Categories
Kesehatan

Waspadai Dampak Fatal Kekurangan Gizi pada Anak

bachkim24h.com, Jakarta – Masa kanak-kanak merupakan masa emas pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, dan kognitif. Pada masa ini, anak membutuhkan nutrisi optimal yang mendukung perkembangan otak, organ tubuh, dan sistem kekebalan tubuh. Namun kenyataannya, gizi buruk pada anak masih menjadi ancaman serius di Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI mengangkat isu tersebut melalui podcast yang ditayangkan di channel YouTube Kementerian Kesehatan RI pada Kamis, 12 Februari 2024 dengan mengundang Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hamm selaku Pakar Gizi Masyarakat. 

Dalam podcast Dr. Tan mengatakan, hasil survei status gizi anak Indonesia menunjukkan 21,6% anak terdiagnosis stunting, 17,1% gizi kurang, 2,7% wasting, dan 3,5% kelebihan berat badan atau overweight.

Anak-anak yang kekurangan gizi berisiko mengalami stunting, kesulitan belajar, dan prestasi akademik yang buruk. Selain itu, mereka lebih rentan terserang penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung di usia tua.

Gizi buruk pada anak merupakan masalah serius yang dapat menimbulkan berbagai akibat yang fatal. Salah satu langkah penting dalam pencegahan dan penanggulangannya adalah dengan mengenali jenis-jenis gizi buruk yang paling banyak terjadi pada anak”

Menurut WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia, stunting merupakan gangguan gizi kronis yang terjadi pada anak. Namun pada tahap awal kehidupannya, anak membutuhkan nutrisi yang cukup. 

“80% otak manusia selesai pada usia 2 tahun, dan disempurnakan pada usia 5 tahun. Jadi, keterbelakangan pembangunan merupakan masalah besar di negara kita,” kata Tan.

 

  Pemborosan

Tan mengatakan, fenomena wasting merupakan ketidaksesuaian antara berat badan dan tinggi badan anak. Wasting juga dapat mengacu pada suatu kondisi di mana berat badan anak menurun seiring berjalannya waktu hingga total berat badannya turun jauh di bawah kurva pertumbuhan standar atau berat badannya terhadap tinggi badan menjadi rendah (underweight) dan menunjukkan penurunan berat badan yang parah (akut).

Pemicu berat badannya turun biasanya anak diare sehingga berat badannya turun drastis, tapi pertumbuhannya tidak jadi masalah. Sampah tidak boleh dianggap remeh, karena jika terlambat diolah maka akan berakibat fatal. Kurangnya elemen jejak

Selain kekurangan kalori dan protein, kekurangan zat gizi mikro juga merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi yang sering terjadi pada anak. Zat gizi mikro seperti zat besi, vitamin A, dan seng sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, dan kognitif anak.

Misalnya, kekurangan zat besi pada anak akan memudahkannya terkena infeksi. Akhirnya nafsu makan anak akan menurun dan ia tidak mau makan apa pun, jelas Tan dalam podcast Kementerian Kesehatan RI.

 

Gizi buruk pada anak dapat berdampak serius bagi tumbuh kembang anak. Dampak tersebut tidak hanya terbatas pada aspek fisik, namun juga mental, kognitif, dan sosial.

Menurut UNICEF Indonesia, malnutrisi berdampak pada tumbuh kembang anak sebagai berikut: Lemahnya daya tahan tubuh

Anak yang kekurangan gizi biasanya memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit menular seperti diare, batuk, pilek, dan pneumonia.

Faktanya, anak gizi buruk yang mengidap penyakit menular akan mengalami kondisi yang lebih parah dan lebih sulit pulih dibandingkan anak yang gizi baik. Gangguan pertumbuhan fisik

Malnutrisi pada anak dapat menghambat pertumbuhan fisiknya, termasuk tinggi badan. 

Dampak tersebut terjadi karena anak gizi buruk tidak mendapatkan cukup energi dan zat gizi makro (protein dan karbohidrat) serta zat gizi mikro (vitamin dan mineral) yang penting untuk pertumbuhan tulang dan jaringan tubuh lainnya. Kekurangan ini dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, termasuk tinggi badan. Gangguan perkembangan otak

Nutrisi merupakan kunci penting untuk menunjang perkembangan otak bayi Anda. Anak yang kekurangan gizi akan berisiko mengalami gangguan perkembangan otak, kemampuan belajar, dan prestasi kerja di masa depan. Hal ini menunjukkan bahwa gizi yang cukup sangat penting untuk tumbuh kembang anak secara optimal dan pencegahan berbagai akibat negatif di kemudian hari. Kematian

Dari segala bentuk permasalahan gizi pada anak, wasting, khususnya gizi buruk, mempunyai risiko kematian paling tinggi. Anak-anak yang kekurangan gizi hampir 12 kali lebih mungkin meninggal dibandingkan anak-anak yang gizi baik. Hal ini disebabkan oleh lemahnya sistem imun tubuh mereka. Jika mereka mengidap penyakit menular, maka kondisinya akan semakin parah dan sulit untuk disembuhkan hingga dapat berujung pada kematian.

