bachkim24h.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika belakangan ini ramai diberitakan terkait rencananya mengizinkan penerbit game memiliki badan hukum di Indonesia.
Rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut diumumkan dalam konferensi pers di Jakarta oleh Samuel Abrijani Pangerpan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Selain itu, seseorang yang diketahui bernama Sammy mengatakan peraturan menteri yang mengatur hal tersebut akan diterbitkan dalam waktu dekat.
Pernyataan mendadak tersebut langsung menuai kecaman dari berbagai pihak, mulai dari pengembang game Indonesia hingga para gamer di Indonesia.
Kritik tersebut salah satunya datang dari pendiri Toge Productions, Chris Antony. “Mohon direview @kemkominfo ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Bayangkan saja game Indonesia ingin mendunia dengan penerbit luar negeri, tapi malah diblokir di negara sendiri karena penerbitnya asing, lucu banget kan?”
Tak hanya itu, Chris menyoroti rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika yang akan membentuk lembaga evaluasi yang tugasnya akan dilimpahkan kepada pihak ketiga.
Tweet Chris pun mendapat dukungan dari banyak gamer dan pengembang game lainnya, mengkritik kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menurutnya berpotensi “mematikan” industri game Tanah Air.
Usai berdiskusi di media sosial, Chris pun mengunggah informasi terkini pertemuannya bersama AGI (Asosiasi Gaming Indonesia) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Peraturan Menteri yang diterbitkan ini merupakan kajian klasifikasi permainan yang menggantikan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 11 Tahun 2016 tentang Klasifikasi Permainan Elektronik Interaktif, ujarnya.
“Tidak ada aturan dalam peraturan tersebut bahwa penerbit harus berbadan hukum atau berbadan hukum di Indonesia.”
Chris menuturkan, “Dari rapat dadakan pada hari Minggu lalu, terlihat aturan mengenai penerbit asing masih sebatas pembahasan, dan sebagian besar pemain GameDev yang hadir saat itu menyatakan tidak setuju dengan gagasan bertanya kepada penerbit Badan Hukum di Indonesia. .”
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengumumkan rencananya untuk memiliki badan hukum bagi penerbit game di Indonesia. Rencananya aturan ini akan dituangkan dalam peraturan menteri.
Hal tersebut diungkapkan Samuel Abrijani Pangerpan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Jumat (26/1/2024). Samuel mengatakan, peraturan menteri yang mengatur hal tersebut akan diterbitkan dalam waktu dekat.
Kini, kata Samuel, aturan tersebut menunggu untuk diberi nomor oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Samuel menjelaskan, kehadiran regulasi ini merupakan upaya mendukung ekosistem gaming di Tanah Air.
“Kalau prosesnya dari Permenkominfo, harus daftar ke Kumhan (Kemenkumham). Begitu dapat, jadi peraturan,” kata pria bernama Sammy itu.
Ia mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika ingin menciptakan ekosistem olahraga yang harus dipatuhi segala aturan. Oleh karena itu, menurut Samuel, penerbit yang memasarkan game di Indonesia juga mendirikan perusahaannya di Indonesia.
“Jadi kita ingin membuat ekosistem terkait game yang semua peraturannya harus dipatuhi. Sudah ada keinginan untuk membuka layanan di Indonesia, makanya sebaiknya kita buat (perusahaan di Indonesia) agar bermanfaat bagi Indonesia. ., dan anak-anak, pengembang game kami dapat mempublikasikannya, “katanya.
Saat menyusun peraturan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga mengatakan bahwa diskusi publik telah dilakukan dengan pemangku kepentingan di industri olahraga. Menurut Samuel, penerbit yang tidak mengikuti aturan tersebut terancam pemblokiran.
“Kalau di sini tidak terdaftar, penerbitnya tidak punya badan hukum di sini, saya blokir gamenya. Kita ingin menciptakan ekonomi digital, kita tidak mau jadi penonton,” lanjutnya.
Namun, dia memastikan penerbit akan memiliki waktu untuk melakukan migrasi ketika kebijakan tersebut mulai diterapkan.
Perkembangan industri gaming di Indonesia sendiri diakui sudah berkembang pesat. Menurut survei, potensi pasar game di Indonesia mencapai hampir 2 miliar dolar pada tahun lalu.
Kita ngobrol dengan asosiasi game di Indonesia bagaimana kita bisa membangun industri game, tidak hanya terkait industrinya saja, tapi dalam mengadaptasi kontennya. Bahasa Indonesia, ” dia berkata.