Liptan6.com, Jakarta – Investor baru Manchester United Sir Jim Ratcliffe terus menyusun rencana strategis Setan Merah untuk kembali ke masa kejayaan era Sir Alex Ferguson. Salah satunya adalah meningkatkan rekrutmen di Old Trafford.
MU terkenal boros di bursa transfer musim panas setiap tahunnya. Mereka menghabiskan lebih dari £150 juta setiap tahun untuk membeli pemain baru. Sayangnya, banyak orang yang gagal.
Setan Merah kerap membeli pemain mahal yang gagal sukses di Old Trafford dan dijual murah setelah beberapa musim. Sebut saja Angel Di Maria, Donny van de Beek, Jadon Sancho, dan terakhir Anthony.
Ratcliffe tidak ingin mengulangi kesalahan tersebut. Meski hanya memiliki 25% saham MU, Tuan Ratcliffe telah diberikan kekuasaan penuh oleh keluarga Glazer untuk mengurus urusan sepak bola di Old Trafford.
Kami berupaya memperbaiki manajemen MU. Yang pertama adalah penunjukan CEO baru, Omar Berrida. Sir Jim Ratcliffe juga akan menunjuk Dan Ashworth sebagai perekrut olahraga MU. Ashworth akan meninggalkan Newcastle United.
MU kemudian akan mencoba mendatangkan Sam Jewell, kepala rekrutmen pemain Brighton & Hove Albion. Menurut pemberitaan di Telegraph, MU telah menawarkan Jewell posisi yang sama seperti di Brighton. Jewel akan bertanggung jawab atas tugas perekrutan pemain MU.
Jewell sukses di Brighton. Klub yang dipimpin pelatih Roberto De Zerbi cenderung sukses mengakuisisi pemain dengan harga murah. Pemain murahan dan ceria ini menjadi bintang dan bisa dijual dengan harga mahal.
Contohnya adalah Yves Bissouma, Leandro Trossard, Roberto Sanchez, Alexis Mac Allister, Ben White, Moises Caicedo, Evan Ferguson dan Kaoru Mitoma dari Jepang.
Namun, tidak mudah bagi MU untuk merebut Permata tersebut. Brighton akan menuntut kompensasi yang besar. Selain itu, MU harus melawan banyak pesaing untuk mendapatkan Jewell.
Chelsea juga sangat tertarik menggunakan jasa Jewell. Seperti MU, The Blues berulang kali melakukan kesalahan perekrutan di bawah pemilik baru Todd Boley. Membeli pemain mahal dan akhirnya membuat kesalahan adalah hal yang biasa.