Malnutrisi pada anak dapat berdampak serius terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan ahli kesehatan untuk mengetahui cara mencegah gangguan makan pada anak.

Tan menekankan pentingnya pola makan seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal serta pencegahan anak dari berbagai jenis gangguan makan.

“Anak-anak yang masih tumbuh kembang memang fokus pada protein hewani, namun protein hewani saja tidak cukup, sehingga harus mencukupi secara proporsional makanan pokok, sayur mayur, buah-buahan dan tentunya protein,” jelas Tan.

Selain itu, kualitas makanan yang dikonsumsi anak juga harus baik. Apalagi bagi anak usia sekolah, dimana mereka mempunyai potensi lebih besar untuk mengkonsumsi jajanan kemasan yang tinggi gula, garam dan lemak. Oleh karena itu, orang tua harus bisa mengarahkannya pada pola makan yang berkualitas.

“Kualitas makanan juga tergantung pada segar atau tidaknya makanan tersebut. Usahakan membeli pangan dengan murah dan mudah agar mudah dijangkau dan terjangkau,” lanjut Tan.

Selain itu, cara pengolahan makanan itu sendiri juga harus diperhatikan dengan cermat. Tan menyinggung kebiasaan dan kesukaan sebagian besar masyarakat Indonesia terhadap makanan yang diolah dengan metode digoreng.

“Sebenarnya ikan goreng itu bukan makanan sehat lho? Karena omega-3 berubah menjadi lemak trans,” kata dokter. berjemur

Tan menyarankan cara pengolahan lain yang menyertakan rempah-rempah Indonesia agar nilai gizi makanan tersebut tidak berkurang atau bahkan tergantikan dengan zat berbahaya.

Categories
Kesehatan

Wihaji Jadi Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Apa Titipan Pesan Prabowo?

bachkim24h.com, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kota Sukabumi (BKKBN) Wihaji mengunjungi gedung BKKBN di Jakarta Timur, Selasa, 22 Oktober 2024.

Kunjungan pertama ini juga didampingi oleh Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Isyana Bagoes Oka dan disambut hangat oleh warga BKKBN.

Keduanya tiba di lokasi sekitar pukul 15.32 WIB dan memberikan sambutan pertamanya. Dalam pertemuan di depan pintu, mantan Bupati Batang itu membeberkan apa saja yang ditugaskan Presiden Prabowo Subianto.

“Poin pertama perintah Presiden (Prabowo) adalah kita bekerja untuk negara. Kedua, tentu banyak data yang perlu kita lihat. Prioritas kementerian baru ini, yang dulu BKKBN, sekarang KPK, sudah tertinggal, kata Wihaji, Selasa (22/10/2024). .

Ia menambahkan, pihaknya tidak akan bekerja sendiri, melainkan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait.

“Dan ingat, bukan berarti kita menghadapi masalah seperti gatal-gatal yang mudah diobati. Stunting ini butuh proses, pengendaliannya juga butuh kesabaran dari awal hingga pasca, dari awal hingga hasilnya,” ujarnya.  

Adakah tujuan baru terkait penurunan stunting di Indonesia?

Menjawab hal tersebut, Wihaji mengatakan yang terpenting saat ini adalah penurunan.

“Saya kira yang paling penting stuntnya harus dikurangi, tentunya nanti akan dinilai potensi, kemampuan dan nanti pasti saya sampaikan beberapa angka di akhir. “Kami akan cek dulu karena tiap daerah berbeda-beda,” ujarnya.

Selain permasalahan stunting, hal lain yang akan menjadi fokus Kementerian yang disebut Wihaji sebagai Kementerian KPK adalah generasi emas.

“Disebut juga BKKBN, KB, pembangunan keluarga yang ada di depan kita ini adalah generasi emas. “Karena kita berukuran manusia, kita memerlukan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelesaian masalah manusia.”

Artinya berusaha melahirkan generasi bangsa Indonesia yang lebih baik, cerdas, cerdas dan dapat meneruskan masa depan Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri KPK/BKKBN Isyana Bagoes Oka mengatakan akan semaksimal mungkin berkoordinasi dengan Wihaji.

“Tentunya kita akan berkoordinasi dan yang terpenting satu kesatuan dan saya akan membantu Menteri (Wihaji) semaksimal mungkin dalam menjalankan tugas Pak Prabow Subiant sehingga akhirnya tujuan utama kita bisa tercapai. 2045. Generasi Emas Indonesia bersama,” kata Isyana.

Wanita yang akrab disapa jurnalis ini pun menegaskan akan mendukung program ASI eksklusif yang dinilai sangat penting.

“Iya tentu kami akan dukung, ujarnya, ASI eksklusif menjadi salah satu hal yang sangat penting, khususnya dalam mengatasi stunting. Namun ASI eksklusif tidak hanya ASI eksklusif, tapi juga pola makan yang diterima ibu, yang nantinya akan mempengaruhi kualitas ASI yang dihasilkan, tambahnya.

Isanya menambahkan, pemberian ASI eksklusif juga merupakan bagian dari upaya penurunan stunting yang disebut Wihaji sebagai War on Stunting.

“Jelas (ASI Eksklusif) juga menjadi salah satu program penanganan stunting dalam upaya memerangi stunting. Tapi tentu ada tahapannya karena programnya sendiri dibagi dari pranikah ke pascanikah.”

“ASI merupakan salah satu program Perang Melawan Stunting,” ujarnya. 

Categories
Kesehatan

Prof Damayanti: Anak Terdeteksi Stunting Segera Beri Terapi

bachkim24h.com, Jakarta Guru Besar Bidang Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Profesor Damayanti Rusli Sjarif, meminta agar anak-anak penyandang disabilitas segera ditangani agar bisa cerdas.

“Beberapa penelitian menunjukkan penurunan kognitif akibat penghambatan masih 90 persen reversible, jika dilakukan sebelum dua tahun dengan aktivitas tinggi kalori, padat nutrisi, dan fisik,” kata Damayanti di BKKBN. wartawan di Jakarta, Sabtu.

Jika anak pengidap bullying tidak segera mendapat pengobatan, bukan hanya otaknya yang tidak berkembang, tapi juga berpotensi membuatnya rentan terkena berbagai penyakit di kemudian hari.

“Dalam jangka panjang, anak-anak yang tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup, akan mengalami hambatan-hambatan yang berdampak pada daya tahan tubuh, menurunnya kecerdasan, menunda berkembangnya penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, darah tinggi, obesitas dan lain sebagainya. saat tumbuh dewasa.” kata Damayanti. Petugas Intelijen Keluarga Berencana dan TPK beralih ke tenaga medis

Damayanti mengatakan Keluarga Berencana (KB) atau Kelompok Pendukung Keluarga (TPK) dapat merujuk anak yang diketahui berisiko tertular penyakit tersebut ke dokter spesialis dan memberikan makanan bergizi atau suplemen bergizi tinggi.

Selain rujukan ke dokter spesialis anak, anak yang terdiagnosis stunting juga harus segera diberikan dukungan nutrisi sesuai indikasi untuk melanjutkan pertumbuhannya dan sering dilakukan pemantauan hingga anak pulih dari flu untuk mencegah keterbelakangan mental, ujarnya.

Selain itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi nutrisi yang baik dalam Makanan Pendamping ASI (MPASI), dengan protein hewani dalam setiap makan, misalnya telur, hati ayam, daging merah, ayam, ikan atau susu.

Damayanti juga menegaskan, hambatan tidak boleh dianggap sebagai penyakit ringan.

“Ini tidak boleh dianggap serius”

“Anak yang kekurangan, terancam rusak otaknya. Anak yang kekurangan itu tandanya tidak cukup makanan yang dibutuhkan otaknya, sehingga kalau mau sekolah, anak itu akan menderita. ikuti pelajarannya”, ucapnya.

Jika pengobatannya terlambat, tidak ada yang bisa dilakukan.

“Kalau kita paham ketika masuk sekolah, tidak ada yang bisa kita lakukan. Semakin dini kita mengobatinya, semakin cepat pula otaknya sembuh dan sehat,” ujarnya, merujuk Antara.

Direktur Bina Anak dan Keluarga BKKBN Irma Ardiana menyatakan, BKKBN sudah memiliki website parenthebat.id. Situs ini memuat informasi mengenai pola asuh dan tumbuh kembang anak yang dapat diakses siapa saja, kapan saja, di mana saja.

“Di website ini, orang tua lanjut usia akan dapat mengakses seluruh program Balai Bina Keluarga Anak (BKB) dan Anak, termasuk webinar video lengkap. Situs web ini menyediakan akses ke alat dari pengguna dan mengunduh kredensial, baik itu independen. menu pembelajaran”, tempat pengunjung mereka bisa belajar tentang membesarkan anak dan menghilangkan masalah pengekangan anak dengan mengikuti kelas emas BKB Sibima,” kata Irma.*

 

Categories
Kesehatan

Air Susu Ibu Kaya Nutrisi, ASI Eksklusif Solusi Utama Cegah Stunting pada Bayi

bachkim24h.com, Jakarta – Pertumbuhan rendah masih menjadi permasalahan serius di Indonesia. Kondisi ini terjadi ketika tinggi badan anak jauh lebih pendek dari normalnya seusianya akibat kekurangan gizi kronis. Salah satu upaya utama untuk mencegah sembelit adalah pemberian ASI eksklusif, terutama pada enam bulan pertama kehidupan bayi.

