Categories
Kesehatan

3 Posisi Seks yang Bakar Kalori Terbanyak, Pastikan Kondisi Fisik Kuat

bachkim24h.com, Jakarta Aktivitas seksual tak hanya meningkatkan gairah, tapi juga merangsang detak jantung dan bisa menyebabkan keringat.

Bagi Anda yang ingin tidak hanya mendapatkan kenikmatan maksimal, tapi juga berolahraga, ada beberapa posisi seks yang paling banyak membakar kalori.

GolfSupport, sebuah toko golf online, melakukan penelitian kecil terhadap 112 pasangan untuk mengetahui jumlah kalori yang terbakar saat berhubungan intim. Pasangan diberi Fitbit dan diminta memakainya saat melakukan aktivitas seksual.

Hasilnya menunjukkan bahwa wanita membakar kalori paling banyak saat melakukan pose paling seksi, The Squat. Posisi ini mampu membakar 188 kalori jika dilakukan selama 30 menit.

Hal ini tidak mengherankan, karena dalam kehidupan nyata, squat dapat membantu memperkuat dan mengencangkan otot-otot tubuh bagian bawah. Jika Anda melakukan posisi ini dengan kecepatan lebih tinggi, Anda bisa membakar hingga 224 kalori. Namun, pria dalam posisi ini hanya membakar 50 kalori (tapi dengan senang hati?).

Berikutnya adalah pengadukan mentega. Baru saja mendengar tentang posisi ini?

Butter Churner merupakan posisi seks dimana wanita berbaring dan menekuk kedua kaki di bahu, kemudian pria berjongkok dan menyodorkan. Posisi ini mampu membakar hingga 211 kalori bagi pria. Jumlah kalori yang terbakar tinggi karena pria memegang kendali atas pose ini.

Berikutnya juga posisi The Kneeling Wheelrowrow. Posisi seksual ini bisa membakar hingga 149 kalori, sedangkan pria bisa membakar hingga 167 kalori, mengutip Marie Claire.

 

Menanggapi hasil penelitian tersebut di atas, perwakilan Lelo, Luka Matutinovic mengatakan, saat mencoba posisi seksual baru, perhatikan pengalaman seksual keduanya.

“Penting untuk diingat bahwa setiap orang kuat secara fisik dan nyaman melakukannya,” kata Luka seperti dikutip Mirror.

 

Misalnya saja mengocok mentega bisa membakar banyak kalori, namun membutuhkan kelenturan dan kekuatan dari pasangan.

“Komunikasi adalah kunci untuk memastikan kedua pasangan merasa nyaman dan mampu secara fisik melakukan aktivitas seksual tersebut,” kata Luca.