumumkan bahwa mereka akan dapat memiliki pendingin portabel di kamar mereka. Kompromi ini berarti bahwa tim juga dapat memesan, dengan biaya sendiri, unit AC portabel untuk dipasang di kamar atlet mereka selama pertandingan.

Perkampungan Olimpiade memiliki total sekitar tujuh ribu kamar dan akan menampung sekitar 10 ribu atlet Olimpiade selama dua minggu ke depan. Pada awal Juli 2024, Wakil Direktur Perkampungan Olimpiade Augustin Tran Van Chau mengatakan dalam kunjungan media bahwa kurang lebih 2.500 unit AC telah dipesan.

Tim yang membawa AC sendiri antara lain Jepang, yang telah memasang sistem pendingin, pengatur kelembapan, dan pemurnian udara canggih, serta AS, Inggris, Australia, Denmark, Kanada, Yunani, dan Italia. Masih harus dilihat bagaimana peringkat tim-tim ini di tabel medali.

Penantian ini bukan tanpa alasan. Olimpiade Tokyo 2021 dikenal sebagai yang “terpanas” dengan suhu melebihi 34 derajat Celcius dan kelembapan terkadang mencapai hampir 70 persen. Hal ini menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi atlet kompetitif.

Suhu di Olimpiade Tokyo dianggap mematikan bagi manusia jika terpapar lebih dari enam jam. Saat kelembapan mencapai 100 persen, keringat berhenti menguap sehingga tubuh tidak bisa mendinginkan diri. Jika seseorang terkena kondisi ini dalam jangka waktu lama, kondisi ini bisa berakibat fatal.

Di Tokyo, pelari maraton terlihat muntah-muntah dan pingsan saat melintasi garis finis, sementara pemain tenis Rusia Daniil Medvedev mengajukan pertanyaan tentang siapa yang akan bertanggung jawab jika dia meninggal karena panas. Yang lain harus dikeluarkan dari pertandingan dengan menggunakan kursi roda.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh British Medical Journal, sekitar 1 dari 100 atlet Olimpiade menderita penyakit yang berhubungan dengan panas selama Olimpiade. Paris juga menghadapi cuaca panas ekstrem, dan dunia baru-baru ini mencatat hari terpanasnya setelah berbulan-bulan mencapai rekor suhu tertinggi.

Para ahli mengatakan kita sekarang berada di “wilayah yang belum dipetakan” karena iklim terus memanas. Menurut studi tahun 2023, Paris sangat sensitif terhadap suhu tinggi dan memiliki risiko kematian terkait panas tertinggi di Eropa.

Categories
Kesehatan

Heatwave Melanda Negara Asia, WHO: Bencana Alam Paling Berbahaya tapi Jarang Digubris

bachkim24h.com, Jakarta – Gelombang panas atau heat wave melanda negara-negara di Asia. Bahkan di Thailand, panasnya merenggut 30 korban jiwa.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gelombang panas yang berlangsung selama beberapa hari dapat berdampak signifikan pada masyarakat, termasuk peningkatan kematian terkait panas.

Meskipun gelombang panas dianggap sebagai salah satu bencana alam paling berbahaya, namun sering kali gelombang panas kurang mendapat perhatian karena korban jiwa dan kerusakan yang diakibatkannya tidak selalu terlihat.

Data menunjukkan bahwa lebih dari 166.000 orang meninggal akibat gelombang panas antara tahun 1998 dan 2017, termasuk lebih dari 70.000 orang ketika gelombang panas melanda Eropa pada tahun 2003.

“Paparan penduduk terhadap panas meningkat akibat perubahan iklim. Secara global, frekuensi, durasi, dan besarnya kejadian panas ekstrem tampaknya meningkat. Antara tahun 2000 dan 2016, jumlah orang yang terpapar gelombang panas meningkat sekitar 125 juta”. Situs Resmi WHO 3 Mei 2024.

Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan pakar kesehatan lingkungan global Dickie Budiman: “Perubahan iklim diperkirakan akan menyebabkan gelombang panas yang lebih lama, lebih intens, dan lebih sering terjadi di banyak belahan dunia.”

