bachkim24h.com JAKARTA – Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Nina Dwi Putri mengimbau para orang tua tidak sembarangan memberikan antibiotik atau obat antivirus kepada anaknya saat sedang terserang flu Singapura atau penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD). Secara umum, Nina menjelaskan pendekatan pengobatan HFMD adalah mengatasi keluhan yang mendasarinya.
“Virusnya ada empat, sayangnya belum ada anti virus khusus. Jadi Anda tidak perlu didesinfeksi. kata Nina dalam diskusi online bertajuk ‘Menggali Mitos dan Fakta Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (HFMD)’ bersama Puskesmas Kramat Jati, Kamis (28/3/2024).
Misalnya, jika pasien demam, dokter akan meresepkan obat demam. Terkait virus, Nina mengatakan sistem imun tubuh secara otomatis akan melawan virus tersebut.
“Tentu saja ada vaksinnya, tapi masih diteliti. “Kami masih menunggu pemerintah mengambil kebijakan karena penyakitnya masih banyak,” kata Nina.
Jika sudah terserang HFMD, Nina juga mengatakan seseorang masih berpeluang tertular penyakit tersebut lagi. “Karena virusnya juga bisa menular, tidak hanya pada anak-anak saja,” ujarnya.
Untuk mencegah virus HFMD menyerang, yang terpenting adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan, kata Nina.
Siapapun yang memiliki pengalaman HFMD juga disarankan untuk mandi untuk menjaga kebersihan tubuhnya. Pelembab juga bisa diberikan untuk menjaga kulit tetap terhidrasi.
“Kalau bayi, teruslah menyusui, lalu waspadai tanda bahayanya. Kamu masih perlu mandi. Anda bisa menggunakan pelembab untuk menyikat. “Kalau ada bekasnya biasanya hilang dengan sendirinya karena kulitnya akan berubah,” kata Nina.
Siapa pun yang mengalami HFMD biasanya pulih dalam waktu 7 hingga 10 hari. Namun, jika ruamnya banyak, biasanya akan membaik dalam 12 hingga 14 hari.
Nina mengingatkan, tidak disarankan memberikan bedak untuk mengatasi ruam. Cara terbaik mengatasi ruam akibat HFMD adalah dengan mandi atau menggunakan krim.
Nina juga berpesan untuk tidak memencet ruam secara paksa dan membiarkannya sembuh.