bachkim24h.com, Jakarta Setiap orang pasti pernah melakukan hal-hal yang dilarang atau tidak disukai Allah Subhanahu. Itu membuat orang bersalah atas perbuatan buruknya.
Ada dosa yang dilakukan manusia secara langsung, sadar atau tidak sadar. Bukan hanya hal kecil, namun terkadang manusia melakukan dosa yang besar.
Hal inilah yang menjadi dasar munculnya anjuran taubat dengan berbagai cara yang diridhai Allah Subhanahu bagi umat Islam. Salah satu cara menghapus dosa yang paling baik menurut petunjuk Nabi Muhammad saw adalah dengan menunaikan shalat Nasuha.
Taubat itu sendiri adalah kembali kepada Allah, kembali kepada syariat-Nya, mengakui berbagai kesalahan dan bertobat darinya. Apalagi dia berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Di sisi lain, shalat taubat merupakan jalan untuk mencapai salah satu amalan tertinggi di sisi Allah, yaitu nasukha taubat.
Dasar hukum menganjurkan orang melakukan shalat nasukha untuk bertaubat ada pada ayat 8 surat At-Tahrim dalam Al-Qur’an, yaitu:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang murni (pertaubatan yang murni). Mudah-mudahan Tuhanmu menutupi kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.”
Allah mencintai umat Islam yang sungguh-sungguh bertaubat dan menjauhi dosa dan ras. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Baqarah 2:22 artinya:
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan bersuci.”
Dari ayat di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Manusia yang paling baik di sisi Allah bukanlah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan. Sebaliknya, pria tersebut melakukan kesalahan dan langsung bertobat.
Seorang muslim yang melihat pentingnya taubat harus mengetahui tata cara taubat Nasuha yang benar. Di bawah ini bachkim24h.com, Kamis (17/1/2019) menyajikan Tata Cara Sholat Taubat Nasuha selengkapnya beserta niat, tajwid, doa dan waktunya.
Tata cara sholat Nasuha yang benar adalah lengkap dengan taubat, niat, tajwid, doa dan waktunya
Sholat taubat termasuk sholat sunnah yang hanya dilakukan jika ada kejadian tertentu yang menyebabkannya. Tidak ada batasan waktu untuk shalat dengan ciri-ciri seperti itu.
Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat taubat hendaknya dilakukan sesegera mungkin setelah mendapat petunjuk dari Allah Subhanahu. Kita tidak tahu batas hidup kita, agar kita tidak menunda-nunda demi pengampunan dosa yang dilakukan Tuhan.
Namun ada kalanya dilarang melaksanakan shalat nasuha, yaitu dari pagi hingga subuh, dari Asar hingga magrib.
Tujuan pertobatan terutama adalah untuk menunjukkan keinginan untuk bertobat dari segala kesalahan. Setelah itu berwudhu dan melanjutkan shalat 2 rakaat.
Namun ulangannya bisa dibaca dengan pengucapan yang diajarkan oleh siswa, maksudnya sebagai berikut:
Ushalli sunnah taubata rakataini lillahi taala
Artinya: Demi Allah, saya niat salat sunnah dua rakaat.
Tata cara pembacaan bacaan nasukha sama dengan shalat sunnah lainnya. Doa nasuha tauba dibaca dua rakaat dengan satu salam. Bisa dibaca dua rakaat, empat rakaat, atau enam rakaat.
Namun jika diinginkan, Anda dapat memperpanjang Sajdah terakhir dengan melakukan shalat khusus dan mengakui segala dosa Anda serta memohon ampun dengan segala kerendahan hati di hadapan Allah.
“Yang paling dekat seseorang dengan Tuhannya adalah ketika dia berzina, maka perbanyaklah shalat pada waktu itu” (H.R. Muslim).
Doa taubat nasuha hendaknya dilakukan secara perorangan. Sholat nasuha merupakan sholat nafil yang tidak boleh dilakukan secara berjamaah.
Menurut hadis, sebelum melaksanakan shalat taubat, hendaknya membersihkan diri secara menyeluruh terlebih dahulu. Disunnahkan mandi air sebelum shalat taubat
Berikut penjelasan tata cara shalat Nasuha Towa yang benar:
1. Membaca Niat Doa Nasuha
2. Takbirotul Ihram
3. Bacaan Sholat Iftita (Sunnah)
4. Membaca Surat Fatihah 5. Membaca surat dari Al-Qur’an
6. Ruku (membaca tasbih ruku tiga kali)
7. I;taide (baca doa I’taide)
8. Sajdah (membaca rosario tiga kali)
9. Duduk dua sujud (baca doa “robbigfirlii varhamnii…”).
10. Percabulan yang kedua
11. Berdiri dan lanjutkan rakaat kedua seperti diatas sampai 10
12. Tashyahud terakhir (membaca tashyahud terakhir)
13. Halo
14. Berdoa memohon pengampunan
Sebaiknya Istifar lebih banyak dibaca sebagai pelengkap doa taubat. Sebaiknya memohon ampun dengan istighfar untuk mengingat asma dan dzikirnya.