Dokter Anak Dr. Anak membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembangnya, kata Caroline Mulvey, SPA. Nutrisi ini didapat dari ASI.

Kita tahu bahwa otak berkembang sangat pesat pada 1.000 hari pertama kehidupannya. Jadi seorang anak membutuhkan semua nutrisi tersebut agar bisa berkembang dengan baik. untuk keterampilan berpikir,” kata Carolyn kepada Healthy Monday. ASI Eksklusif, Cegah Stunting Sejak Dini, Senin 26 Agustus 2024.

Ibu atau ASI juga berperan dalam mencegah stunting pada anak. Caroline mengutip penelitian yang menunjukkan 98 persen bayi stunting tidak mendapat ASI eksklusif.

“Stunting merupakan penyakit gizi buruk kronis yang (salah satunya) ditandai dengan perawakan pendek. Nah, hal inilah yang perlu kita cegah dengan pemberian ASI, khususnya ASI eksklusif, karena penelitian menunjukkan bahwa sekitar 98 persen bayi mengalami stunting; Tidak menerima “ASI eksklusif”. Jadi erat kaitannya dengan ASI eksklusif,” kata Carolyn.

 

Dokter praktik di Rumah Sakit EMC mengatakan, ASI memiliki komposisi terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

ASI mengandung bahan terlengkap, terlengkap untuk memenuhi kebutuhan bayi. Mengandung protein, karbohidrat, lemak, multivitamin, mineral dan yang terpenting antibodi yang melindungi bayi dari infeksi bakteri, virus. aktif,” jelasnya.

 

Karena ASI eksklusif sangat berperan besar dalam tumbuh kembang bayi, Caroline menekankan agar pemberian ASI tidak boleh dibarengi dengan makanan lain seperti air putih, madu, makanan pendamping ASI, dan susu formula hingga bayi berusia 6 bulan Sebab, banyak zat baik, terutama antibodi, yang tidak terdapat pada susu formula selain ASI.

“Antibodi dan zat lain yang paling baik pada ASI tidak terdapat pada susu formula mana pun. Jadi sebaiknya tidak dicampur dengan susu formula. Ini sudah dijelaskan, enam bulan pertama. ASI eksklusif tanpa cairan atau makanan pendamping atau rumus.’

Dengan memberikan ASI eksklusif, ibu dapat mencegah stunting dan mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal.

Categories
Kesehatan

Stunting Bisa Tingkatkan Risiko Anak Terkena Tuberkulosis

bachkim24h.com, Jakarta – Stunting dapat meningkatkan risiko penyakit tuberkulosis atau TBC pada anak. Seperti disampaikan Badan Kesejahteraan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Nopian Andusti, penurunan imunitas akibat masalah gizi dapat meningkatkan risiko terjadinya tuberkulosis aktif.

Stunting dapat meningkatkan risiko terjadinya tuberkulosis aktif karena kurangnya imunitas akibat masalah gizi, dan tuberkulosis yang tidak ditangani dengan cepat dapat menghambat pertumbuhan anak dan dapat menyebabkan stunting. Kurangnya nafsu makan pada anak penderita tuberkulosis juga dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak memadai. . perkembangan.” , kata Nopian di Jakarta dalam kelas Orang Tua (Kerabat) Hebat yang mengangkat tema “Mengenali dan Mencegah Tuberkulosis pada Anak Usia Dini”, Jumat, dilansir ANTARA.

Indonesia, kata Nopian, termasuk dalam delapan negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi.

“Indonesia merupakan salah satu dari delapan negara penyebab 2/3 kasus tuberkulosis di dunia. Hasil survei tertulis pada tahun 2023 menunjukkan prevalensi tuberkulosis paru berdasarkan kelompok umur kurang dari satu tahun sebesar 0,08 persen, 1- 4 tahun sebesar 0,42 persen, dan kelompok 5-12 tahun 0,18 persen, kata Nopian.

Sementara itu, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Hasto Wardoyo yang menjabat Kepala BKKBN pada tahun 2019-2024 mengatakan pada tahun 2022 akan terjadi peningkatan kasus tuberkulosis yang signifikan. Oleh karena itu, Hasto menekankan pentingnya Bacills Calmette Guerin ( Vaksin BCG) diberikan kepada bayi sebelum usia 1 bulan untuk mencegah tertularnya penyakit tersebut.

