Categories
Edukasi

Prof Ichlasul Amal Meninggal Dunia, Rektor UGM: Beliau Banyak Memberi Kontribusi untuk Kampus

Jakarta – Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 1998-2002, Prof. Dr. Ichlasul Amal, M.A., meninggal dunia pada Kamis, 14 November 2024. Almarhum meninggal di RSPI Jakarta pada usia 82 tahun.

Artikel ini dari Guru Besar Hubungan Internasional Fisipol UGM, Prof. Mehtar Masood. Profesor Dr Mehtar dalam keterangannya, Kamis (14/11/2024), mengatakan, Mantan Rektor UGM Achlas Alamal meninggal dunia hari ini pukul 02.40 di RSPI, Jakarta.

Baca Juga: Mantan Direktur UGM Profesor Ikhlas Alamal meninggal dunia

Rencananya jenazah akan dibawa ke Yogyakarta untuk dimakamkan pada Kamis (14/11) di pemakaman Swetsari. Sebelumnya, almarhumah akan dimakamkan di Aula Gedung Pusat UGM pada pukul 14.00 untuk memberikan penghormatan terakhir kepada keluarga Universitas Gadja Muda.

Seharusnya setelah jam 14.00, jenazah dibawa dari Jakarta pagi ini, kata Dekan Fisipol Dr. Wawan Masoudi

Prof. Ichlasul Amal dikenal sebagai sosok yang sangat berdedikasi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam memajukan UGM sebagai universitas terkemuka. Selama menjabat Rektor, beliau dikenal sebagai Rektor yang murah senyum dan sayang kepada mahasiswa.

Baca Juga: Canda Anees Basvidan di Konferensi Kafigama UGM: 35 tahun lalu masih segar

Selain itu, ia merupakan salah satu tokoh pendukung gerakan mahasiswa pada masa revolusi tahun 1998, salah satu dokumen dari arsip UGM adalah ia bersama Sri Sultan Humingku Buonu.

Rektor Universitas Gadja Muda Prof. Dr. Ova Emilia, M.Med., Sp.OG(K), Ph.D. menyampaikan kesedihan yang mendalam atas meninggalnya Prof. Ikhlas Al-Amal. Menurut Pak Uva, selama kepemimpinannya, almarhum banyak mengemban tugas penting bagi perkembangan lembaga, termasuk peningkatan pendidikan dan penguatan jaringan internasional UGM.

“Keluarga Universitas Gadjah Muda menyampaikan kesedihan yang mendalam atas meninggalnya beliau. Kami berharap almarhum mendapatkan tempat yang baik untuknya, serta kekuatan dan ketabahan keluarga yang ditinggalkan,” kata Ova Emilia.

Categories
Edukasi

Riwayat Pendidikan Pratikno, Mantan Rektor UGM dan Mensesneg yang Ditolak Masuk Kampus Almamater

JAKARTA – Begitulah kisah pendidikan Pratikn, mantan Rektor UGM yang kini menjabat Sekretaris Negara. Namanya banyak dicari mahasiswa UGM.

Diketahui, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Senin (26/8/2024) menolak kedatangan Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikn ke kampusnya. Dalam aksinya, para pelajar memasang spanduk bertuliskan “Dilarang Masuk Latihan”.

Baca juga: Profil Mantan Rektor UGM, Prof. Prakteknya, mahasiswa Fisipol ditolak masuk kampus

Alasan mahasiswa menolak kedatangan orang kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu karena dianggap terlibat pelanggaran konstitusi. Spanduk penolakan Pratikno itu dipajang bersamaan dengan acara FISIP UGM yang juga dihadiri Ganjar Pranowo dan Busyro Muqoddas.

Mahasiswa tidak ingin mantan dekan fakultasnya yang dianggap melanggar konstitusi datang ke kampus untuk memperjuangkan konstitusi.

Baca Juga: Kontroversi Kontrasepsi Bagi Pelajar dan Remaja, Mensesneg: Tanya Menkes

Selain spanduk “Praktis Masuk Universitas”, para mahasiswa juga memasang spanduk penolakan politik dinasti dan keadaan darurat demokrasi.

Sejarah pendidikan Pratikna

Ia praktis lahir di Bojonegoro pada 13 Februari 1962. Mantan Rektor UGM ke-14 periode 2012-2014. Selepas dari jabatan rektor, Jokowi langsung diangkat menjadi Sekretaris Negara (Mensesneg).

Praktisnya, ia merupakan guru besar ilmu politik di Departemen Politik dan Pemerintahan (Fisipol) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM. Ia memperoleh diploma ilmu politik di Fisipol UGM.

Baca Juga: Jokowi Undang Artis dan Influencer ke IKN, Mensesneg: Bentuk Sosialisasi Masyarakat