Categories
Sains

Skenario Kiamat yang Paling Mungkin Menurut Sains? Ini Jawabannya

LONDON – Para ilmuwan menawarkan berbagai skenario potensial terjadinya kiamat, yang diciptakan oleh alam dan manusia.

Dalam laporan Swedish Global Challenges Foundation dan Future of Humanity Institute, kecerdasan buatan merupakan salah satu dari 12 risiko global dengan potensi “dampak tak terbatas”, yang didefinisikan sebagai kehancuran peradaban manusia atau bahkan kehidupan manusia.

Laporan tersebut mengatakan bahwa ada satu dari enam kemungkinan kita akan mengembangkan kecerdasan buatan hingga menghancurkan umat manusia dalam 100 tahun mendatang.

Alasan utamanya adalah AI yang sangat cerdas tidak membutuhkan manusia untuk berkembang biak atau bertahan hidup dan dapat melihat manusia sebagai ancaman atau hambatan.

Skenario ini mungkin terdengar seperti film fiksi ilmiah, namun para ahli yakin ini adalah ancaman nyata yang perlu ditanggapi dengan serius.

Namun, penting juga untuk disebutkan dalam laporan ini bahwa kecerdasan buatan yang sangat cerdas berpotensi menjadi alat yang sangat berguna bagi umat manusia dan dapat memecahkan banyak tantangan global.

Secara keseluruhan, skenario AI yang sangat cerdas bersifat kompleks dan penuh ketidakpastian.

Meskipun terdapat risiko yang terkait dengan pengembangannya, terdapat juga banyak manfaat potensial.

Penting untuk melanjutkan penelitian dan pengembangan AI secara bertanggung jawab dan dengan mempertimbangkan potensi risiko dan manfaat secara cermat.

Categories
Sains

Arkeolog Teliti Kutukan Firaun yang Mematikan, Ini Faktanya

KAIRO – Penemuan makam Raja Tutankhamun pada tahun 1922 merupakan salah satu penemuan arkeologi terpenting abad ke-20.

Namun, seperti dilansir IFL Science, penemuan ini juga diselimuti legenda dan ketakutan, berpusat pada apa yang disebut “Kutukan Firaun”.

Konon kutukan ini akan menimpa mereka yang berani mengganggu tempat peristirahatan para firaun Mesir Kuno, sehingga membawa kematian dan kemalangan bagi mereka.

Salah satu kisah paling terkenal terkait kutukan ini adalah kematian Lord Carnarvon, pemodal utama ekspedisi Tutankhamun.

Carnarvon meninggal beberapa bulan setelah makamnya dibuka, memicu spekulasi bahwa dia telah menjadi korban kutukan.

Namun kenyataannya jauh lebih kompleks. Carnarvon berada dalam kondisi kesehatan yang buruk selama bertahun-tahun sebelum kematiannya, menderita infeksi paru-paru kronis akibat kecelakaan mobil.

Kematiannya pada tahun 1923 lebih mungkin disebabkan oleh komplikasi kesehatan yang sudah ada sebelumnya daripada kutukan supernatural.

Penelitian selanjutnya juga menunjukkan bahwa banyak anggota tim penggalian Tutankhamun berumur panjang dan sehat setelah penemuan tersebut. Faktanya, Howard Carter, kepala penggalian, hidup 17 tahun setelah pembukaan makam tersebut.

Meskipun beberapa kematian terjadi di antara mereka yang berpartisipasi dalam makam Tutankhamun, tidak ada bukti statistik yang menunjukkan bahwa jumlah tersebut lebih besar dari perkiraan semula.