bachkim24h.com, JAKARTA – Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyatakan dukungannya terhadap penulis Harry Potter JK Rowling setelah dia meminta polisi menggunakan undang-undang kejahatan rasial baru di Skotlandia untuk menangkapnya. Sunak berpendapat bahwa orang tidak boleh dikriminalisasi karena menyatakan fakta biologis sederhana.
“Kami percaya pada kebebasan berpendapat di negara ini dan Partai Konservatif akan selalu membelanya,” kata Sunak kepada The Telegraph, Senin (4 Januari 2024).
Dalam keterangannya kepada BBC, Selasa (2/4/2024), Polisi Skotlandia menyebut postingan Rowling tidak dianggap sebagai kejahatan. RUU Kejahatan Kebencian yang baru di Skotlandia akan mulai berlaku pada Senin (4 Januari 2024).
Undang-undang tersebut mencakup pelanggaran “perkataan kebencian” sehubungan dengan usia, disabilitas, agama, orientasi seksual, status transgender, dan variasi seksual. Dalam postingan panjang yang diposting di media sosial
Rowling mengungkapkan bahwa dia saat ini berada di luar negeri. Dia mengatakan jika apa yang ditulisnya merupakan kejahatan, dia berharap bisa ditangkap sekembalinya ke Skotlandia.
“Saya berada di luar negeri saat ini, tetapi jika apa yang saya tulis di sini merupakan pelanggaran berdasarkan ketentuan undang-undang baru, saya diperkirakan akan ditangkap ketika saya kembali ke tempat kelahiran Pencerahan Skotlandia,” katanya sambil menambahkan tagar. di bawah postingan #ArrestMe .
Beberapa tahun terakhir, pemilik nama Joanne Rowling ini menuai kritik karena pandangannya terhadap komunitas transgender, khususnya transpuan. Banyak yang menganggapnya anti-LGBT.
Pada bulan Maret, penyiar India Willoughby mengatakan telah melaporkan Rowling ke Polisi Northumbria di Inggris. Dia melaporkan hal itu karena Rowling berulang kali salah mengidentifikasi jenis kelaminnya secara online.
“Saya telah melaporkan JK Rowling ke polisi atas komentarnya dan saya tidak tahu apakah itu akan dianggap sebagai kejahatan rasial, komunikasi jahat, tapi sejauh yang saya tahu, itu adalah pelanggaran yang jelas dan kekinian,” kata Willoughby.