Categories
Kesehatan

Masalah Kesehatan yang Mungkin Dialami Lansia Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan

bachkim24h.com, Jakarta – Mereka yang tidak memiliki gangguan kesehatan serius biasanya bisa berpuasa dengan aman. Namun bagi lansia yang sedang sakit atau menderita penyakit yang memerlukan perawatan ketat, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa.

Para lansia atau orang berusia 60 tahun ke atas seringkali bingung harus berpuasa atau tidak, karena pertimbangan kesehatan dan keselamatan lebih penting. Dalam hal ini, berkonsultasi dengan ahli medis merupakan langkah bijak untuk menjamin kestabilan dan kesehatan lansia selama bulan Ramadhan.

Orang lanjut usia yang sehat dan tidak memiliki gangguan kesehatan serius boleh berpuasa. Namun bagi lansia yang menderita berat badan kurang dan penyakit kronis disarankan untuk tidak berpuasa. Lansia yang lemah dan rentan jika terus berpuasa berisiko mengalami komplikasi seperti hipoglikemia, hiperglikemia, dan penurunan metabolisme, demikian lapor Khaleej Times pada Rabu, 20 Maret 2024.

“Orang lanjut usia yang biasanya tidak sehat harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba berpuasa. Hal ini terutama penting bagi mereka yang menderita penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan tiroid,” pakar Dr. Javid Shah mengatakan kepada Khaleej Times.

Javaid menambahkan, menilai kapasitas fungsional, kognisi, kesehatan mental, dan penyakit penyerta pada lansia penderita diabetes penting dilakukan sebelum memutuskan berpuasa.

Para lansia sebaiknya banyak minum air putih dan rutin minum setelah berbuka puasa. “Dehidrasi merupakan salah satu masalah terbesar bagi lansia yang disebabkan oleh kurang minum air putih,” kata Javid.

Selain itu, jika hendak berpuasa, Javid menyarankan agar santapan puasa harus seimbang dari berbagai faktor kesehatan internal. Misalnya saja kandungan kalorinya yang rendah, mudah dicerna, dan rendah lemak. Kelebihan lemak menghambat pencernaan selain banyak masalah hati dan saraf.

Orang dewasa mungkin mengeluh sakit kepala, terutama pada beberapa hari pertama puasa, saat tubuh sedang berusaha menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan puasa.

“Kita harus membedakan antara sakit kepala yang disebabkan oleh penyakit, yang bisa terjadi karena perubahan pengobatan atau kecerobohan pasien, dan sakit kepala yang lebih sering terjadi karena puasa,” ujarnya.

Penyebab sakit kepala lain yang berhubungan dengan puasa adalah turunnya kadar gula darah akibat puasa berkepanjangan. Sakit kepala ini akan hilang ketika tubuh sudah terbiasa berpuasa, ujarnya.

Persiapan puasa bagi lansia, mengonsumsi makanan yang dimasak dengan baik menjadi penting karena memudahkan lansia dalam menelan dan mencernanya. Salad hijau membantu menyediakan vitamin, mineral, garam yang diperlukan dan juga mengandung serat.

Sahur sangat penting bagi lansia. Sahur memberikan nutrisi dan energi yang dibutuhkan tubuh serta membantu lansia menjalani puasa dalam jangka waktu lama, kata Javid.

Javaid juga menambahkan, makan sahur belakangan lebih baik dibandingkan makan sahur lebih awal karena bisa mengurangi rasa lapar dan haus. Selain itu, para ahli menyarankan untuk berjalan-jalan sebentar setelah berbuka puasa, karena dapat membantu melancarkan sirkulasi darah dan mengendurkan otot.

Javid menambahkan, gangguan kesehatan bisa timbul akibat makan berlebihan, makanan tidak sehat, dan kurang tidur. Minumlah air putih yang cukup saat berpuasa dan ganti pakaian yang cukup agar terhindar dari dehidrasi,” ujarnya.

Hal terpenting yang dibutuhkan tubuh saat berbuka puasa adalah ketersediaan energi berupa glukosa untuk sel-sel tubuh, terutama otak dan saraf. Kurma dan jus merupakan sumber energi yang baik. Kurma merupakan sumber gula, serat, karbohidrat, potasium, dan magnesium yang sangat baik.

Javid juga menganjurkan untuk tidak merokok, karena merokok berbahaya bagi kesehatan, jadi sebaiknya dihindari. “Jika tidak bisa berhenti merokok, hentikan kebiasaan ini secara perlahan mulai beberapa minggu sebelum Ramadhan. Merokok mempengaruhi penggunaan vitamin, metabolit, dan berbagai enzim dalam tubuh.”

Categories
Kesehatan

3 Kategori Risiko Pasien Diabetes yang Tentukan Aman Tidaknya Jalankan Puasa Ramadhan

bachkim24h.com, Jakarta Tidak semua penderita diabetes atau kencing manis dianjurkan berpuasa di bulan Ramadhan. Pasalnya, kondisi setiap pasien berbeda-beda menurut kategori risikonya.

Melisa Diah Puspitasari, dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital Bekasi, mengatakan ada tiga kategori risiko pasien diabetes yang dianjurkan puasa dan tidak dianjurkan puasa. Ketiga kategori tersebut adalah: Risiko sangat tinggi

Orang yang berisiko tinggi terkena diabetes tidak disarankan berpuasa selama Ramadhan karena takut memperburuk kondisinya. Orang yang berisiko tinggi terkena diabetes adalah pasien yang: Mengalami hipoglikemia berat dalam 3 bulan terakhir sebelum Ramadhan. Ada riwayat hipoglikemia berulang. Hipoglikemia yang tidak diketahui (hipoglikemia yang tidak disengaja). Kontrol gula darah yang buruk dan persisten. Diabetes melitus (DM) tipe 1. Koma akibat gula darah tinggi 3 bulan terakhir sebelum Ramadhan. Terlibat dalam pekerjaan manual yang berat. hamil. Pasien ginjal yang menjalani hemodialisis/cuci darah rutin. risiko tinggi

Kategori risiko kedua bagi penderita diabetes yang ingin berpuasa Ramadhan adalah risiko tinggi. Orang yang berisiko tinggi terkena diabetes juga tidak disarankan berpuasa selama Ramadhan.