“Dampak negatifnya terhadap kesehatan manusia dan planet bumi bisa sangat besar,” Dicky Health mengeluarkan keterangan tertulis kepada bachkim24h.com.

Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa masyarakat merasakan dampak suhu tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan.

Dampak panas bisa lebih buruk di perkotaan, dan efek Urban Heat Island (UHI) bisa sangat mengganggu penghidupan dan kesejahteraan masyarakat non-perkotaan selama dan setelah periode panas yang tidak biasa.

Gelombang panas dapat membebani layanan kesehatan dan darurat serta meningkatkan tekanan terhadap air, energi, dan transportasi, sehingga menyebabkan kekurangan listrik atau bahkan pemadaman listrik.

Ketahanan pangan dan mata pencaharian juga dapat terganggu jika masyarakat kehilangan hasil panen atau ternak akibat suhu ekstrem.

Menurut Dickey, untuk memitigasi dampak perubahan iklim dan pemanasan ekstrem, tindakan-tindakan berikut harus diambil di tingkat global, nasional, dan lokal: Mengurangi emisi gas rumah kaca melalui kebijakan energi bersih Mengurangi deforestasi (pemanfaatan hutan untuk penggunaan lahan lainnya) Beradaptasi dengan perubahan iklim Memperkuat sistem kesehatan masyarakat dan meningkatkan pengawasan penyakit dan sistem peringatan dini.

Dickey menambahkan, negara tropis seperti Indonesia menghadapi risiko tambahan akibat perubahan iklim. Sebab, wilayah tropis umumnya lebih sensitif terhadap perubahan suhu dan curah hujan.

Dampak yang ditimbulkan antara lain peningkatan risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor serta peningkatan kejadian penyakit menular seperti malaria dan demam berdarah.

Untuk mengurangi risiko ini, Indonesia harus mengambil langkah-langkah seperti: Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan Membangun infrastruktur yang tahan bencana Meningkatkan kapasitas sistem kesehatan untuk menghadapi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan.

Mengurangi dampak gelombang panas ekstrem memerlukan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi, termasuk: peningkatan sistem peringatan dini membangun infrastruktur tahan panas mencegah dan mendidik masyarakat tentang langkah-langkah adaptasi mengurangi emisi gas rumah kaca untuk memperlambat upaya perubahan iklim secara keseluruhan

Categories
Sains

Mengapa Bulan Juli Cuaca Sangat Panas? Ini Penjelasan Ilmiahnya

JAKARTA – Cuaca panas yang terjadi akhir-akhir ini berdampak pada banyak orang di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Tidak hanya panas yang menyesakkan, tetapi juga banyak korban jiwa. Mengapa cuaca di bulan Juli sangat panas?

Ya, sekarang sedang musim panas di banyak belahan dunia. Namun, panasnya sungguh istimewa. Belakangan diumumkan bahwa bumi telah mencetak rekor baru. Hari terpanas di bumi tercatat dalam sejarah. Pada 22 Juli 2024 saja, para ilmuwan iklim menentukan suhu tertinggi. Rekor sebelumnya terjadi sehari sebelumnya, yakni 21 Juli 2024. Artinya, Bumi pernah mengalami dua hari terpanas yang pernah tercatat.

Berdasarkan laporan hasil penelitian, pada 22 Juli 2024 rata-rata suhu bumi harian global naik menjadi 17,16 °C. Data dari Copernicus Climate Change Service (C3S) mencetak rekor baru karena melampaui rekor suhu global sebelumnya sebesar 17,09°C.

Rekor gelombang panas melanda AS, Meksiko, Eropa, Timur Tengah, dan Asia Selatan. Panas ekstrem telah menewaskan lebih dari seribu orang, menyebabkan masalah kesehatan yang luas, dan penutupan sekolah.

Juli secara historis merupakan bulan terpanas sepanjang tahun, dengan suhu yang sering melebihi 40°C di beberapa bagian belahan bumi utara. Menurut Organisasi Meteorologi Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WMO), Juli 2023 adalah bulan terpanas yang pernah tercatat, terpanas setidaknya dalam 120.000 tahun, dan Juli tahun ini akan menjadi salah satu bulan terpanas.

