Categories
Bisnis

Garap PSN di Kalimantan, PTPN Grup Dapat Relaksasi Pajak

bachkim24h.com, Jakarta Proyek Strategis Nasional (PSN) Grup PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tengah memperkuat sosialisasi kepada para pemimpin daerah di Kalimantan. Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilaksanakan pada 28 Maret 2024 di Palembang, Sumatera Selatan.

Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri saat ini, Horace Maurits Panjitan, mengatakan PTPN Group, seperti PSN lain di Tanah Air, akan mendapat pembebasan pajak terkait hubungan keuangan sesuai Pasal 97 Ayat 1 UU Nomor 1 Tahun 2022 . Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

“Sebagai bagian dari pelaksanaan kebijakan fiskal nasional dan kebijakan mendukung kemudahan penanaman modal dan mendorong pengembangan industri, pemerintah daerah dapat melakukan penyesuaian, dalam hal ini memberikan relaksasi pajak daerah dan pendapatan daerah,” kata Horace Maurice Panjitan di ruang Pans. . Grand Jatra Hotel Balakpapan.

Tentu saja pemberian relaksasi ini juga harus ditentukan melalui kewenangan diskresi Kepala Daerah. “Mampu memberikan apabila terjadi keringanan atau penghapusan insentif perpajakan,” ujarnya.

Selain itu, kebijakan fiskal nasional terkait pajak daerah dan retribusi daerah dapat berupa perubahan tarif dan retribusi pajak. Lalu ada pengawasan terhadap peraturan perpajakan dan kompensasi yang dapat mendorong iklim investasi.

Artinya prioritas nasional, Horace harus lebih didorong. Bahkan bisa diatur seperti pada Pasal 118 Ayat 2 yang berasal dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 yakni PP Nomor 35 Tahun 2023 tentang Ketentuan Umum Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

“Diperintahkan juga agar Pemerintah sesuai dengan PSN dapat melakukan penyesuaian tarif pajak yang telah ditetapkan.” Kalaupun sudah ada Perda, tentu bisa ada pengecualian khusus PSN, ujarnya.

Sehingga Bupati atau Walikota atas kebijakannya tidak boleh mengeluarkan biaya apapun untuk memperoleh hak atas tanah untuk PSN tersebut. “Dalam artian tarifnya akan menjadi nol persen,” ujarnya.

 

Direktur Manajemen Risiko Holding Perkebunan, Muhammad Arifin Firdaus menambahkan, Clementon, termasuk East Clementon, bergerak di bidang perkebunan di sektor kelapa sawit.

Oleh karena itu, sosialisasi juga mendorong rehabilitasi perkebunan kelapa sawit skala kecil yang luasnya sekitar 60.000 hektare. “Sosialisasi ini tentunya sangat baik bagi industri hortikultura di Kalimantan Timur,” tambah Arifin.

Sedangkan terkait keberadaan Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN), menurut Arifin, ada peluang untuk perkebunan PSN di Kaltim. serta mencapai tujuan atau sasaran hilir.

“Minyak sawit dan gula perlu dikurangi karena ini adalah energi terkini.” “Dari sawit menjadi biodiesel dan dari gula menjadi bioetanol untuk mendukung perusahaan hijau atau Indonesia hijau,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan, kebijakan dan arahan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah adalah memberikan ruang relaksasi pajak dan bea bagi perusahaan pelaksana PSN.

“Tentunya kita berharap, khususnya pemerintah kabupaten/kota penerima BPHTB, memahami pentingnya kebijakan ini sebagai katalis percepatan pertumbuhan sektor perkebunan,” kata Akmal yang berdampak pada perekonomian nasional .” Negara. .

Menurut Akmal Malik, relaksasi pajak dan retribusi akan menurunkan pendapatan daerah dalam jangka pendek. Namun dampak positifnya akan sangat penting bagi wilayah Kalimantan Timur bahkan Kalimantan. “Dengan PAD Kaltim sekitar Rp11 triliun, maka pangsa perkebunan kita hanya Rp27 miliar,” imbuhnya.

Pemprov Kaltim mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk memberikan tempat peristirahatan bagi PTPN agar dapat meningkatkan kinerjanya ke depan.

“Pemerintah kabupaten dan kota harus melihat bahwa gentrifikasi bukanlah sebuah kemunduran, namun menjadi katalis pertumbuhan ekonomi daerah,” tutupnya.

Di sisi lain, V Khayamuddin Panjitan, Kepala Wilayah PTPN IV, berharap pelaksanaan sosialisasi ini dapat berkontribusi pada keberhasilan hilirisasi ke depan.

 

Categories
Bisnis

PTPN III Gandeng TNI AD Amankan Aset Negara

bachkim24h.com, Jakarta Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI AD) menandatangani perjanjian kerja sama penguatan pengembangan wilayah Komando Daerah dan satuan nonkomando daerah sebagai bentuk dukungannya. Operasional PTPN III (Persero).

Penandatanganan PKS ini dilakukan oleh Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (Aster Kasad), Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, dan Direktur Manajemen Risiko Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero), M. Arifin Firdaus. Hotel Borobudur, Jakarta.

Penandatanganan PKS ini disaksikan oleh beberapa petinggi TNI Angkatan Darat, PT Perkebunan Nusantara III (Persero), antara lain Wakil Kepala Staf, Perwira Pembantu Umum TNI Angkatan Darat (Paban) dan Direktur Pendirian. PTPN III (Persero) Kepala Hubungan Korporasi dan Hukum, PTPN I, Kepala Hubungan Korporasi, TJSL Hubungan PTPN IV.

Direktur Manajemen Risiko Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) M. Arifin Firdaus mengatakan kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk menjamin kepemilikan negara dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.