Pasien berisiko tinggi meliputi: Hiperglikemia sedang (rata-rata glukosa darah 150–300 mg/dL atau HbA1c 7,5–9%). Gangguan fungsi ginjal. Hidup sendiri dan menerima insulin atau sulfonilurea. Usia memiliki penyakit penyerta. Menderita diabetes dengan komplikasi jantung, stroke, atau penyumbatan pembuluh darah.

Kategori ketiga adalah risiko ringan hingga sedang. Pasien diabetes dengan risiko tersebut masih dapat berpuasa selama Ramadhan setelah berkonsultasi dengan dokter layanan primer mereka.

Penderita diabetes risiko ringan hingga sedang adalah mereka yang diabetesnya dapat dikontrol hanya dengan perawatan gaya hidup atau obat diabetes oral.

Jika sudah mendapat persetujuan dokter, penderita diabetes ringan hingga sedang sebaiknya berpuasa dengan benar sambil menghindari pola makan yang salah.

Melissa mengatakan makan yang salah saat berpuasa bisa memperburuk diabetes. Beberapa hal yang dapat memperburuk kadar gula darah saat berpuasa antara lain: Melewatkan makanan pembuka. Batasi diri Anda dengan makanan dan minuman yang banyak mengandung gula. Kadar gula darah saya belum terkontrol hingga memasuki bulan Ramadhan. Memiliki penyakit atau infeksi lainnya.

Melissa menganjurkan agar penderita diabetes tidak melanjutkan puasa jika tidak menjaga kesehatan selama berpuasa dan mengalami keluhan kesehatan.

“Pada keadaan di atas, disarankan untuk tidak melanjutkan puasa. Apalagi jika mengalami gejala hipoglikemia (kadar gula darah lebih rendah dari normal),” kata Melissa dalam siaran persnya, Senin, 25 Maret 2024.

Sedangkan jika terjadi hiperglikemia (peningkatan gula darah berlebihan), lanjut Melisa, pasien dapat melakukan suntik insulin, minum obat sesuai anjuran, atau menghubungi dokter.

“Jika tidak dikendalikan, gula darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi ketoasidosis diabetikum yang mengancam jiwa,” jelas Melissa.

Seperti biasa, saat berpuasa, penderita diabetes tetap perlu mengontrol asupan nutrisinya.

Dalam keadaan normal, penderita diabetes dianjurkan makan tiga porsi besar dan dua hingga tiga porsi kecil setiap hari.

Bagian ini diperlukan untuk menjaga kadar gula darah. Namun jumlah tersebut mungkin akan berkurang pada bulan puasa. Artinya, Anda harus benar-benar memperhatikan jenis makanan yang Anda pilih.

“Jika Anda sudah mendapatkan pedoman makan di hari kerja dari dokter, Anda dapat menggunakan pendekatan yang sama saat Anda berpuasa secara alami, dan sedikit mengubah waktu makan siang Anda,” kata Melissa.

Nutrisi yang sebaiknya dimasukkan dalam menu makanan saat sahur dan berbuka adalah: Karbohidrat kompleks berserat tinggi, seperti nasi merah atau pasta gandum utuh. Buah-buahan dan sayuran berkontribusi terhadap asupan serat. Protein rendah lemak seperti daging tanpa lemak dan dada ayam tanpa kulit.

Categories
Kesehatan

Anak Sahur dengan Mi Instan, Begini Tanggapan IDAI

bachkim24h.com, Jakarta – Mi instan menjadi salah satu pilihan sahur bagi sebagian orang, termasuk anak-anak. Selain benar-benar dapat digunakan Mie dengan kuah hangat Cocok juga untuk makan pagi.

Namun, apakah sahur memiliki cukup mie instan untuk memenuhi seluruh puasa Ramadhan?

Terkait hal tersebut, Piprim Basara Yanuarso, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, berkomentar. Seperti yang mereka katakan Sahur dengan mie instan menyebabkan gula darah naik tajam dan turun tajam.

“Zahur pakai mie instan. Mie instan memiliki rasa yang manis. Mereka disebut karbohidrat yang cepat menyerap. yang menyebabkan gula terurai [Kadar gula darah] cepat naik lalu cepat turun,” kata Piprim pada Lokakarya Nasional Juara Imunitas di Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024.

“Saat masalah gula muncul Kelaparan telah datang. Oleh karena itu, ketika anak-anak Menerima junk food atau makanan ringan yang tinggi karbohidrat atau gula Mereka akan cepat memicu kelaparan,” lanjutnya.

Sebaliknya, ketika anak menyuapi makan paginya dengan nasi dan telur dadar atau ayam. Perasaan kenyang bertahan lebih lama. Hal ini karena protein tidak memicu lonjakan gula dan menyebabkan penurunan gula.

Jika terpaksa sarapan dengan mie, jika terus mengonsumsi Piprim, Anda perlu memperbanyak asupan protein.

“Mungkin kandungan telurnya lebih banyak daripada kandungan mie instan,” saran Piprim.

Sebelumnya, Piprim mengatakan itu anak-anak Bagi yang ingin belajar berpuasa di bulan Ramadhan sebaiknya mendapatkan nutrisi yang baik di pagi hari dan berbuka.

Menu terbaik untuk anak-anak Makan di pagi hari dan di pagi hari merupakan menu yang bergizi tinggi.

“Anak itu sedang tumbuh. Anda tidak boleh kekurangan nutrisi.”

Bagi anak kecil, misalnya di bawah usia 2 tahun, kekurangan gizi dapat menyebabkan stunting.

“Lemak tanpa lemak adalah kunci untuk mendapatkan cukup protein hewani. “Sekali lagi. Nutrisi berasal dari karbohidrat. protein hewani Lemak esensial, sayur mayur, buah-buahan yang merupakan nutrisi penting bagi anak.”

Nutrisi penting termasuk pipprim tingkat lanjut. Hal ini juga diperlukan bagi anak yang sedang berpuasa.

“Sayangnya, banyak orang yang membombardir anak-anak dengan junk food. Junk food memang tinggi kalori namun bisa menyebabkan malnutrisi dan diabetes. Agar mereka tidak merasa kekurangan gizi,” jelas Piprim.

Mereka percaya bahwa anak-anak Puasa tidak akan kekurangan nutrisi. Jika Anda mendapatkan nutrisi yang cukup setiap hari saat berbuka dan sahur.

Contoh menu masakan yang bisa disajikan untuk anak di pagi hari atau saat berbuka puasa. Ini adalah makanan sehari-hari yang tidak sulit ditemukan.

Seperti yang dikatakan P’Prim, beberapa menu yang bisa disajikan adalah nasi dadar, ayam goreng opal, dan ikan goreng.

“Protein hewaninya harus cukup,” tutupnya.

Categories
Kesehatan

Buka Warung Makan di Siang Hari Selama Ramadhan, Bagaimana Hukumnya?

bachkim24h.com, Jakarta – Beberapa pemilik warung makan atau restoran buka pada siang hari dan menjual makanan selama Ramadhan. Biasanya warung atau tempat makan ditutup dengan tirai untuk menghormati orang yang sedang berpuasa.

Pertanyaannya, bagaimana hukumnya pemilik toko membuka warung makan di siang hari saat Ramadhan?

Menanggapi hal tersebut, Ustas Muhammad Zainul Mila, Pengurus Pondok Pesantren Fatul Ulum Wonodadi Blitar mengatakan, upaya mencari harta halal patut diapresiasi.

Rabu (4/3/2024), NU Online mengutip ucapan Zainul, “Mencari harta yang halal adalah kewajiban setiap umat Islam, dan Allah menyukai pekerja yang mau bekerja.

Hadits Marfu yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas menyatakan:

Semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian dan keberkahan ُؤْمِنَ الْمُحْتَرِفَ

Ini berarti:

“Mencari penghidupan yang halal adalah jihad, dan Allah menyukai hamba-hamba yang beriman yang bekerja.” (HR Al-Hakim At-Tirmizi, At-Tabarani dan Al-Bayhaqi).

Adapun hukum menjual makanan pada siang hari di bulan Ramadhan pada prinsipnya diperbolehkan.

Namun jika ada dugaan atau keyakinan yang kuat digunakan untuk tujuan maksiat, seperti dimakan oleh orang yang ingin berpuasa Ramadhan, maka penjualannya menjadi haram, jelas Zainul.  

Dikatakannya, jual beli merupakan suatu akad atau transaksi yang diperbolehkan menurut hukum Islam sepanjang syarat-syaratnya terpenuhi. Barang-barang yang diperjualbelikan diantara mereka harus merupakan barang-barang bermanfaat yang halal dalam Islam. Termasuk penjualan beras di warung makan.

Al-Qur’an pada surat Al-Baqarah ayat 275 menjelaskan bahwa Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.  

Meskipun hukum jual beli diperbolehkan oleh syariat, namun jika ada kemungkinan disalahgunakan untuk tujuan maksiat, maka hukum tersebut dapat diubah.

Hukum jual beli itu makruh jika hanya ada ketakutan akan dimanfaatkan secara maksiat. Sedangkan jika ada dugaan atau anggapan serius digunakan secara maksiat, maka hukum jual beli menjadi haram. 

Salah satu bentuk kemaksiatan adalah tidak berpuasa bagi orang yang wajib berpuasa dan tidak ada umur atau alasan yang membolehkannya untuk tidak berpuasa. Misalnya wanita yang sedang haid, wanita setelah melahirkan, orang sakit atau musafir yang menempuh jarak yang dibolehkan (kurang lebih 81 km) setelah shalat Qasr.  

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka hukum mengenai pembukaan toko makanan pada siang hari bulan Ramadhan dijelaskan sebagai berikut: Ya

Boleh, jika pembeli menjamin tidak akan menggunakannya untuk tujuan maksiat, yaitu jika pembeli tidak diwajibkan berpuasa. Seperti anak kecil, wanita haid, orang sakit, dan musafir.

Atau pembelinya mungkin seseorang yang diwajibkan berpuasa, namun karena nasi yang dibelinya dibungkus dan dibawa pulang, maka nasi tersebut mungkin siap berbuka puasa atau bisa jadi pilihan untuk keluarga. Berpuasa seperti anak-anaknya.    Makruh

Kalau ada rasa takut berbuat maksiat maka makruh. Misalnya ada pembeli yang diwajibkan berpuasa, dan penjualnya takut makan nasi di hari wajib puasa.   haram

Haram apabila ada dugaan atau anggapan yang kuat digunakan untuk maksiat. Kalau pembelinya, seperti yang kalian tahu, adalah orang yang wajib berpuasa, dan penjualnya pasti akan memakannya di siang hari.

Misalnya penjual mengetahui bahwa pembelinya wajib berpuasa, namun sering kali tidak berpuasa.

Mengenai kasus serupa, Syekh Zakariyya al-Ansari menjelaskan dalam bukunya Fatul Wahhab: 

 وَبَيْعِ نَحْوِ رُطَبٍ) كَعِنَبٍ (لِمُتَّberdiri أَوْ تَوَهَّمَهُ مِنْهُ فَا لْبَيْعُ لَطَبٍ) كَعِنَبٍ مَعْ$  

Ini berarti:

“Menjual kurma segar, seperti anggur, kepada seseorang yang mengolahnya menjadi minuman beralkohol adalah tindakan ilegal, mengetahui atau mencurigai kuat bahwa penjual akan menggunakannya. Namun jika dia ragu atau menduga-duga, maka jual belinya adalah Makruh. “Hukumnya haram atau makruh karena penjualan itu menjadi sebab terjadinya maksiat yang nyata atau yang diduga atau dugaan atau dugaan maksiat.” (Abu Yahya Zakaria Al-Anshari, Fathul Wahhab, [Beirut, Darul Poleh Al-Ilmiya: 2017], Juz I, halaman 286).

Categories
Lifestyle

7 Potret Acha Septriasa Jalani Puasa Ramadhan dengan Ibadah Umrah

bachkim24h.com, Jakarta Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan banyak pahala yang didapat ketika melakukan puja. Oleh karena itu, banyak umat Islam berlomba-lomba beribadah di bulan suci ini. Ada pula yang memilih untuk tidak menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci selama bulan Ramadhan.

Seperti yang dilakukan Acha Septriasa dan keluarga. Di akun Instagramnya, aktor yang saat ini berdomisili di Australia itu mengunggah momen-momen perjalanan umrahnya baru-baru ini.

Dalam unggahan Instagramnya, ia memperlihatkan momennya bersama suaminya, Vicky Kharisma dan anak-anaknya di Mekkah. Banyak netizen yang memuji penampilan Acha yang tampil dalam balutan busana cerah.

7 Foto Acha Septriasa Saat Umrah di Bulan Ramadhan bachkim24h.com ungkapkan melalui Instagram @septriasaacha, Selasa (12/3/2024)

Categories
Kesehatan

5 Waktu Olahraga di Bulan Puasa yang Aman dan Efektif Tanpa Khawatir Kelelahan

bachkim24h.com, Jakarta – Menemukan waktu terbaik untuk berolahraga selama bulan Ramadhan bisa jadi sebuah tantangan. Namun, dengan pemahaman yang tepat mengenai waktu yang dianjurkan dan jenis olahraga yang sesuai, Anda dapat tetap menjaga kebugaran dan kesehatan bahkan saat berpuasa di bulan suci ini.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki keluhan tubuh yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk mendengarkan tubuh Anda dan berkonsultasi dengan ahlinya sebelum mulai berolahraga di bulan puasa.

Menurut penelitian dari Journal of Strength and Conditioning Research, manfaat latihan ketahanan sederhana selama bulan Ramadhan dapat membantu menjaga massa otot Anda. Agar berat badan Anda tidak bertambah drastis jika makan banyak saat lebaran.

Selain itu, olahraga juga berdampak pada kesehatan jantung. Menurut American Heart Association, olahraga aerobik ringan seperti jalan kaki atau bersepeda dapat meningkatkan detak jantung, melancarkan aliran darah, dan menjaga tekanan darah tetap stabil.

Selain itu, manfaat olahraga di bulan puasa juga memberikan dampak positif bagi kesehatan mental dan emosional. Menurut Mayo Clinic, aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan mood, dan meningkatkan kepercayaan diri.

Dengan menjaga kebugaran jasmani dan kesehatan mental selama bulan puasa, maka sumber daya tubuh dapat terjaga dengan baik untuk menjalankan ibadah dengan lebih baik.

Berikut berbagai waktu olahraga selama bulan puasa, dikutip dari unggahan akun Instagram pelatih pribadi banyak artis ibu kota, @marettoaufra, pada Jumat, 22 Maret 2024.

Aufra menjelaskan, olahraga menjelang Sahur bisa dilakukan bagi orang yang hidupnya jungkir balik, yaitu beraktivitas di malam hari dan tidur di siang hari.

Hal ini juga bisa dilakukan oleh orang yang memiliki jadwal tidur cepat dan terbiasa bangun di sepertiga malam terakhir, antara jam 1 pagi hingga jam 3 pagi.

Bagi yang sudah terbiasa dan senang berolahraga di pagi hari, Aufra mengatakan tidak perlu khawatir karena masih memungkinkan.

Namun hati-hati dalam mengatur intensitas atau volume olahraga agar tidak terlalu lelah dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, tulisnya.

Waspadai juga kemungkinan dehidrasi.

Dia mengatakan ini adalah salah satu waktu favoritnya untuk berolahraga karena memungkinkan Anda untuk beristirahat sambil menunggu untuk menikah.

Namun, Anda harus berhati-hati agar energi Anda berada pada titik terendah, sehingga wajar jika Anda merasa lemah. “Sesuaikan intensitas dan volume latihannya dan jangan memaksakan diri,” ujarnya.

Aufra menjelaskan, kelebihan latihan kali ini adalah bisa langsung makan dan minum setelah sahur.

Cocok bagi masyarakat yang lebih memilih salat Tarawih di rumah dibandingkan berkumpul di masjid. “Keuntungan berolahraga saat ini adalah cadangan energi dan cairan tubuh terisi kembali, sehingga pasti lebih bertenaga dan mampu berolahraga lebih keras,” ujarnya.

Aufra menyarankan untuk tidak makan terlalu banyak saat berbuka puasa, agar tidak sakit saat berolahraga.

Bagi yang memilih salat Tarawih di masjid, amalan setelahnya juga bisa menjadi pilihan. Karena waktu amalannya cukup larut, Aufra menyarankan agar Anda makan dalam porsi besar saat berbuka puasa atau setelahnya, sebelum berangkat ke masjid untuk salat.

“Karena waktu latihannya terlambat, kemungkinan besar Anda akan sulit tidur dan waktu istirahat Anda akan terganggu,” ujarnya.

Lebih lanjut Aufra mengingatkan, Ramadhan pada dasarnya adalah bulan ibadah. Jadi jangan biarkan olahraga mengganggu ibadah Anda.

“Kesempatan ini hanya datang setahun sekali, sayang jika dilewatkan. “Ingat juga bahwa olahraga harus melengkapi hidup Anda, bukan membebani,” tutupnya.

Categories
Kesehatan

IDAI: Anak-Anak Boleh Latihan Puasa Ramadhan, Tapi Jangan Dipaksa

bachkim24h.com, Jakarta – Memasuki bulan suci Ramadhan, banyak anak yang ingin ikut serta meski puasanya belum tuntas. Hanya sedikit orang tua yang mendukung pilihan anak-anak mereka sebagai bentuk olahraga.

Menurut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso, anak tidak perlu berpuasa. Oleh karena itu anak-anak tidak boleh dipaksa untuk berpuasa secara penuh.

“Anak-anak tidak dipaksa berpuasa, mereka bisa mengamalkan puasa,” kata Piprim pada Lokakarya Juara Imunisasi Nasional di Jakarta, Jumat 8 Maret 2024.

Sayangnya, ada sebagian orang tua yang membandingkan anaknya dengan anak lain. Misalnya, seorang anak sudah cukup kuat untuk berpuasa pada usia enam tahun. Sedangkan anaknya sudah berumur 10 tahun namun masih belum kuat.

Berbeda dengan anak usia enam tahun yang sudah kuat. Secara fisik anak sudah cukup kuat untuk berpuasa, tapi secara psikologis kematangannya berbeda.

“Ada yang kuat enam tahun sampai magrib, ada juga yang 10 tahun tidak kuat, jadi tidak bisa dipaksakan,” jelas Piprim.

Jika anak ingin belajar berpuasa, Piprim menyarankan para orang tua untuk memastikan anak mendapat nutrisi yang cukup, terutama cair, saat sahur dan berbuka.

“Jadi prinsipnya jangan dipaksakan, latihan puasa saja dan lihat suasana hati anak.”

Piprim menambahkan, keadaan psikologis anak erat kaitannya dengan pola asuh orang tua.

“Keadaan psikologis anak erat kaitannya dengan didikan orang tuanya, jika orang tuanya menyayangi anaknya, tidak pernah diajarkan berpuasa, baik itu umur 10 tahun, 11 tahun, meskipun sulit pa (puasa). ).

Sebelumnya, Piprim menekankan pentingnya vaksinasi anak untuk mencegah berbagai penyakit seperti diare dan pneumonia.

Lantas, apakah anak yang berpuasa tetap bisa diberikan vaksinasi?

Menurut Piprim, puasa tidak menghalangi vaksinasi atau vaksinasi.

“Tidak ada masalah (vaksinasi). “Saya kira tidak ada kendala dalam puasa dan vaksinasi,” kata Piprim menanggapi kesehatan bachkim24h.com.

Apalagi, lanjut Piprim, jika anak sedang sakit. Menurutnya, puasa tidak dianjurkan bagi anak yang sakit dan tidak dianjurkan vaksinasi.

Dalam acara yang sama, Menteri Kesehatan Budi Guni Sadikin juga mendorong pelaksanaan vaksinasi pada anak. Baginya, vaksinasi menjaga kesehatan anak dan merupakan salah satu cara mencegah penyakit.

“Mencegah lebih baik daripada mengobati, lebih baik menyelesaikan masalah di hulu dan hilir, lebih baik sekarang daripada nanti? Nah, kalau saya melihat program pencegahan promosional pada anak, maka keluarga harus diberikan edukasi, kata Budi.

Selain imunisasi, Budi mengimbau masyarakat rajin melakukan skrining untuk mengetahui apakah ada penyakit.

Dalam acara yang sama, Menteri Kesehatan Budi Guni Sadikin juga mendorong pelaksanaan vaksinasi pada anak. Baginya, vaksinasi membuat anak sehat dan merupakan salah satu cara mencegah penyakit.

“Mencegah lebih baik dari pada mengobati, lebih baik mengatasi masalah di hulu dan hilir, lebih baik sekarang daripada terlambat kan? Nah, kalau saya melihat program pencegahan promosi ke anak-anak, keluarga harus diberi edukasi,” kata Budi.

Selain imunisasi, Budi mengimbau masyarakat rajin melakukan skrining untuk mengetahui apakah ada penyakit.

Categories
Kesehatan

6 Tips Buka Puasa Ramadhan agar Tak Makan Berlebih

bachkim24h.com, Jakarta – Umat Islam di seluruh dunia sudah mulai berpuasa di bulan Ramadhan. Menderita kelaparan dan kehausan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Salah satu hal yang selalu menjadi tantangan saat beribadah di bulan suci Ramadhan adalah tidak makan terlalu banyak saat berbuka puasa. Meskipun makan berlebihan dapat memberikan kepuasan sementara, hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, masalah pencernaan, dan penambahan berat badan dalam jangka panjang.

Makan dengan penuh kesadaran selama Ramadhan membantu orang menjaga keseimbangan yang sehat selama berpuasa.

Berikut beberapa tips agar tidak makan terlalu banyak saat berbuka puasa, dilansir laman Al Arabiya: 1. Makanlah makanan seimbang di pagi hari

Mengonsumsi sahur seimbang sebelum memulai puasa membantu menghindari rasa lapar sepanjang hari.

Pola makan sehat yang kaya karbohidrat, protein, lemak sehat, dan serat memberikan energi berkelanjutan sepanjang hari dan mencegah makan berlebihan saat berpuasa. 2. Makan perlahan dan hati-hati

Saat berbuka puasa Maghrib, luangkan waktu untuk makan secara perlahan dan hati-hati. Kunyah makanan Anda dengan baik, nikmati setiap gigitan dan fokus pada rasanya.

Hal ini mencegah Anda makan terlalu cepat. 3. Tetap terhidrasi

Minumlah banyak air antara buka puasa dan sahur agar tetap terhidrasi.

Dehidrasi sering disalahartikan dengan rasa lapar, sehingga menyebabkan makan berlebihan. Usahakan untuk minum setidaknya delapan hingga sepuluh gelas air sepanjang malam dan pagi hari.

Waspadai ukuran porsi saat puasa dan istirahat pagi agar tidak makan berlebihan.

Gunakan piring dan mangkuk yang lebih kecil untuk membantu mengontrol ukuran porsi, dan dengarkan sinyal rasa lapar dan kenyang dari tubuh Anda.

Dengarkan rasa lapar dan tanda kenyang tubuh Anda. Makanlah sampai kenyang, jangan terlalu kenyang. Jika Anda masih merasa lapar setelah berbuka puasa, tunggulah beberapa menit sebelum mengambil beberapa detik untuk memberikan waktu bagi tubuh Anda untuk merasa kenyang.

Tujuan penting Ramadhan – luangkan waktu sejenak sebelum makan untuk bersyukur atas makanan yang akan Anda makan.

Categories
Kesehatan

Kunjungan ke Dokter Gigi Menurun Selama Ramadhan, Mayoritas Takut Batal Puasa

bachkim24h.com, Jakarta – Sebagian masyarakat Indonesia enggan memeriksakan kesehatan gigi dan mulut selama bulan Ramadhan.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Indonesia (ARSGMPI), Julita Hendratini.

Menurut dia, penurunan kunjungan ke dokter gigi berbeda-beda di setiap daerah.

“Di Yogyakarta paling turun 25 persen, di Bandung 35 persen, dan di Medan 50 persen,” kata Julita dalam kesempatan Hari Kesehatan Mulut Sedunia bersama Pepsodent di Bandung, Rabu, 20 Maret 2024.

Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari rasa malas, hingga kesibukan dalam shalat, namun kebanyakan orang ragu karena takut berbuka.

Padahal, perawatan gigi tetap penting meski sedang berpuasa. Apalagi jika ada masalah gigi seperti nyeri. Jika ditunda, masalah gigi bisa bertambah parah.

“Kalau ditunda-tunda, risikonya bertambah parah atau tidak bisa diobati kecuali implan atau gigi dicabut. Sebaiknya jangan tunda (kunjungan ke dokter gigi) sampai hal itu terjadi.” lebih buruk lagi,” saran Julita. Keadaan mulut orang yang berpuasa

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) Profesor Suryono menjelaskan kondisi mulut orang yang berpuasa.

Menurutnya, saat berpuasa, rongga mulut mengalami: Aliran air liur berkurang Volume air liur berkurang Rongga mulut kering Air liur lebih kental.

Tidak banyaknya air yang masuk ke mulut seperti biasanya berdampak pada rongga mulut, salah satunya memicu tumbuhnya bakteri.

Hal ini berdampak pada rongga mulut, pertumbuhan mikroba bisa lebih cepat, apalagi jika masih ada sisa makanan yang menyebabkan bau mulut, jelas Suryono.

Pada saat yang sama, berkurangnya aktivitas saat makan menyebabkan berkurangnya fungsi mengunyah. Faktanya, mengunyah memiliki fungsi pembersihan alami.

Melihat potensi masalah mulut yang mungkin dialami masyarakat saat berpuasa, Suryono berpesan agar masyarakat rutin menyikat gigi dan tidak perlu khawatir akan berbuka.

“Kalau tidak masuk (air di kerongkongan) tidak akan terdegradasi, maka saya anjurkan walaupun berpuasa tetap harus menyikat gigi hingga bersih, menggosok gigi dan siwak itu sunnah yang diutamakan.”

Suryono menyebutkan, nafas orang yang berpuasa berbau musk. Namun, berbeda dengan bau mulut orang yang tidak menyikat gigi.

“Bau nafasnya seperti minyak jarak, berbeda dengan bau nafas seseorang tanpa menggosok gigi.”

Untuk menghilangkan keraguan tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bandung mengeluarkan fatwa bahwa melakukan perawatan gigi saat puasa tidak membatalkan puasa. Asalkan perawatan gigi dilakukan secara hati-hati dan tidak berlebihan.

Hal tersebut diserahkan kepada MUI bersertifikat DAI nasional Ustaz Dr. Zulkarnain Muhammad Ali, SE., MSi., Ph.D.

Menurutnya, hukum merawat gigi saat puasa dalam Islam serupa dengan hukum merawat bagian tubuh lain seperti rambut dan kulit.

“Merawat gigi itu wajib, sama seperti merawat bagian tubuh lainnya. Jangan sakit sampai kamu sembuh.”

Sedangkan bagi masyarakat yang ragu untuk memeriksakan diri ke dokter gigi, Zulkarnain mengatakan kekhawatiran tersebut telah ditepis oleh fatwa tersebut.

“Tidak perlu khawatir, alhamdulillah sudah ada fatwa dari MUI Bandung. Syaratnya, dia harus merawat giginya dengan hati-hati dan profesional, tidak berlebihan. Tidak boleh diminum atau ditelan.” agar tidak masuk ke dalam tubuh,” ujarnya.

Categories
Edukasi

Cerita Alumnus LSPR Berpuasa sambil Kuliah di Hungaria

JAKARTA – Dhita Widya Putri lulusan LSPR berbagi cerita tentang aktivitasnya selama belajar sambil berpuasa di Hungaria. Sebagai minoritas Muslim di Hongaria, para pelajar ini harus menahan lapar dan haus selama pergantian musim di sana.

Dhita Widya Putri merupakan lulusan London School of Public Relations (LSPR) dengan gelar Bachelor of Science Communication dan Master of Science. Saat ini beliau sedang mengejar gelar PhD di Universitas Debrecen, dengan spesialisasi di bidang manajemen dan bisnis.

Baca juga: Kisah Ramadhan Pelajar Indonesia di Rusia, Puasa 15 Jam dan Rindu Suara Azan

Saat pergantian musim di Hongaria, Dita harus beradaptasi dengan suhu dan kondisi cuaca ekstrem. Pasalnya, dengan sedikitnya jumlah umat Islam di Hongaria, para ASN Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) III Jakarta harus sangat berhati-hati dalam mengendalikan hawa nafsunya.

“Ujiannya menegangkan sekali hehe, apalagi kalau kuliah, kadang jam pelajarannya tidak bisa ditebak, bisa seharian, bisa setengah hari, ketemu teman dan guru saat makan siang, asyik kan, apalagi di masa kritis hehe, tapi biasa saja. “Syukur penuh saja, manis,” ujarnya saat kami hubungi melalui WhatsApp, Selasa (26/3/2024).

Baca Juga: Kisah Pemenang Beasiswa Chevening Puasa Inggris, Tarawih Dimulai Pukul Setengah 10 Malam

Waktu puasa di Hongaria tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Waktu imsak di Hongaria sekitar pukul 04.00 dan waktu berbuka sekitar pukul 18.00 CET (Waktu Eropa Tengah).

Puasa di luar negeri tidak memerlukan penyesuaian lebih lanjut bagi Dita karena ia sudah mempelajari puasa sunah.

Namun karena perbedaan budaya di Hongaria, Dita merasakan tingginya toleransi yang ditunjukkan mahasiswa asal negara tersebut. Mahasiswa Hongaria, katanya, mengagumi umat Islam yang berpuasa.

“Selain itu, meskipun berbeda agama, non-Muslim di sini penuh toleransi, mereka enggan makan di depan kami, padahal kami mencium baunya,” ujarnya.

Categories
Kesehatan

Menkes Budi: Pilih Buka Puasa Pakai Kurma daripada Gorengan, Kalorinya Lebih Rendah

bachkim24h.com, Menteri Kesehatan Batavia Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat bijak dalam memilih meja berbuka puasa. Salah satunya adalah memilih menu yang sehat dan rendah kalori, seperti makan kurma dibandingkan gorengan.

Gorengnya begini, dengan enam potong, kalorinya 750,” kata Budi tentang gorengan berkalori tertinggi.

Ketimbang bakwan, cireng, dan gorengan lainnya, Budi menyarankan berbuka puasa berhari-hari dengan mengonsumsi makanan yang mengandung 23 kalori per buah. Jika Anda makan dengan cara ini selama tiga hari, setara dengan 69 kalori.

Daripada dipakai nanti, malah dipakai di waktu-waktu sesuai perintah Nabi dan jumlahnya aneh-aneh. Malah lebih rendah kalorinya dari ini (gorengan), kata Menkes Budi dalam video di Instagram pribadinya.

Selain itu, ia juga menyarankan makan semangka daripada kecelakaan. “Lebih baik makan semangka dan merasa lebih kenyang dan sehat daripada itu (keterpaksaan),” kata Budi.

Saya lebih suka Es Amerika

Usai berbuka puasa, sebagian orang juga mulai meminum minuman berkafein seperti kopi. Bagi pecinta kopi, Budi menyarankan untuk memilih brewed americano dibandingkan latte yang kandungan susunya lebih banyak dibandingkan kopi.

“Apalagi lattenya jadi lebih enak kalau diberi gula. Nah, kalau ada es Amerika lebih sehat, tidak ada kalorinya,” saran Budi.

Telapak tangan kaya akan vitamin, B dan C. Selain itu, dalam kurma terdapat mineral yang tinggi, seperti potasium, magnesium, tembaga, dan selenium.

Meskipun palem kaya akan gula, terutama glukosa dan fruktosa, namun rendah lemak dan natrium. Selain itu, dactyl merupakan sumber yang kaya serat makanan dan mudah dicerna.

Ahli diet Allison Tepper merekomendasikan untuk memasukkan kurma ke dalam menu harian Anda karena selain enak, juga dapat meningkatkan energi.

1. Asal usul fantasi

Tepper, yang juga mengajar di Departemen Kesehatan American University, mengatakan musim mengandung bahan kimia alami yang mudah untuk diolah.

“Mereka merupakan sumber antioksidan yang merupakan bahan kimia alami yang membantu mencegah kerusakan akibat radikal bebas. Jerawat dapat ‘membantu melawan infeksi dalam tubuh’ dan ‘mengurangi peradangan’,” jelas Tepper.

Hari ini merupakan sumber serat makanan yang baik, yang membantu pencernaan dan membantu mencegah sembelit.

Tepper juga menyarankan bahwa penggunaan serat dapat memberikan banyak manfaat.

“Jangan berlebihan, karena juga bisa menimbulkan efek negatif,” jelas Tepper.

Efek samping dari asupan serat yang berlebihan atau peningkatan asupan yang terlalu cepat dapat berupa kembung, gas, atau diare.

Ia juga berpotensi meningkatkan kesehatan jantung karena profil nutrisinya, terutama kandungan lemak dan seratnya yang tinggi, serta nutrisi lainnya.

“Saya tidak pernah ingin mengatakan bahwa satu makanan menentukan atau menghancurkan segalanya, tapi kami tahu bahwa membantu kesehatan jantung secara keseluruhan itu mudah,” kata Tepper.

Categories
Kesehatan

11 Cara Hilangkan Bau Mulut Selama Jalankan Puasa Ramadhan

bachkim24h.com, Jakarta Bau mulut merupakan hal yang lumrah terjadi pada mereka yang berpuasa Ramadhan.

Menurut Alexander Bryan, dokter gigi BSD di Eka Hospital, bau mulut merupakan fenomena yang wajar.

“Saat berpuasa, kekurangan makanan dan air di mulut akan mengurangi air liur. Akibatnya, mulut menjadi lebih kering dan bakteri tumbuh lebih cepat sehingga menyebabkan bau mulut. Untungnya hal ini dapat dengan mudah diatasi,” kata Alexander dalam siaran persnya. (27/3/2024).

Alexander mengatakan, setidaknya ada 11 cara mengatasi roh jahat saat berpuasa Ramadhan, yaitu: Sikat gigi dua kali sehari.

Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride selama 2-3 menit setelah sahur dan berbuka sebelum puasa atau tidur untuk mengurangi penumpukan plak.

“Menyikat gigi membantu menghilangkan sisa-sisa makanan dan bakteri penyebab bau mulut,” jelas Alexander. Gunakan benang gigi

Pastikan untuk membersihkan gigi setiap hari dengan alat interdental seperti benang gigi. Selain mampu menghilangkan sisa makanan dan plak di area yang sulit dijangkau dengan sikat gigi, benang gigi juga mengurangi risiko penyakit gusi. Bersihkan lidah

Permukaan lidah seseorang berbentuk seperti handuk sehingga banyak plak yang tersangkut di sana.

“Agar mulut tetap sehat dan segar, gunakanlah pembersih lidah secara rutin, atau bisa juga dengan menggunakan sikat gigi. Cara ini dapat mencegah bau mulut akibat bakteri yang menumpuk di lidah.”

Agar jiwa tidak berbau busuk, jika berbuka puasa atau sahur sebaiknya menghindari upasana, bawang putih dan rempah-rempah. Makanan tersebut bisa meninggalkan bau tak sedap di mulut.

“Makan biji-bijian dapat membantu menyeimbangkan flora alami mulut kita.” Minum banyak air

Saat berbuka hingga sahur, bagi yang ingin berpuasa disarankan untuk banyak minum air putih untuk melembabkan mukosa (kulit di dalam mulut) agar tidak cepat kering.

“Usahakan minum 8-10 gelas air antara Roza dan Sehri agar mulut tetap bersih.”

Makanan dan minuman manis dapat menyebabkan bau mulut dengan mendorong pertumbuhan bakteri. Gunakan wajah

Menggunakan obat kumur bebas alkohol dapat membantu membunuh bakteri penyebab bau mulut.

“Selain itu, jangan gunakan obat kumur yang memiliki sensasi terbakar atau berbau karena dapat membuat mulut terasa kering. Gunakan obat kumur yang mengandung zat antibakteri seperti zinc, triclosan, dan cetylpyridinium klorida,” ujar Alexander. .

Mengunyah permen karet bebas gula dapat merangsang aliran air liur sehingga membantu menghilangkan bakteri di mulut. Carilah permen karet yang mengandung xylitol karena terbukti dapat mengurangi pertumbuhan bakteri di mulut.

Berkumur dengan air dapat membantu mengurangi peradangan dan membunuh bakteri.

“Cuci satu sendok teh garam dengan air hangat selama 30 detik sebelum dimuntahkan. Tapi hati-hati menelannya saat berpuasa. “Hindari merokok.

Merokok tidak hanya menyebabkan bau mulut tetapi juga dapat memicu penyakit gigi dan masalah kesehatan mulut lainnya. Jadi hindari merokok sebisa mungkin. Temui dokter gigi

Hal terakhir dan paling tidak penting adalah menemui dokter gigi. Pasalnya, jika ada penyakit pada gigi dan mulut, maka bisa menyebabkan bau mulut.

