Categories
Lifestyle

Anies Baswedan Poca Date Saat Terima Kerajinan Perca Batik Bali Sarat Makna Karya Seniman Lokal

bachkim24h.com, Jakarta – “Bisakah kamu bilang aku lelah?” Nandia N. Khae sebelumnya menggunakan akun X-nya di Twitter; Rabu Ini dimulai pada 17 April 2024 dan telah diumumkan sekarang. Kutipan tersebut merujuk pada rasa takut bertemu langsung dengan Anie Baswedan.

Berkunjung ke rumah mantan Gubernur DKI Jakarta tanpa niat memberikan hasil kerajinannya yang berbahan Bali. Tahun 2024, bermula ketika seorang seniman lokal membagikan karya luar biasa Anie di media sosial pada 10 April.

Berjudul “Beyond the Quilt,” Nandia menggambarkan karyanya secara tertulis; “Saat saya menjadi pemilih, saya mengira ikut Gerakan Perubahan itu penuh dengan uang. Itu diberikan kepada kita di tengah segala kisruh yang terjadi.

“Saat masyarakat sekitar sudah nyaman dan normal, mereka mendorong perubahan tanpa mempedulikan masyarakat miskin,” imbuhnya. “Setiap warna dalam selimut ini mewakili orang-orang yang ia wakili, para pendukungnya, niat baiknya dalam kampanye, bagaimana ia memutus siklus yang tidak diharapkan oleh siapa pun, gerakan alami kaum muda.”

“Selama nilai-nilai yang kami junjung dan keyakinan saya konsisten dengan apa yang dia promosikan, saya akan selalu menjadi bagian dari ‘gerakan perubahan’,” ujarnya.

Dalam Lifestyle bachkim24h.com, dara berusia 21 tahun itu mengatakan, ini merupakan langkah pertamanya untuk bertarung di pemilihan umum (Pemilu). Namun akibat dari tindakan ini lebih dari sekedar politik, kata pemilik akun Instagram @nandi_an melalui DM, Jumat (18/4/2024). “Saya kira Pak Anies adalah pendidik yang sangat menarik.”

Nandia mengatakan, “Beliau (Anies Baswedan) mengapresiasi karya seniman lokal dan merupakan sosok yang memiliki motivasi diri untuk melanjutkan jalur perubahan dan bertahan di dunia seni.

Ia menjelaskan, pengerjaannya dilakukan dengan menggunakan pola buatan sendiri dan teknologi piksel. “Kemudian saya coba pada kain yang akan saya gunakan. Proses menjahit dengan teknik Boro ini membutuhkan waktu 30 hari menjahit tangan, dua jam sehari sehingga total 60 jam,” jelasnya. .

“Sebagai seniman lokal, saya menyukai warna-warna cerah pada karya batik; Terkadang sulit untuk menyatukannya. Warna dan desain sulit bagi saya. Karena memang sulit untuk menciptakan sebuah karya yang enak dipandang. Lihat,” sambung artis lokal di Jakarta itu.

Mengenai pengerjaan material baru, Nandia mengatakan bahwa ini adalah tentang setiap proyek yang dikerjakan. “Jadi saat dipakai benda itu luntur atau tidak?” Jika Anda melihat desainnya dan menggunakannya lagi. Ini mungkin digunakan atau tidak. ubah teknologi menjadi pudar Lihatlah teknologi,” ujarnya.

Karya tambal sulam yang baru dibuat untuk Anies Baswedan dipilih karena Nandia ingin “memenuhi komunitas eks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dianggapnya luas dengan menampilkan warna dan bentuk yang berbeda,” kata Nandia. .

Nandia mengaku saat mengunggah karyanya di X, ia merasa responnya kurang menarik. “Saat Admin Pak Anies menghubungi saya melalui DM, saya (tentu saja) pertama kali bertemu dengannya melalui email, tetapi yang mengejutkan saya, yang membaca pesan tersebut adalah saudara laki-laki saya kemudian.”

“Saat adik saya membacanya, dia langsung berkata, ‘Dek, Pak Anies’ QRT,’ dan saya kaget dan bingung harus berkata apa. “

Pertemuan mereka digelar pada 17 April 2024, dan pada adegan terpisah, Anie difoto sedang memegang kartu seni K-pop. “Aku EXO, TXT (Besok

“Yang lucunya pertama kali aku (meminta) untuk berfoto dengan Hueningkai (TXT) (photo card), tapi dia menolaknya dan aku berpikir untuk berfoto dengan kedua sisi cahol (menunjuk ke lima TXT) anggota),” kata EXO. Sehun menambahkan sambil memegang kartu bergambar itu untuk dirinya sendiri.

Hal ini kemudian dibahas lebih lanjut oleh Nandia di panggung X. “Di balik layar hari pernikahan 💓 Saat pemotretan, saya pertama kali bertanya kepadanya, ‘Pak, bisakah Anda berfoto dengan saya? PC?’, maka saya tidak akan mempostingnya. untuk privasi,” dia menjawab, ‘Teruslah menulis ini. tembak dengan apa yang ada di tanganku.'”

Melanjutkan, lulusan SMA Homeschooling Kak Seto ini mengaku banyak merasakan perasaannya setelah bertemu dengan Anie yang didampingi istrinya Fery Farhati. “Beberapa dari mereka sangat berhati-hati. Saat saya menjabat tangannya, dia gemetar dan ada tangan lain yang memukul tangan saya, jadi saya tidak khawatir lagi,” kata Nandia.

“Dia dan Ny. Fery tentang selimut yang mereka temui di Kolombia. Pertemuan kemarin berlangsung satu jam. Jika saya mengingatnya dengan benar, menurut saya dia tidak terlalu ramah dan mendengarkan dengan tenang. Dan itu memberi saya ide-ide bagus untuk usaha saya di masa depan,” katanya.

“(Anies) awalnya ingin memberi saya komisi (kerajinan), tapi karena karya ini adalah bagian dari koleksi saya, saya meminta agar saya mendapatkan hak cipta atas karya ini dan memberikan karya ini ke rumahnya, ” kata Nandia.

Dalam X Story-nya, Anie pun mengungkap momen pertemuan tersebut. “Akhirnya Nandia bertemu dan mengucapkan terima kasih atas bingkisan tambal sulamnya. Karya ini dipersembahkan untuk semua pihak yang memperjuangkan perubahan. Nandia lebih kuat seperti sekarang dan mengingat karya kita. Lakukanlah, jadilah cantik, banggalah.”