“Dengan luasnya kepemilikan tanah PTPN yang hampir tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, maka kerja sama ini mutlak diperlukan untuk melindungi barang milik negara yang dititipkan kepada PTPN. Kami berharap melalui kerja sama ini tanah negara akan terlindungi dengan baik dan program ketahanan pangan yang menjadi maksud dan tujuan pemerintah dapat terlaksana dengan baik,” kata Arifin.

Dalam Aster Kasad, Mayjen TNI Joko Hadi Susilo juga menyampaikan hal tersebut. Ia menyambut baik kerja sama tersebut dan berharap kerja sama ini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan seluruh masyarakat Indonesia.

“Kerja sama ini merupakan langkah positif untuk membantu pemerintah meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia dan mendukung program pemerintah Kementerian Pertanian untuk meningkatkan Program Ketahanan Pangan,” kata Mayjen TNI Joko Hadi Susilo.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melaporkan adanya perubahan jabatan Kepala Bagian Keuangan dan Manajemen Risiko serta Direktur Hubungan Korporasi Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).

Perubahan tersebut dilakukan oleh Direksi Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III dalam Surat Perintah Nomor SK-67/MBU/03/2024 Tahun 2024 tentang Perubahan Jabatan.

Dengan keputusan tersebut, ada dua posisi anggota Direksi perseroan yang berubah. Pertama, “Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko” digantikan oleh “CFO”. Kedua, “Direktur Komunikasi Korporasi” digantikan oleh Kepala Manajemen Risiko.

Akibat perubahan nama tersebut, pemegang saham mengalihkan tugas M. Isvahyudi yang sebelumnya menjabat Direktur Departemen Keuangan dan Manajemen Risiko menjadi Direktur Keuangan.

Sedangkan M. Arifin Firdaus yang sebelumnya menjabat Direktur Corporate Relations menjadi Direktur Manajemen Risiko. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal 15 Maret 2024.

“Perubahan nominasi ini tentunya merupakan bentuk penyesuaian dengan adanya perbedaan pendapat dari para pemegang saham,” kata Sekretaris Perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Bambang Agustian.

Dengan demikian, susunan Direksi Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) saat ini adalah sebagai berikut: CEO: Mohammad Abdul Ghani Wakil Direktur: Denaldi Mulino Mauna Direktur SDM: Sucipto Prayitno Direktur Keuangan: M. Isvahyudi Produksi dan Pengembangan: Mahmoudi Direktur Pemasaran : Dwi Sutoro Direktur Manajemen Risiko : M. Arifin Firdaus

Pabrik Minyak Merbau Pagar Merah di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) dikelola oleh koperasi atas inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM (KemenCopUKM) yang bermitra dengan Koperasi Pujakesuma dan PT PTPN II. Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (14/3/2024).

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, Pabrik Minyak Goreng Merah Pagar Merbau merupakan pabrik minyak nabati merah baru pertama di Indonesia dan merupakan salah satu dari tiga proyek percontohan Pabrik Minyak Goreng Merah. PTPN.

“Selain ketiga pilot project tersebut, kini kami sedang menyiapkan skema mandiri yang dilakukan Koperasi Rakyat Petani Kelapa Sawit di beberapa daerah, seperti Kabupaten Tana Laut di Kalimantan Selatan, Kabupaten Pelalavan Riau, dan Kabupaten Secadau di Kalimantan Barat. provinsi akan meniru industri ‘Minyak Goreng Merah di Pekarangan Merbau’.” kata Menteri Teten.

Ke depan, Menteri Teten berharap dapat membangun pabrik minyak nabati merah dari segi infrastruktur di lahan perkebunan sawit seluas 1000 hektare yang dikelola koperasi.

Sesuai arahan presiden, koperasi menuangkan minyak sawit ke dalam minyak goreng dengan tujuan untuk mensejahterakan petani dan terus menyediakan minyak goreng sehat dengan harga murah bagi masyarakat, ujarnya. .

Saat ini, lebih dari 40% perkebunan kelapa sawit di Indonesia dimiliki dan dikelola oleh petani swadaya. Namun, para petani minyak sayur telah mengeluhkan masalah ketidakstabilan dan ketidakpastian harga buah segar (TBS) selama beberapa dekade.

“Di sisi lain, kita dihadapkan pada persoalan pasokan dan harga minyak nabati di pasaran yang sangat dinamis. Bahkan kadang di pasaran sedikit, sehingga menaikkan harganya,” kata Menteri. Teten.

Minyak sayur merah dianggap sebagai alternatif minyak goreng yang lebih sehat oleh masyarakat Indonesia karena mengandung senyawa alami dari minyak sawit dengan harga lebih murah.

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Pilot Plant Minyak Merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Kamis (14/3/2024). Jokowi mengatakan harga minyak goreng merah lebih murah dibandingkan minyak goreng di pasaran.

“Yang pertama membuat saya senang, harga minyak merah lebih murah dibandingkan minyak di pasaran. Artinya produk ini berdaya saing di pasaran. Bisa bersaing karena harganya bersaing,” kata Jokowi saat membuka acara.

Ia mengatakan Indonesia memiliki 15,3 juta hektar perkebunan kelapa sawit, dimana 40,5 persen atau 6,2 juta hektarnya dimiliki oleh petani. Oleh karena itu, Jokowi mendirikan pabrik minyak nabati merah untuk memberikan nilai tambah bagi petani lokal.

“Pabrik minyak nabati merah ini baru pertama kali kami dirikan dan kami berharap dapat memberikan nilai tambah yang baik bagi para petani kelapa sawit, khususnya yang tergabung dalam koperasi,” jelasnya.