“Yang paling mudah, pembersihan atau scaling karang gigi bisa kita lakukan sebulan sebelum puasa. Jika Anda mempunyai masalah pada mulut atau gigi, jangan ragu untuk pergi ke dokter gigi.” Dan gigi sehat selama bulan puasa,” pungkas Alexander.

Categories
Hiburan

Alasan Kenapa Kamu Mengalami Sembelit Selama Puasa Ramadan dan Tips Pencegahannya

bachkim24h.com, Jakarta – Tak terasa kita sudah memasuki beberapa hari puasa di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Ya, puasa adalah salah satu dari lima rukun Islam. Hal ini meliputi larangan mengonsumsi makanan, minuman, dan kebutuhan lainnya sebelum matahari terbit hingga terbenamnya matahari saat berbuka puasa.

Namun perubahan yang harus dilakukan saat berpuasa bisa menjadi masalah bagi sebagian orang. Ini termasuk masalah pencernaan seperti sembelit.

Melansir Medical News hari ini, Rabu (13/3/2024), orang yang mengalami sembelit saat puasa Ramadhan mungkin disebabkan oleh perubahan kebiasaan makan yang tiba-tiba dan kekurangan cairan di siang hari.

Meski sebenarnya belum ada penelitian ilmiah mengenai sembelit dan Ramadhan secara khusus. Namun, sebuah penelitian tahun 2017 menyelidiki gejala gastrointestinal (GI) yang dialami orang selama Ramadhan.

Peserta penelitian melaporkan peningkatan frekuensi dan tingkat keparahan sembelit saat berpuasa selama dua minggu atau lebih.

Sembelit atau konstipasi merupakan kondisi yang terjadi ketika seseorang menjadi jarang atau sulit buang air besar (BAB). Sembelit sesekali sering terjadi. Namun, sebagian orang mengalami sembelit kronis yang mengganggu kemampuannya dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Gejala sembelit mungkin termasuk: kurang dari tiga kali buang air besar per minggu. Kotoran keras, kering, atau menggumpal. Feses yang sakit untuk dikeluarkan. Sensasi seolah-olah feses tidak dapat keluar seluruhnya dari perineum. Perasaan ada sumbatan pada anus sehingga menghambat buang air besar.

Lalu apa saja tips mencegah sembelit saat bulan Ramadhan? Baca artikel ini selengkapnya, ya!

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan sembelit selama Ramadhan antara lain: 1. Kurang serat

Selama Ramadhan, orang mungkin tidak mendapatkan cukup serat karena asupan makanan mereka berasal dari makan sahur (sahur) dan makan setelah matahari terbenam (buka puasa). Orang juga bisa ngemil di antara dua waktu makan di malam hari dan dini hari. 2. Kurangnya aktivitas fisik

Saat berpuasa, masyarakat mungkin menghadapi beberapa kendala yang menghalangi mereka untuk berolahraga selama Ramadhan. Melewatkan makan dan minum di siang hari dapat menyebabkan orang mengalami kelelahan dan tingkat energi yang rendah.

Pada gilirannya, mereka mungkin tidak berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang biasa mereka lakukan.

Dehidrasi adalah penyebab umum sembelit. Tidak minum cairan selama berjam-jam selama puasa Ramadhan menyebabkan hilangnya cairan tubuh secara progresif sepanjang hari.

Air berperan penting dalam menjaga fungsi fisiologis seluruh tubuh. Tubuh manusia terdiri dari sekitar 55 hingga 65% air. Kekurangan air dalam tubuh dapat mempengaruhi banyak sistem tubuh, mengganggu kinerja kognitif dan fisik, serta dapat menyebabkan sembelit.

Dehidrasi lebih mungkin terjadi selama Ramadhan ketika suhu musim panas tinggi atau ketika orang kehilangan cairan melalui keringat saat berolahraga. 4. Makan berlebihan setelah berbuka puasa

Menelan makanan dengan cepat setelah puasa dapat menimbulkan gejala tertentu pada sistem pencernaan. Ini termasuk sakit perut dan sembelit. 5. Ubah rutinitas

Perubahan rutinitas seseorang bisa menyebabkan sembelit. Perubahan waktu makan, aktivitas fisik, dan tidur dapat mengganggu proses internal yang mengatur pencernaan sehingga dapat menyebabkan sembelit.

Untuk mencegah sembelit saat puasa, cobalah beberapa langkah yang telah kami uraikan, antara lain: 1. Batasi makanan tinggi garam atau rendah serat.

Sebaiknya hindari makan keripik, gorengan, atau makanan cepat saji. Termasuk makanan beku dan makanan ringan. Sebaliknya, makanlah makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, untuk meningkatkan fungsi usus. 2. Minum air putih secukupnya

Anda bisa mengonsumsi air putih di sela-sela sahur, berbuka, dan saat tidak puasa untuk mencegah dehidrasi. Kemudian, pertimbangkan untuk memasukkan makanan kaya air ini ke dalam makan malam Anda untuk dehidrasi setelah puasa. Contohnya termasuk semangka, mentimun, mentimun, tomat, dan stroberi. 3. Hindari terlalu banyak minum minuman berkafein

Minuman berkafein dapat menyebabkan hilangnya cairan dan garam. 4. Perhatikan makanan yang dimakan saat berbuka puasa

Sebaiknya jangan makan terlalu banyak atau makan terlalu cepat setelah berbuka. Anda bisa berbuka puasa dengan makanan yang lebih ringan dan mudah dicerna, seperti tiga buah kurma dan air atau susu, atau segelas sup sayur, sebelum shalat Maghrib.

Hal ini untuk membantu kadar gula kembali normal dan mengurangi rasa lapar pada waktu makan utama. 5. Teruslah berlatih

Berjalan kaki selama 10 hingga 15 menit beberapa kali sehari dapat membantu menjaga sistem pencernaan tetap aktif. Bagi orang yang rutin berolahraga, olahraga kardiovaskular seperti lari, menari, atau berenang dapat merangsang kerja usus. Yoga juga dapat membantu mengeluarkan tinja melalui usus. 6. Jangan melewatkan sahur

Melewatkan waktu makan pertama pada hari itu akan menambah lamanya puasa, yang dapat menyebabkan dehidrasi, sembelit, dan kelelahan.

Usahakan buang air besar pada waktu yang sama setiap harinya. Termasuk tidak menghentikan keinginan untuk terlalu sering buang air besar. Karena dapat menyebabkan sembelit.