Jadi mengapa cuaca begitu panas di bulan Juli?

Seperti diberitakan Aljazeera, ada banyak alasan mengapa cuaca begitu panas di bulan Juli, yang merupakan bulan terpanas sepanjang tahun. Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim dan faktor alam.

1. Deklinasi aksial dan titik balik matahari musim panas

Saat Bumi berputar mengelilingi Matahari, ia miring 23,5 derajat dari porosnya. Akibatnya, jumlah sinar matahari berubah pada waktu yang berbeda sepanjang tahun, yang menyebabkan perubahan musim.

Musim panas astronomi dimulai pada titik balik matahari musim panas, yang terjadi sekitar tanggal 20 atau 21 Juni di belahan bumi utara dan sekitar tanggal 21 atau 22 Desember di belahan bumi selatan. Ini adalah hari dimana matahari mencapai titik tertinggi di langit pada siang hari, sehingga menciptakan siang terpanjang dan malam terpendek dalam setahun.

Bagian negara yang paling banyak menerima sinar matahari disebut Laut Utara, 23,5 derajat di atas garis khatulistiwa. Jalur ini antara lain melintasi Meksiko, Bahama, Mesir, Arab Saudi, dan India, dan menyebabkan musim panas yang sangat terik.

2. Musim panas di belahan bumi utara

Meskipun separuh daratan bumi mengalami musim panas pada bulan Juni hingga September, sekitar 90 persen populasi dunia tinggal di belahan bumi utara, bulan-bulan yang memiliki lebih banyak sinar matahari dan jam siang hari yang lebih panjang.

Di kota-kota paling utara di sekitar Lingkaran Arktik, matahari tidak terbenam antara akhir Mei dan akhir Juli, sebuah fenomena yang dikenal sebagai Matahari Tengah Malam. Sebaliknya, lokasi tersebut mengalami malam kutub pada bulan-bulan musim dingin, saat matahari berada di bawah cakrawala pada akhir November dan akhir Januari.

Mengapa siang hari lebih panas dibandingkan siang hari?

Pada bulan-bulan musim panas, lebih banyak energi matahari diserap oleh bumi, yang menghangatkan udara di sekitarnya dan menghasilkan pemanasan. Penundaan waktu antara pemanasan dan drainase ini dikenal sebagai penundaan musiman.

Categories
Kesehatan

Jemaah Haji Jarang Berkeringat dan Buang Air Kecil Selama di Arab Saudi, KKHI: Waspada Gejala Dehidrasi

bachkim24h.com, Jakarta – Jamaah haji berangkat ke Tanah Suci secara bertahap mulai Minggu, 12 Mei 2024. Para jamaah diberangkatkan saat cuaca di Arab Saudi dinilai terlalu panas.

Menurut Kementerian Agama (Kamenag), cuaca di Arab Saudi sangat panas dan kering. Oleh karena itu, jemaah seringkali tidak mengeluarkan keringat saat beraktivitas, bahkan terkadang jarang buang air kecil.

Perhatian jemaah perlu diarahkan pada situasi ini. Di tengah cuaca panas dan kering, jamaah perlu minum lebih banyak untuk menghindari dehidrasi.

Kepala Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Dakar Medina, Karmijono menjelaskan, jemaah haji hendaknya mempertimbangkan kondisi di Arab Saudi yang berbeda dengan di Indonesia.

“Banyak jemaah haji yang tidak menyadari bahwa mereka mengalami dehidrasi selama beraktivitas di Saudi,” kata KKHI mengutip orang-orang kikir di Madinah dalam keterangan pers, Minggu.

Dia mencontohkan jamaah haji yang kerap merasa sulit buang air kecil. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh dehidrasi.

“Ini tanda-tanda dehidrasi. Jamaah haji minimal harus buang air kecil setiap jam. Ini tandanya tubuh terhidrasi dengan baik,” kata Curmijono.

Padahal, lanjutnya, semakin sering buang air kecil semakin baik. “Lebih baik ke toilet daripada harus ke rumah sakit lagi dan lagi,” ujarnya.

Para pejabat mengimbau jamaah haji untuk banyak minum air putih meski tidak haus. Karmijono menganjurkan agar jamaah meminum air Zamzam yang tidak dingin agar tubuh dapat segera menyerapnya dengan baik.

Di Arab Saudi, jamaah haji hampir tidak mengeluarkan keringat, mengikuti arus yang kikir. Sebab, saat cuaca hangat dan panas, keringat yang dihasilkan langsung menguap.

Panitera berharap jamaah haji yang sudah lanjut usia dan memiliki penyakit bawaan tidak memaksakan diri menunaikan shalat sunnah agar tidak cepat lelah. Hal itu hanya untuk menjaga kesehatan jamaah menjelang puncak rangkaian haji.

“Tidak ada otoritas yang melarang jamaah untuk beribadah, tapi agar jamaah juga sadar akan kemampuannya masing-masing,” kata Curmijono.

“Kalau capek jangan dipaksa, istirahat terus,” sarannya.

Sebelumnya, pada Minggu, 12 Mei 2024, kloter pertama sebanyak 388 jemaah haji berangkat ke Makkah. Menteri Agama Yakut Cholil Koumas hadir di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dalam rangka pelepasan jemaah haji.

Dalam publikasinya tersebut, Yakut berpesan kepada jemaah untuk menyesuaikan kembali niatnya. Ia berharap jemaah fokus menunaikan ibadah haji.

Niat kalian ke Tanah Suci adalah untuk beribadah. Mohon jangan ada niat apa pun selain niat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci,” kata akrabnya. Panggil Gus Man kepada jemaah di pesawat. .

Yakut juga mengingatkan pentingnya menjaga kebugaran jasmani karena cuaca di Arab Saudi berbeda dengan di Indonesia.

“Cuaca di Tanah Suci panas sekali. Jadi jaga kondisi fisik. Makan yang cukup, minum yang cukup, vitamin juga harus diminum,” ujarnya dalam keterangan pers.

Yakut mengingatkan jemaah untuk tidak segan-segan meminta bantuan pihak berwajib jika membutuhkan sesuatu. Dia meyakinkan, petugas akan membantu dengan ikhlas.

“Kalau nanti ada butuh apa-apa, sampaikan saja ke pihak yang berwajib. Kami bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama sudah menyiapkan pejabat yang siap melayani bapak ibu dan melayani bapak dan ibu. ke pihak berwajib, jangan sungkan,” kata Gus Man.

Yakute tak memungkiri jemaah tentu akan menghadapi banyak tantangan. Meski demikian, ia yakin jamaah dengan bantuan pihak berwenang bisa melaksanakan ibadah haji dengan mudah.

“Sekali lagi saya ingatkan untuk menjaga jasmani, jaga kesehatan, ini ibadah jasmani, tantangannya tentu tidak mudah. ​​Tapi saya yakin semua siap dan kuat untuk beribadah di tanah suci,” dia menekankan

“Kami di tanah air berdoa semoga kalian semua mendapat gelar Mabarur Haji. Dan berdoa semoga Indonesia menjadi negara yang Baldatun Tayyabatun Wo Rabbun Gafur (negara yang baik dengan Rabb (Tuhan) yang maha penyayang). Selamat di jalan.” dan berharap Engkau sampai di Abhinandan,” kata Yakut.

Categories
Sains

Suhu Panas Membakar Bumi, 1 Lagi Ramalan Baba Vanga Jadi Kenyataan

BANGKOK – Pemanasan bumi yang akan terjadi kini dikaitkan dengan isi prediksi paranormal Bulgaria legendaris Vangelia Pandeva Gushterova, atau Baba Vanga, yang pernah meramalkan suhu ekstrem.

Diberitakan di laman Metro. Ahli nujum Balkan, Nostradamus, mengungkapkan bahwa kota-kota di Eropa akan kehabisan air, yang mempunyai konsekuensi politik.

Situasi berbahaya ini juga memaksa negara-negara untuk mencari solusi alternatif.

Yang mengejutkan adalah prediksi kelam dari psikolog buta tersebut terungkap kembali ketika penduduk beberapa kota di Inggris mengeluarkan peringatan air untuk “penggunaan penting saja” di tengah gelombang panas.

Aktivis perubahan iklim juga mengeluarkan peringatan serupa ketika suhu di sebagian besar wilayah Asia mencapai 50 derajat Celcius.

Dalam ramalannya, Baba Vanga juga mengatakan bahwa banyak negara Asia dan Australia akan terkena dampak “banjir besar” dan gempa bumi serta tsunami akan mengguncang kawasan tersebut.

Di tempat lain, seorang mistikus yang meninggal lebih dari 25 tahun lalu meramalkan kelaparan di India akibat turunnya suhu.

Wanita buta itu juga membayangkan epidemi lain yang ditemukan di Siberia, yang disebabkan oleh virus beku yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Pihak berwenang Thailand kemarin mengeluarkan peringatan panas ekstrem untuk Bangkok dan mendesak masyarakat untuk tetap tinggal di dalam rumah demi keselamatan mereka sendiri ketika suhu melonjak.

Categories
Sains

Molekul Pertama yang Bisa Menyerap Gas Rumah Kaca Ditemukan

BEIJING – Para ilmuwan telah menemukan jenis bahan berpori baru dengan struktur molekul unik yang dapat digunakan secara efektif untuk memblokir karbon dioksida dan gas rumah kaca kuat lainnya.

Baca Juga – Thailand mengimbau warganya mewaspadai gelombang panas ekstrem

Bahan tersebut, yang digambarkan oleh para ilmuwan sebagai “kastil di dalam kastil”, dikembangkan di laboratorium oleh para peneliti di Inggris dan Tiongkok.

Konstruksinya melibatkan dua langkah: pertama, balok-balok penyusun prisma segitiga disatukan; Dan kedua, balok-balok ini dirangkai menjadi sangkar yang lebih besar, dengan simetri tetrahedral. Menurut tim peneliti, proses ini menghasilkan struktur molekul yang sebelumnya tidak terlihat.

Bahan yang dihasilkan memiliki banyak molekul polar sehingga memungkinkannya menyerap dan menyimpan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dengan afinitas tinggi.

Selain itu, material ini menunjukkan stabilitas yang sangat baik di dalam air, sehingga ideal untuk aplikasi penangkapan karbon di lingkungan industri, yang sering kali melibatkan gas basah atau uap air.

“Ini adalah penemuan yang menarik,” kata Mark Little, ilmuwan material di Universitas Heriot-Watt di Edinburgh dan penulis utama studi tersebut.

“Kita memerlukan biomaterial baru untuk membantu mengatasi beberapa tantangan terbesar masyarakat, seperti menangkap dan menyimpan gas rumah kaca.” Ia menambahkan seperti dilansir Science Bulletin, Jumat (10/5/2024).

Penemuan ini menawarkan solusi untuk memerangi perubahan iklim dengan menyediakan cara yang lebih efisien dan efektif untuk menghilangkan gas rumah kaca dari atom.

Bahan ini memiliki struktur molekul unik yang belum pernah terlihat sebelumnya, sehingga memungkinkannya memblokir gas rumah kaca secara efektif.

Menangkap karbon dioksida secara efektif, bahan ini menunjukkan afinitas tinggi terhadap CO2 dan gas rumah kaca lainnya.

Stabilitasnya di dalam air dalam kondisi basah, membuatnya cocok untuk aplikasi industri untuk menangkap karbon.

Dengan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan iklim, penemuan ini menawarkan cara baru untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim.

Penelitian ini mengarah pada pengembangan material baru yang lebih efisien dalam menangkap dan menyimpan gas rumah kaca, sehingga dapat membantu mengurangi dampak manusia terhadap lingkungan.

Categories
Sains

Suhu Panas Sentuh 52 Derajat Celcius Tewaskan Puluhan Penduduk Thailand

BANGKOK – Pihak berwenang Thailand kemarin mengeluarkan peringatan panas ekstrem untuk Bangkok dan mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah guna memastikan keselamatan mereka sendiri ketika suhu melonjak.

Menurut China News Service, suhu di ibu kota Thailand pada Jumat (26 April 2024) diperkirakan mencapai 39 derajat Celcius, sementara indeks panas melonjak hingga lebih dari 52 derajat Celcius, yang oleh pihak berwenang Bangkok digambarkan sebagai “sangat berbahaya”.

