Categories
Sains

Mengenal Fenomena Equinox dan Dampaknya di Indonesia

JAKARTA – Mendengar kata Ekuinoks mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Fenomena ini biasa dikenali sebagai fenomena alam yang terjadi saat matahari bersinar tepat di garis khatulistiwa.

Fenomena ekuinoks ini menyebabkan matahari bersinar lebih terang sehingga suhu meningkat. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengimbau masyarakat mewaspadai perubahan suhu dan menjaga daya tahan tubuh.

Apa sebenarnya fenomena ekuinoks yang saat ini menimpa Indonesia? Simak ulasannya di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut.

Apa Fenomena Ekuinoks Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekuinoks adalah keadaan siang dan malam berada pada posisi 0 derajat bujur yang sama pada saat matahari melintasi garis khatulistiwa.

Sedangkan menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), kata “equinox” berasal dari bahasa Latin, “aekuus” yang berarti sama dan “nok” yang berarti malam. Definisi ini mengacu pada siang dan malam yang kira-kira sama pada saat ekuinoks terjadi.

Mengutip situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dr. Ekuinoks adalah fenomena langit saat matahari melintasi garis khatulistiwa, kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Muzono Rahadi Prabowo. Manifestasi seperti itu terjadi dua kali setahun pada tanggal 21 Maret dan 23 September.

Pengaruh Ekuinoks di Indonesia

Mengutip laman Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), saat ekuinoks terjadi, posisi matahari tepat berada di ekuator atau garis lintang nol (0º lintang). Dampaknya, fenomena ini meningkatkan intensitas sinar matahari pada tengah hari sehingga mengakibatkan peningkatan suhu khususnya di wilayah khatulistiwa.

Selain itu, fenomena ekuinoks menyebabkan durasi siang dan malam terbagi hampir sama, yakni 12 jam. Tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh dunia.

Saat ekuinoks terjadi, Matahari berada pada titik terdekatnya dengan Bumi, sehingga wilayah tropis di sekitar khatulistiwa kemungkinan besar akan menerima radiasi maksimal. Namun fenomena tersebut tidak selalu menyebabkan kenaikan suhu secara tajam, kata BMKG.

Apalagi, ekuinoks bukanlah fenomena berbahaya seperti gelombang panas yang menyebabkan kenaikan suhu secara tajam dan berkepanjangan. Selain itu, ekuinoks juga tidak mempengaruhi jalannya musim di Indonesia.

Demikian ulasan mengenai makna dan dampak fenomena ekuinoks. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda.