Categories
Hiburan

Klarifikasi Armand Maulana Usai Jadi Korban Scam Tiket Konser Hans Zimmer, Uang Sudah Kembali

bachkim24h.com, Jakarta, – Armand Maulana baru-baru ini membawa kabar kurang menyenangkan usai ditipu tiket konser Hans Zimmer di London. Peristiwa tersebut ia rekam melalui Instagram pribadinya dan YouTube. Namun, menurut Armand, video tersebut kini telah dihapus karena dianggap tidak masuk akal.

Tiket konser yang dibeli melalui situs jual beli tiket tersebut dikabarkan tidak sah. Meski begitu, Armand bisa bernapas lega karena pihak-pihak yang terlibat sudah siap memikul tanggung jawab.

Pelantun GIGI itu kemarin kembali membuat video yang menjelaskan kejadian tak terduga menjelang Idul Fitri 2024.

“Video informasi yang saya unggah kemarin adalah hoax.

Ayah satu anak ini mengatakan bahwa dia pertama kali menyadari bahwa mereka telah ditipu pada hari pertandingan. Menurut keterangannya, kejadian ini bukan kali pertama terjadi.

“Kemarin saya lihat Hans Zimmer di Viac *** Saya bilang saya tertipu karena saat saya pergi ke loket tiket, dia (petugas) bilang ‘ini selalu terjadi’ dan dia bilang ‘nah, ini dia yang datang dan dikeluhkan,” dia memulai video penjelasannya. 

Saat mengetahui dirinya terlibat penipuan, pelantun “11 Januari” itu langsung mengikuti jejak pihak berwenang yang terlibat. Bahkan, dia meminta KBRI menyelesaikan permasalahannya.

Ormond merasa lega sekarang setelah dia mendapatkan tiketnya kembali. “Saya langsung meminta bantuan kepada anak-anak KBRI, dan mereka langsung melakukannya, tapi alhamdulillah uang saya kembali,” ujarnya.

Armand pun memuji kerja pihak terkait yang cepat menangani pengaduannya. Pria kelahiran 1971 ini berkomentar, “Terima kasih banyak Viac*** atas pelayanannya yang sangat cepat dan 3-4 per hari untuk berapa hari.

Di akhir video, Armand mengaku mendapat hikmah berharga dari kejadian yang menimpanya. Ia pun yakin, karya dan perawatan yang diterimanya bisa dimanfaatkan di Indonesia.

“Dan itu jadi pelajaran buat kita di Indonesia, teman-teman fasilitas atau apalah, reseller [tiket pertandingan] dan sebagainya, bagus, beginilah seharusnya Indonesia, keren, profesional,” yakinnya. .

Diberitakan sebelumnya, Armand Maulana berencana menyaksikan produser idolanya Hans Zimmer tampil di 02 Arena Peninsula Square di London, Inggris.

Sayangnya rencana tersebut tidak berjalan lancar karena tiket yang dibeli tidak valid. Jadi saya beli viag *** Hans Zimmer, jelas Armand Maulana, seperti dilansir dari kanal YouTube Armand Maulana, Kamis (18/4/2024). .

Meski penipu, Armand tidak menyerah. Dia membeli tiket Hans Zimmer lagi di bagian B agar dia bisa melihat idolanya tampil secara langsung.

“Iya akhirnya beli tiket lagi hey aya aya ve (terserah),” tutupnya.

 

Categories
Teknologi

WhatsApp Tingkatkan Keamanan Pengguna, Siap Hadirkan Fitur Verifikasi Link

bachkim24h.com, Jakarta – WhatsApp tidak diragukan lagi menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari pengguna smartphone saat ini. Hal ini dibuktikan dengan jumlah pengguna program chatting tersebut yang mencapai lebih dari dua miliar. 

Selain untuk chatting dengan teman dan keluarga, banyak juga orang yang menggunakan WhatsApp untuk keperluan bisnis. Sayangnya, popularitas ini juga menarik perhatian para penipu online dan penjahat dunia maya. 

Fitur WhatsApp Baru Mencegah Penipuan dan Tautan Berbahaya

Salah satu taktik yang digunakan penipu adalah mengirimkan pesan palsu dengan tautan berbahaya yang tanpa disadari pengguna mengekliknya dan akhirnya membagikan informasi pribadi mereka.

Dikutip dari Gizchina, Selasa (1/10/2024), tindakan tersebut bisa berujung pada pencurian data, akun, bahkan infeksi malware.

Nah, untuk mengatasinya, aplikasi chat tersebut kabarnya sedang mengembangkan fitur baru untuk WhatsApp yang dapat membantu pengguna memeriksa keamanan tautan sebelum mengkliknya. 

Fitur yang dimaksud adalah verifikasi tautan yang dibagikan di WhatsApp. Fitur ini akan membantu Anda memeriksa apakah link yang Anda terima aman atau tidak. 

Dengan fitur baru ini, pengguna WhatsApp disebut bisa memverifikasi keaslian suatu tautan sebelum mengklik. 

Mengapa semakin banyak peretasan di WhatsApp?

Seperti disebutkan, WhatsApp dikenal sebagai salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan. Oleh karena itu, penjahat dunia maya menargetkan perangkat lunak ini berdasarkan jumlah pengguna yang menggunakannya. 