Berikut bacaan Istighfar setelah shalat Nasuha:
Astaghfirullah ladzii laa ilaha illaa huwal hayul qayyum wa atuubu ilahi.
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah yang tidak mempunyai Tuhan selain Yang Maha Hidup dan Yang Esa, dan aku bertaubat kepada-Nya.”
Bacaan batin ini hendaknya dibaca 100 kali dan maknanya harus diserap dalam hati.
Tugas lainnya:
Subhanallah wa bihamdihi.
Artinya “Kemuliaan bagi Tuhan dan pujian bagi diri-Nya sendiri”.
Kemudian bacalah Nasukha Dua Pertobatan seperti yang diajarkan Rasulullah SAW di bawah ini:
Allahumma Anta Rabbii Laa Ilaaha Illaa Anta, Holaktanii Wa Ana Abduka Wa Ana Ala ‘Ahdika Wa Va’dika Mastaho’tu. Audzu Bika Min Syarri Maa Shona’tu, Abuu-U Laka Bini’matika ‘Alayya, Wa Abuu-U Bi Dzanbii, Fagfirlii Fainnahuua Laa Jagfirudz Dzunuba Illa Anta.
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhan kami, tidak ada Tuhan selain Engkau yang menciptakan aku, aku adalah hamba-Mu. Dan ketentuan dan janji-janjimu akan aku penuhi semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang telah kulakukan, aku akui nikmat-nikmatmu dan aku akui dosa-dosaku, maka ampunilah aku, karena tidak ada yang dapat mengampunimu kecuali Engkau. Saya meminta Anda untuk melindungi saya dari semua kejahatan yang telah saya lakukan.
Rasulullah A pernah bersabda tentang doa ini:
“Barangsiapa yang membacanya di siang hari, kemudian beriman, lalu meninggal hingga sore hari itu, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa yang membacanya di malam hari lalu mengimaninya, lalu meninggal sebelum fajar, maka dia termasuk penghuni surga.” (HR. Al-Bukhari)
Dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan shaleh setelah melaksanakan shalat nasukha ini. Perbuatan baik yang paling utama setelah menunaikan shalat taubat adalah zakat, serta tidak mengulangi dosa dan dosa yang sama seperti sebelumnya.
Karena sedekah adalah penyebab terbesar penghapusan dosa seseorang. Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Surat Taha ayat 82 Al-Qur’an: “Sesungguhnya Aku akan mengampuni orang-orang yang bertaubat, beriman, beramal shaleh, dan menempuh jalan yang lurus.”
Allah Ta’ala akan memberi pahala bagi orang-orang di antara kamu yang menunaikan shalat taubat ini seolah-olah dosanya diampuni, Allah Ta’ala menjanjikan surga bagi orang-orang yang ikhlas bertaubat, dan mereka kekal di sana selama-lamanya dan pahalanya sebaik-baiknya. Selain timbangan untuk orang yang bertobat.
Lantas, jika sudah bertaubat, bagaimana jika suatu saat Anda berbuat dosa lagi? Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pernah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya seseorang berbuat dosa lalu berkata: “Tuhan, aku telah berbuat dosa, ampunilah aku. Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Hamba-Ku berbuat dosa, kemudian dia mengetahui bahwa Allah-lah yang mengampuni dosa, dan dia memahami sesungguhnya bahwa Aku menyukai hamba-Ku.”
Kemudian dia melakukan dosa yang lain lalu berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat dosa, ampunilah aku.” Kemudian Allah Tabaraka wa Taala berfirman: “Hamba-Ku mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan Yang Maha Pengampun.” dia mengerti:
“Sesungguhnya saya memaafkan hama saya. Kemudian dia melakukan dosa yang lain dan berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat dosa, ampunilah aku.” Kemudian Allah subhanhu wa ta’ala berfirman lagi: “Hamba-Ku mengetahui bahwa Allah Maha Pengampun dan dia memahaminya.”
Maka aku bersaksi kepada kalian sekalian bahwa aku memang menginginkan hamba-Ku, maka biarlah dia melakukan apapun yang dia kehendaki.” (AD. Al-Imam Ahmad)
Koresponden: Nisa Mutia Sari