Indeks panas adalah ukuran bagaimana suhu dirasakan, dengan mempertimbangkan kelembapan, kecepatan angin, dan faktor lainnya.

Peringatan: Indeks panas hari ini (kemarin) “sangat berbahaya”. Hindari aktivitas di luar ruangan.

“Indeks panas akan diklasifikasikan sebagai sangat berbahaya jika melebihi 52 derajat Celcius,” kata departemen perlindungan lingkungan Bangkok dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya.

April adalah waktu terpanas dan paling lembab sepanjang tahun di Thailand, namun tahun ini situasinya bahkan lebih buruk lagi karena fenomena cuaca El Niño.

Secara keseluruhan, Thailand dilanda gelombang panas pada minggu ini, dengan suhu di provinsi Lampang utara negara itu mencapai 44,2 derajat Celcius pada Senin lalu. Suhu tersebut mendekati suhu tertinggi yang pernah tercatat di Thailand, yakni 44,6 derajat Celcius.

Cuaca panas diperkirakan akan berlanjut selama beberapa hari, dan pemerintah mendesak masyarakat untuk tetap terhidrasi, memakai tabir surya dan berolahraga di dalam ruangan untuk menghindari sengatan panas.

Gelombang panas tahun ini telah menewaskan 30 orang di Thailand.

Sementara itu, Thailand mencatat total 24.108 kasus demam berdarah tahun ini, dengan mayoritas menyerang anak-anak berusia 5 hingga 14 tahun, dengan 22 kematian.

Categories
Kesehatan

Suhu Panas di Arab Saudi Rentan Bikin Jemaah Haji Kena Infeksi Saluran Napas dan Penyakit Lain

bachkim24h.com, Jakarta Suhu di Arab Saudi berbeda dengan di Indonesia. Jika suhu di Indonesia mencapai 36 derajat, maka suhu rata-rata mencapai 43 derajat.

Cuaca panas meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan penyakit lainnya bagi jamaah.

“Menjalankan ibadah haji, terutama di musim panas, dapat meningkatkan risiko penyakit pernafasan dan penyakit lainnya,” kata Dr. Dickey Budiman, penanggung jawab kesehatan haji pada tahun 2008 dan 2010.

Ada dua alasan mengapa suhu panas dapat menyebabkan infeksi pernafasan dan penyakit lainnya pada manusia. Pertama, dehidrasi.

Suhu yang sangat panas membuat tubuh mudah dehidrasi. Dehidrasi dapat menurunkan kemampuan tubuh melawan infeksi, termasuk infeksi saluran pernapasan, jelas Dickey dalam keterangannya, Sabtu, 1 Juni 2024.

Kedua, cuaca panas menyebabkan stres fisik dan mental. Kondisi ini juga menyebabkan imunitas tubuh menurun.

“Hal ini membuat jamaah lebih rentan tertular,” kata Dickey.

Faktor lain:

Dickey juga menjelaskan, kondisi di Tanah Suci kerap dilanda polusi dan debu yang tinggi. Kondisi ini memungkinkan partikel pembawa penyakit masuk ke saluran napas dan menyebabkan iritasi serta infeksi.

Partikel yang terbawa angin ini dapat membawa patogen berupa bakteri atau virus, jelasnya.

Di sisi lain, saat pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi, jutaan orang dari seluruh dunia datang secara bersamaan.

“Kepadatan dan kontak fisik yang intens menyebarkan penyakit dengan mudah,” jelas Dickey.

Vaksinasi penting untuk mencegah penyakit pernafasan dan penyakit lainnya selama haji. Jadi bukan hanya vaksin COVID-19 dan meningitis saja, Dickey berpendapat mendapatkan vaksinasi pneumonia dan flu juga penting.

Bagi yang sudah berada di Tanah Suci, lakukan hal berikut untuk mencegah pneumonia dan penyakit lainnya:

– Jaga kebersihan diri

Bagi jamaah haji yang sudah sampai di Tanah Suci, wajib selalu mengamalkan kesucian. Mulailah dengan mencuci tangan dengan sabun dan air menggunakan hand sanitizer, hindari menyentuh area wajah dengan tangan.