“Peningkatan kasus TBC pada tahun 2022 pasca pandemi sangat pesat. TBC pada anak kecil cukup serius karena akan mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan otak juga terpengaruh,” jelas Dokter Hasto.

 

Tak hanya itu, Hasto juga menekankan pentingnya orang tua memahami TBC yang resistan terhadap obat.

“Sekarang ada TBC yang resistan terhadap obat, hati-hati setiap ibu, vaksin itu penting, begitu anak lahir, mereka diberikan vaksinasi untuk mencegah terjadinya TBC karena TBC terus meningkat, kemudian muncul jenis baru. TBC, resistan terhadap obat. Jadi kalau TBC itu resistan terhadap obat, jadi kalau diberikan obat apa pun, tidak akan berhasil, katanya.

 

Kesehatan lingkungan, kata Hasto, juga penting untuk melindungi masyarakat karena rumah yang kotor juga menjadi penyebab penyakit TBC.

“Jadi kalau rumah yang kotor, ventilasinya buruk, dan lembab, maka (penularannya) cepat menular, sehingga kalau ada yang mengidap TBC bisa menular ke orang lain,” jelasnya.

Sebagai informasi, anak-anak di bawah usia lima tahun termasuk kelompok yang berisiko terkena tuberkulosis. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan di Indonesia terdapat 100.726 anak yang terkena tuberkulosis pada tahun 2022. Jumlah tersebut termasuk anak usia 0-14 tahun. Rinciannya, terdapat 57.024 anak usia 0-4 tahun yang mengidap TBC.

Categories
Kesehatan

5 Arahan Wapres Ma’ruf Amin untuk BKKBN terkait Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

bachkim24h.com, Jakarta – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin memberikan beberapa arahan kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terkait program Bangga Kencana dan Percepatan Penyusutan Perdesaan (PPS).  

“Tahun ini akan dievaluasi seluruh target dalam RPJMN 2020-2024, termasuk target prevalensi cicilan sebesar 14 persen pada tahun 2024. Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian,” kata Ma’ ruf Amin. pada Rapat Kerja Nasional BKKBN di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Instruksi yang diberikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin adalah: Pertama, melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program yang telah dilaksanakan. Baik terkait prestasi, pembelajaran maupun rekomendasi. Penilaian ini penting, agar program-program yang telah kita laksanakan dapat terus berlanjut dan menjadi prioritas pemerintahan selanjutnya. Kedua, Wapres meminta untuk mengidentifikasi dan menavigasi faktor-faktor yang menyebabkan lambatnya pencapaian penurunan stunting dalam dua tahun terakhir. Fokuskan strategi dan pendekatan pada pencegahan kerugian lebih lanjut, tanpa mengurangi intervensi terhadap anak-anak yang gagal. Memimpin berbagai intervensi kebijakan pada isu-isu leverage yang tinggi untuk mempercepat pengurangan kemacetan.

“Selain itu, saya meminta agar mereka tetap menjaga komitmen pimpinan dan visi terhadap program pengurangan pendekatan, baik di pusat maupun daerah, terutama di masa transisi dan pergantian kepemimpinan tahun ini.”

“Akhirnya saya menyampaikan apresiasi atas kerja keras saudara selama ini dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan,” ujar Wapres.

Tak lupa, Ma’ruf juga meminta partisipasi dan kontribusi seluruh pihak yang berkepentingan, termasuk lembaga non-pemerintah, dalam mendukung pencapaian tujuan penurunan racht.

Mari kita jaga dan perkuat kerja sama, sinergi dan kolaborasi menuju Indonesia tanpa ada pemulihan hubungan. “Semoga Allah SWT selalu memberikan ‘inayahnya dan meridhoi segala ikhtiar kita semua,” harapnya.

Di awal pidatonya, Ma’ruf mengingatkan kita akan tanggung jawab bersama dalam mengawal kebijakan pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

Ma’ruf pun menyentuh ibu kota Indonesia untuk mendapatkan Emas Indonesia. Menurutnya, dengan proyeksi penduduk usia produktif yang mendekati 70 persen dari total penduduk, maka bisa dikatakan modal besar menuju Indonesia Emas 2045 sebenarnya sudah tercurah.

Namun tugas selanjutnya adalah bagaimana memastikan potensi bonus demografi tersebut dapat dikelola dengan baik.

“Tentu kita ingin SDM yang ada benar-benar menjadi aset dan kekuatan bagi bangsa,” ujarnya.

“Selanjutnya, ketika kita menghadapi tantangan global yang dinamis dan beragam yang harus kita antisipasi, maka strategi dan kebijakan pembangunan manusia yang tepat dan komprehensif akan menjadi semakin penting,” tambahnya.

