Categories
Teknologi

Badan Geologi Sebut Selat Muria tak akan Terbentuk dalam Waktu Dekat, Kecuali …

bachkim24h.com, JAKARTA – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan Selat Muria belum akan terbentuk dalam waktu dekat. Hingga saat ini, penurunan tanah di wilayah pesisir Demak Provinsi Jawa Tengah berkisar 5 hingga 11 cm per tahun.

 

“Telah terjadi longsor di wilayah Demak dan sekitarnya, namun bukan berarti Selat Muria akan terbentuk kembali dalam waktu dekat,” kata Direktur Geologi Muhammad Wafid dalam laporan yang diterima di Jakarta, Jumat. 22 Maret 2024).

 

Wafid menjelaskan, wilayah pesisir atau dataran pantai merupakan wilayah paling dinamis yang dibentuk oleh proses geologi, kondisi oseanografi, dan klimatologi. Proses pembentukannya berlanjut hingga saat ini, biasanya melalui proses pengangkutan sedimen, pengendapan dan konsolidasi, sehingga rentan terhadap banjir rob, penurunan permukaan tanah dan erosi.

Survei Survei Geologi menunjukkan bahwa wilayah Demak dan sekitarnya pada umumnya tersusun atas sedimen Kuarter berupa endapan aluvial pantai atau endapan aluvial. Hasil survei geofisika bawah tanah yang dilakukan Badan Survei Geologi menunjukkan terdapat sedimen lunak dan kuat.

Hal ini ditunjukkan dengan melakukan pengeboran pada dataran aluvial pada kedalaman 100 m, dimana lapisan lempung lunak umumnya mendominasi dalam keadaan terkonsolidasi dengan sedikit inklusi pasir lepas.

 

Kondisi tersebut memudahkan terjadinya pemadatan dan pemadatan alami akibat pembebanan antropogenik pada kawasan sehingga mengakibatkan penurunan permukaan tanah, kata Wafid.

Beberapa wilayah pesisir berada di bawah permukaan laut, sehingga banjir rob dapat meluas jauh ke daratan. Wafid menjelaskan, banjir yang sudah lama surut ini lebih dipengaruhi oleh iklim – curah hujan yang tinggi, rusaknya infrastruktur tanggul, dan kondisi lapisan tanah bawah permukaan yang didominasi lapisan lempung lunak. Sifatnya kedap air, sehingga membutuhkan waktu lama agar air bisa melewatinya.

Selain itu, akibat terjadinya banjir tsunami, wilayah pesisir juga akan mengalami banjir besar dan banjir berkepanjangan.

 

“Secara teori, Selat Muria bisa saja direformasi,” ujarnya.