Di sisi lain, penjahat dunia maya kini semakin canggih. Seringkali rasanya menyenangkan memercayai pengguna, seperti teman, keluarga, dan bahkan institusi resmi. 

Memanfaatkan kecerobohan pengguna WhatsApp, para penjahat dunia maya ini membuat pesan palsu untuk mengelabui korbannya. 

 

Cara menggunakan fitur ini sangatlah mudah. Jika Anda menerima pesan berisi tautan, cukup pilih opsi verifikasi.

WhatsApp akan mengirimkan link ke Google untuk mendapatkan informasinya. Berdasarkan hasil pencarian, Anda dapat memutuskan apakah tautan tersebut aman atau tidak. 

Fitur ini akan sangat berguna terutama untuk link yang sering dikirimkan berkali-kali, karena biasanya link seperti itu lebih cenderung berbahaya.

Dengan proses verifikasi cepat ini, WhatsApp ingin membantu Anda tetap aman dan melindungi perangkat Anda dari ancaman.

Pentingnya Verifikasi Tautan

Meskipun WhatsApp memiliki banyak fitur keamanan, seperti otentikasi dua faktor dan enkripsi, penipuan masih terjadi karena penjahat dunia maya mengandalkan kesalahan manusia.

Mereka memanfaatkan kepercayaan pengguna, dan pengguna sering kali tidak berpikir dua kali saat menerima pesan dari seseorang yang mereka kenal. 

Misalnya, Anda menerima pesan dari teman dengan link ke video lucu. Kemungkinan besar pengguna akan langsung mengkliknya tanpa berpikir panjang karena merasa aman. 

Oleh karena itu, fitur ini memungkinkan pengguna untuk tetap selangkah lebih maju dari penipuan internet. Karena pengguna dapat dengan mudah mengecek keamanan terlebih dahulu, tanpa perlu klik. 

Fitur verifikasi tautan ini melengkapi fitur keamanan lain yang ada di WhatsApp.

Meskipun autentikasi dua faktor melindungi akun Anda dan enkripsi membuat pesan hanya dapat dibaca oleh Anda dan penerima, kedua faktor ini tidak cukup untuk mencegah Anda mengeklik tautan berbahaya. 

Nah, fitur ini hadir untuk membantu pengguna memverifikasi tautan tersebut. Fitur ini juga mengingatkan pengguna bahwa meskipun teknologi dapat memberikan keamanan, mereka tetap perlu waspada.

Dengan praktik sederhana seperti selalu memverifikasi tautan dan waspada terhadap pesan mencurigakan, pengguna dapat memiliki kontrol lebih besar atas keamanan mereka sendiri.

Fitur ini akan tersedia pada pembaruan mendatang dan akan tersedia untuk semua pengguna WhatsApp. Fitur ini akan sangat berguna dalam obrolan grup atau percakapan pesan berukuran besar, mengingat sering kali ada tautan yang dibagikan.

 

Categories
Teknologi

Ciri-ciri Sniffing, Penipuan Online yang Ngetren Selama Lebaran 2024

JAKARTA – PT Global Digital memperluas distribusinya untuk mencegah risiko terendusnya Niaga atau Blili saat membelinya secara online.

Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan, pada bulan puasa, khususnya menjelang hari raya Idul Fitri, tingginya transaksi online memunculkan berbagai skema penipuan yang merugikan nasabah.

Pernyataan tersebut sejalan dengan data Asia Fraud Report 2023 yang menunjukkan lebih dari 50% penduduk Indonesia mengalami penipuan melalui SMS (69,8%), aplikasi pesan instan (59,6%) dan WhatsApp (74,3%).

Salah satu metode penipuan yang paling terkonsentrasi yang dilakukan OJK selama bulan Ramadhan adalah mengendus atau meretas pesan singkat berbasis internet, yang biasa dikenal dengan chat, untuk mendapatkan informasi korban seperti email dan password M-banking, informasi Kartu Kredit dan banyak informasi lainnya. didapat.

Sniffing biasanya didistribusikan dalam pesan kecil dengan ekstensi Android Package Kit (APK), yaitu format file untuk mendistribusikan aplikasi berbasis Android di luar ekosistem Google Play Store.

Namun demikian, penipuan ini sering kali melibatkan peniruan identitas pengirim yang mengirimkan tanda terima dengan pesan singkat dengan tautan ke ekstensi APK palsu.

Meskipun kehadiran pesan singkat terlihat meyakinkan pada pandangan pertama, logo perusahaan/organisasi pada gambar profil mungkin menyesatkan penerimanya.

Ketika korban tanpa sadar mengeklik tautan dalam obrolan, penjahat langsung mendapatkan akses untuk meretas informasi berharga, termasuk menguras rekening bank dan dompet digital serta menyalahgunakan transaksi di aplikasi pasar.

Lalu apa saja fitur mode sniffing yang banyak digunakan untuk bersembunyi di chat? Blili merangkum kronologis kasus terkait dengan mengutip saran resmi OJK:

1. Korban akan menerima chat yang berisi link file APK, yang jika diklik akan langsung terinstall di perangkat yang bersangkutan.