Dalam dua puluh tahun ke depan, lanjut Ma’ruf, jumlah penduduk dunia diperkirakan mencapai lebih dari 9 miliar jiwa.

Kondisi ini tidak hanya dibarengi dengan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia, namun juga urbanisasi dan arus migrasi.

Di sisi lain, sumber daya alam semakin terbatas, berbanding terbalik dengan meningkatnya kebutuhan penduduk. Tantangan lainnya termasuk pemanasan global, tren perkembangan teknologi, dan perubahan geopolitik.

“Oleh karena itu, saya menaruh harapan besar pada Program Bangga Kencana dan Percepatan Kemundurannya, agar tercipta SDM Indonesia yang mampu menjawab berbagai tantangan tersebut.”

Untuk menghadirkan generasi penerus bangsa yang tangguh, unggul, berdaya saing, dan unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka program ini harus tanggap dan beradaptasi dengan kebutuhan sumber daya manusia.

Ma’ruf berharap program ini mampu memberikan kontribusi nyata dalam membangun keluarga dan masyarakat Indonesia yang sehat, terpelajar, bermoral, sejahtera dan sejahtera.

Lebih lanjut, Ma’ruf mengatakan daya saing suatu bangsa bergantung pada kualitas sumber daya manusianya.

Menyadari hal tersebut, pemerintah menetapkan percepatan pengentasan kemiskinan menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional.

Stunting harus dihindari sejak awal di tingkat keluarga, dengan memastikan kecukupan gizi setiap anggota rumah tangga, pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan, akses terhadap sanitasi dan air minum, perilaku bersih dan sehat, serta perawatan yang baik.

Keluarga juga harus lebih aktif mengakses layanan kesehatan, seperti pemeriksaan rutin ibu hamil, vaksinasi, dan pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala.

Untuk itu, pemerintah pusat dan daerah harus terus bersinergi untuk menjamin ketersediaan layanan kesehatan keluarga di Indonesia dengan kualitas yang semakin baik, pungkas Ma’ruf.

Categories
Kesehatan

Cegah Stunting, Kepala BKKBN Berharap Makan Siang Gratis Juga Bisa Diberikan pada Ibu Hamil

bachkim24h.com, Jakarta – Untuk lebih efektif menekan pertumbuhan anak yang lahir dengan pertumbuhan terhambat, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. Hasto Wardoyo menyarankan agar program makan siang gratis juga menyasar ibu hamil.

Hasto berharap ada perubahan pada program yang ditujukan untuk ibu hamil.

Soal penundaan, saya harap ada perubahan, programnya termasuk makan siang gratis, tapi ibu hamil diberikan paket yang lebih baik seperti susu dan vitamin, kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo usai media briefing tahun lalu. Kota Yogyakarta, Jumat (8/3) sore, lapor Antara.

Selain itu, Hasto juga mengatakan makanan olahan boleh diberikan kepada ibu hamil, namun disarankan lebih banyak mengandung protein hewani agar lebih efektif mengurangi kembung.

“Saya kira lebih baik (makanan) ibu hamil dalam bentuk paket, kalau begitu bisa mengurangi penundaan karena menyasar ibu hamil,” ujarnya.

Menurutnya, 15 ribu rubel bisa cukup dari anggaran program makan siang gratis yang dihadirkan pemerintah, andai saja ibu hamil memberi tambahan.

“Saya kira Rp 15 ribu cukup untuk suplemen makanan, tapi kalau ditambah semua yang ada di menu utama mungkin kurang, tapi untuk suplemen makanan mungkin ibu hamil hanya butuh vitamin dan susu, Rp 15 ribu cukup untuk susu dan vitamin.” katanya.

Hasto juga mengingatkan, target penurunan backlog sebesar 14 persen pada tahun ini harus segera diwujudkan dan dilaksanakan secara serius.

“Mengapa kita harus memikirkan orang-orang dengan keterbelakangan mental? Karena jika angka keterbelakangannya tinggi maka bonus demografi tidak akan tercapai. Jika kita ingin keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah, ibu hamil tidak bisa melahirkan anak dengan keterbelakangan mental.” katanya.

Categories
Kesehatan

BKKBN Ingatkan Pentingnya Layanan Kesehatan untuk Anak-Anak Stunting

bachkim24h.com, Jakarta – Sekretaris Jenderal Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Tavip Agus Rayanto mengingatkan pegawai dan mitranya akan pentingnya layanan kesehatan bagi anak kurang mampu. Jadi jangan hanya fokus melacak tingkat diskonto.

“Anak stunting tidak boleh kita abaikan,” kata Tavip dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (3/4/2024). “Jangan hanya mengejar angka defisiensi, tapi juga tidak memberikan pelayanan kesehatan bagi anak stunting.”

Hal itu disampaikan Tawip dalam Rapat Aksi Daerah (Rakerda) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 dalam Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Program Keluarga Berencana (Rakerda) yang digelar pada Selasa (2/4/2024) di Pekanbaru, Riau. ,

Ia juga menegaskan, semua pihak harus fokus pada tujuan penyelesaian kasus stunting pada ibu hamil, anak di bawah dua tahun (baduta), dan peningkatan cakupan pos pelayanan (posyandu), karena ini merupakan program jangka pendek untuk mengurangi stunting. . Prevalensi dwarfisme.

“Tujuan jangka pendek harus fokus pada pengurangan jumlah ibu hamil, ibu dengan anak di bawah usia dua tahun dan peningkatan cakupan Posyandu. Kini, untuk tujuan menengah, program “Melihat ibu, bayi berusia satu tahun, kebersihan dan air bersih,” ujarnya.

Tawip juga mengatakan, permasalahan pendataan merupakan pekerjaan rumah bagi masing-masing provinsi. Meski demikian, ia tetap memuji daerah Riau yang berhasil mencapai penurunan angka stunting dari 17 persen pada tahun 2022 menjadi 13,6 persen pada tahun 2023.

“Kita tidak boleh berpuas diri dan kehilangan minat terhadap upaya penurunan angka stunting di negara tercinta ini,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Riau SF Haryanto mengatakan permasalahan yang menghambat Indonesia Emas 2045, yakni penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM) sehingga menurunkan daya saing masyarakat.

“Masalah stunting menjadi penghambat terciptanya Indonesia Emas, karena menurunkan kapasitas intelektual dan menurunkan daya saing masyarakat Indonesia di masa depan,” ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri untuk menurunkan stunting, namun harus bekerja sama dengan masyarakat. Selain itu, kehadiran Posyandu penting untuk memberikan informasi mengenai sasaran keluarga berisiko stunting.

“Data yang terekam tersebut penting sebagai acuan dalam perencanaan penurunan stunting agar pemerintah mengetahui terlebih dahulu apa saja yang memerlukan bantuan. Untuk itu kehadiran Posyandu menjadi penting, Disitulah kita bisa melihat mana ibu hamil dan mana anak yang diaborsi, ” dia berkata.

 

Categories
Kesehatan

Untuk Cegah Stunting, Ganjar Tekankan Asupan Gizi pada Ibu Hamil

bachkim24h.com, Jakarta – Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranovo mengatakan pemberian makanan bergizi kepada ibu hamil dapat mencegah terjadinya stunting pada anak di kemudian hari. Ganjar menanggapi gagasan calon presiden nomor urut 2 itu untuk mengatasi stunting dengan memberikan makanan bergizi kepada anak-anak pada debat kelima, Minggu (4/2) malam.

Pertumbuhannya diatur sejak anak dalam kandungan, Pak. Ibunya diberi makan, kata Ganjar menjawab pertanyaan calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto.

Menurutnya, ibu hamil sebaiknya diberikan makanan yang bergizi untuk mencegah terjadinya kekurusan.

Ganjar mengatakan, jika anak mengalami masalah gizi saat lahir, kemungkinan besar itu adalah gizi buruk, bukan pertumbuhan berlebih. Untuk mengatasi masalah gizi buruk, program gizi bergizi pada anak dinilai lebih tepat.

Sementara itu, dengan nutrisi yang tepat dan pemeriksaan kehamilan yang teratur, tidak hanya stunting yang bisa diturunkan, tapi juga angka kematian bayi (AKB).

Ganjar menambahkan, stunting bisa dicegah bahkan sebelum perempuan menikah dan hamil. Calon presiden nomor urut 3 menyebutkan berapa banyak remaja putri di Indonesia yang mengalami anemia.

“Perempuan Indonesia dan remaja Indonesia sebagian besar tidak berdaya,” ujarnya.

Remaja yang mengalami anemia diketahui berisiko menjadi wanita usia subur yang anemia dan selanjutnya menjadi ibu hamil yang anemia. Kondisi ini meningkatkan risiko lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting.

Selain itu, Ganjar juga menegaskan, usia pasangan suami istri harus diperhatikan dan pernikahan dini harus dihindari.

“Setelah pembuahan, berilah makan, Insya Allah akan melahirkan bayi yang sehat dan kuat,” ujarnya pada ceramah kelima.

Categories
Kesehatan

Ibu, Hindari Kesalahan ini Ketika Mengukur Balita

bachkim24h.com, JAKARTA — Ahli gizi sekaligus pendiri Gizi Nusantara Esti Nurwanti menjelaskan tata cara pengukuran bayi yang benar dan akurat agar tidak terjadi kesalahan. “Proses pengukuran panjang dan berat badan pada bayi hendaknya menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi, seperti permukaan timbangan atau stadiometer yang tidak rata, popok basah yang tidak lepas, dan masih menggunakan baju atau celana tebal seperti jaket, celana jeans, dan lain-lain. ,” ujarnya. Adalah Esti. dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (24 April 2024).

