bachkim24h.com, Jakarta – Susu ikan semakin menjadi perbincangan masyarakat Indonesia. Merupakan minuman berprotein, produk berbahan dasar Fish Protein Hydrolysate (HPI) yang diolah dan disajikan sebagai susu.
Tak hanya dalam bentuk bubuk dan cair, susu ikan juga bisa diolah menjadi bahan tambahan pada jenis makanan lainnya. Termasuk kue sus, biskuit, cilok, bolu kukus, roti tawar, dan wafel.
Menurut petugas media yang berkesempatan mencicipi olahan susu ikan, Iqbal, kue sus berbahan dasar susu ikan rasanya enak dan tidak amis.
“Nah, kalau dibuat kuenya enak sekali, ikannya tidak berbau atau berasa amis seperti kalau pakai susu sapi pada umumnya,” kata Iqbal kepada Health bachkim24h.com saat ditemui di Kementerian Kelautan dan Perikanan. dan Perikanan (KKP) Selasa (17/9/2024).
Pria berusia 28 tahun ini menggambarkan kulit kue sus berbahan susu ikan ini memiliki tekstur yang lebih basah dan lembut. Sedangkan isian atau flannya terasa manis dan meleleh saat digigit.
“Kalau susu biasa kulitnya agak kering, kalau yang ini agak basah dan kental warnanya bagus kuning keemasan,” kata Iqbal.
Ia pun mencicipi susu ikan dalam bentuk minuman. Susu ikan ini tersedia dalam dua rasa yaitu coklat dan strawberry.
Iqbal mengatakan jika dilihat dari tampilannya, susu ini seperti susu kemasan pada umumnya. Namun, rasanya masih amis.
“Kalau dilihat-lihat, bentuknya seperti susu yang biasa dijual dalam kotak kecil yang biasa diminum anak-anak. Namun bedanya susu ikan ini tetap terasa amis, juga berbau amis, ujarnya.
Ngomong-ngomong, dia lebih memilih kue sus susu ikan daripada susu ikan langsung sebagai minuman. Baginya, susu ikan rasa coklat memiliki rasa amis yang lebih terasa dibandingkan rasa strawberry.
Dalam kesempatan yang sama, CEO PT Give Teknologi Indonesia Yogi Aribawa Krisna mengatakan inovasi susu ikan menjadi salah satu pilihan. Artinya, untuk mendapatkan manfaat ikan, Anda tidak hanya harus mengonsumsi ikan utuh saja.
“Mengonsumsi ikan untuk mendapatkan fungsi dan manfaatnya tidak harus dalam bentuk ikan utuh. “Tapi bisa di fortifikasi, di biskuit, mie, makanan lokal, dan sekarang kita juga masukkan ke dalam minuman berprotein bernama susu ikan,” kata Yogi di KPP Bincang Bahari.
Dari segi masalah keamanan dan alergen pada ikan, hal ini dapat dikurangi bila ikan diolah menjadi susu ikan.
“Kami melihatnya dari sudut pandang keamanan pangan, ini penting. Permasalahan di bidang perikanan antara lain permasalahan mikroplastik, permasalahan logam berat, permasalahan alergen. Inilah yang bisa kita lakukan secara teknologi untuk mengurangi atau menghilangkannya.”
“Misalnya untuk mikroplastik kita bisa membuat mikroplastik bebas dan untuk alergen kita bisa mengurangi alergennya,” jelas Yogi.
Meski kadar alergen pada setiap orang berbeda-beda, namun Yogi mengklaim mampu menurunkan kadar alergen serendah mungkin.
Lebih lanjut Yogi mengatakan susu ikan memiliki manfaat untuk hormon pertumbuhan. Oleh karena itu, minuman ini dapat dikonsumsi untuk menghindari stagnasi.
“Susu ikan mengandung asam amino yang penting untuk pertumbuhan,” kata Yogi.
Ia juga mengatakan, protein pada susu ikan cenderung lebih mudah dan cepat diserap oleh tubuh.
“Kami berharap pertumbuhan tubuh anak juga lebih cepat.”
Saat membuat susu ikan, lanjut Yogi, jenis ikan yang digunakan adalah daging putih. Pasalnya, ikan daging putih memiliki kandungan asam amino yang jauh lebih tinggi dibandingkan ikan daging merah.