 

– Kenakan masker

Saat berada di ruangan ramai dan tertutup, Dickey menyarankan untuk menggunakan masker. Hal ini dapat mengurangi penularan penyakit yang ditularkan melalui udara.

 

– Penyiraman secukupnya

Pastikan untuk minum sebelum Anda merasa haus agar tubuh mendapat cukup cairan

– Istirahat yang cukup

“Pastikan tubuh istirahat agar imun optimal. Pilih aktivitas penting saja agar tubuh siap menunaikan ibadah haji penting,” kata Dickey.

– Perkuat sistem pertahanan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi

– Hindari kontak dengan orang sakit

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Daqr Makkah, Noor al-Jamal, mengatakan hingga pekan lalu, pneumonia merupakan penyakit yang paling banyak diderita jamaah.

Saat ini ada tiga kasus besar yaitu pneumonia, jantung, dan diabetes, kata Jamal seperti dikutip Intra di Makkah.

Agar tidak banyak jemaah yang jatuh sakit, Jamal mengimbau para jemaah di masa penantian ini untuk menjaga kondisi fisik dengan baik menjelang puncak haji pada 15 Juni 2024.

Beliau bersabda: “Haji itu mimpi, persiapkan kesehatan sebelum berangkat ke Arafah, jangan melakukan hal-hal yang tidak perlu, terimalah nasehat petugas kesehatan.”

Categories
Kesehatan

Thailand Dilanda Cuaca Panas Ekstrem, Ini Panduan Bagi Wisatawan yang Ingin ke Sana

bachkim24h.com, JAKARTA – Thailand mengalami suhu panas atau gelombang panas yang menyebabkan heat stroke dan menewaskan 30 orang. Suhu panas di Tanah Air mencapai di atas 40 derajat Celcius dan terus berlangsung selama beberapa hari terakhir.  

Ida Pramuvardani, Ketua Tim Kerja Prakiraan Cuaca dan Peringatan Dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), berpesan kepada wisatawan Indonesia yang berencana berkunjung ke Thailand untuk mewaspadai risiko perjalanan wisata. Di daerah yang suhunya sangat panas, kata dia, aktivitas wisata bisa terganggu.

Ida, Jum (26/4/2024) mengatakan, “Pada kecepatan normal sulit melihat tempat atau objek wisata, terutama objek wisata outdoor.

Situasi ini mungkin memburuk pada kelompok berisiko tinggi seperti orang lanjut usia dan anak-anak. Pengunjung diharapkan memperbarui informasi secara berkala. BMKG tidak secara langsung melarang wisatawan bepergian ke luar negeri. Namun, penting untuk mempertimbangkan risiko yang akan diterima oleh negara tujuan.

Lihat cuaca negara tujuan yang terkena dampak gelombang panas di situs resmi badan meteorologi negara tujuan, ujarnya.

Terkait upaya memerangi panas ekstrem, pengunjung juga dapat mengikuti langkah-langkah berikut, seperti dilansir Better Health:

1. Tetap tenang

Gunakan AC atau kipas angin, kenakan pakaian yang tipis dan longgar serta melembabkan kulit. Caranya bisa dengan menggunakan botol semprot atau spons basah dan mandi dengan air dingin. 

2. Tetap terhidrasi

Jika cuaca sangat panas, selalu minum air putih sebelum merasa haus, terutama jika Anda sedang berada di luar ruangan atau berolahraga.

3. Ruang luar yang minim 

Batalkan atau jadwalkan ulang aktivitas dan hindari berolahraga atau keluar rumah saat cuaca panas.

4. Hubungi kerabat

Beri tahu keluarga, teman, dan tetangga bahwa Anda baik-baik saja atau hubungi orang yang berisiko lebih tinggi atau membutuhkan bantuan saat cuaca panas.

5. Pantau prakiraan dan peringatan cuaca 

Selalu periksa prakiraan cuaca gelombang panas secara online atau melalui aplikasi di negara tujuan Anda. Di Indonesia, BMKG memiliki media sosial serta website dan channel WhatsApp.