Selain itu, ia juga menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan pengukuran anak kecil tidak akurat, seperti kaki yang menjuntai, bayi atau anak memegang mainan, bayi atau anak dipegang oleh ibu atau walinya, tumit atau bagian tubuh lainnya. tidak menempel, bayi atau balita bergerak, sudut pembacaan meteran masih kurang tepat, dan hasilnya pembulatan untuk panjang dan berat bayi atau balita.

“Inilah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada saat pengukuran dan dapat mengurangi keakuratan pengukuran panjang dan berat badan bayi atau anak kecil,” kata Esti.

Esti dan tim juga memperkenalkan alat ukur antropometri yang sesuai standar, seperti timbangan bayi, timbangan digital untuk anak usia dini, alat ukur panjang badan (baby meter atau length board), alat ukur tinggi badan (stadiometer), pita ungu untuk anak usia enam sampai 59 bulan dan alat untuk mengukur lingkar lengan dan kepala.

Sebelumnya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Vardojo mengatakan pengukuran bayi harus dilakukan dengan benar karena hasil pengukuran berat badan atau panjang badan anak sangat penting.

“Misalnya berat badan per umur. Bila berat badan anak atau anak kurang atau kurang dari norma usia saat ini dan terus demikian, maka itu tandanya perkembangan otak anak akan terganggu,” kata Hasto.

Ia juga mengatakan, berat badan mempengaruhi panjang badan karena menentukan kesehatan bayi dan juga merupakan indikator keterbelakangan. “Berat badan jika dikaitkan dengan tinggi/panjang badan menjadi penanda sehat atau tidaknya seorang anak. Dari yang kita tahu, kekurangan secara keseluruhan mencerminkan kemampuan otak untuk tumbuh,” ujarnya.

Menurutnya, secara umum kelompok orang yang bertubuh pendek mempunyai perkembangan otak dan kecerdasan yang berbeda dibandingkan dengan kelompok yang perkembangannya lebih optimal.

Categories
Kesehatan

Kota Depok Perkuat Upaya Pencegahan Masalah Stunting, Berhasil Masuk Kasus Terendah Secara Nasional

bachkim24h.com, Jakarta – Stunting menjadi fokus utama pemerintah karena prevalensinya yang masih tinggi di Indonesia. Pemerintah menargetkan tahun ini sebesar 14 persen, namun pada tahun 2023 tetap sebesar 21,6 persen.

Salah satu dari lima kota dengan tingkat stunting terendah secara nasional adalah Depok. Namun upaya penanggulangan stunting harus terus ditingkatkan untuk menghindari risiko buruk di kemudian hari. Untuk itu, DPRD menyambut baik program Depok Bayer Initiative (CETING).

Perusahaan ilmu hayati global, yang bergerak di sektor kesehatan dan pertanian, telah berhasil melaksanakan program ini dan menjangkau lebih dari 2.300 penerima manfaat. Mulai Agustus 2023, CETING fokus memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat sekitar pabrik Bayer di Cimanggis, Desa Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

CETING merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Bayer Cimanggis untuk mengatasi permasalahan kesehatan, khususnya untuk mencegah stagnasi di sekitar operasionalnya. Untuk menyelesaikan program pencegahan stunting, 150 keluarga mendapatkan akses terhadap air bersih dan sehat.

Head of Bayer Health Consumer Health Cimanggis, Priscilla Silvan Prarizta menjelaskan, rencana tersebut sejalan dengan visi perusahaan yaitu “health for all, Hunger for Nothing”. Meski frekuensi kejadian stunting di kandang ternak lebih rendah dibandingkan angka nasional, namun ia menegaskan upaya preventif tetap diperlukan.

Menurut Priscilla, melalui fasilitas air bersih dan kesehatan masyarakat serta program edukasi kesehatan yang berkelanjutan, pihaknya berharap dapat membantu pemerintah mencapai tujuan penurunan stunting di Indonesia.

CETING mendapat pujian dari Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono yang mengucapkan terima kasih atas kontribusi perusahaan. Program ini dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat Cisalak dan menjadi bukti dukungan berbagai pihak dalam mengatasi dan mencegah stunting.

Untuk memastikan dampak berkelanjutan, Bayer telah menerapkan pendekatan perubahan perilaku dan sosial pada CETING. Selama lima bulan pelaksanaan bersama Mercy Corp Indonesia (MCI), program ini memberikan sejumlah manfaat, antara lain pelatihan kesehatan, pendidikan, pembangunan fasilitas air bersih, serta pembentukan komite sanitasi dan pengelolaan air.