Categories
Bisnis

Realisasi PNBP Pengelolaan Kelautan Sentuh Rp 305 Miliar

bachkim24h.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Provinsi dari Pengelolaan Ruang Laut dan Laut mencapai Rp305,03 miliar atau 45,89 persen. “PNBP per 26 Juli berada di angka 45,89 persen. Jadi biasanya panennya lebih cepat di bulan September, Oktober,” kata Sekretaris Jenderal KKP, Kusdiantoro dalam konferensi pers di kantor KKP di Jakarta, Selasa. (30/7/2024).

“Banyak juga perusahaan yang minta dilepas agar pembayarannya ditunda,” ujarnya.

Kusidantoro juga menjelaskan realisasi PNBP DJPKRL periode 2018-2024.

Pada tahun 2018, perolehan PNBP DJPKRL mencapai Rp25,65 miliar atau 918,65%, dan pada tahun 2019 mencapai Rp13,24 miliar atau 442,08%, dan pada tahun 2020 sebesar Rp11,60 miliar atau Rp. 112,59%. Jatuh tempo pada tahun 2021

Selanjutnya pada tahun 2021, realisasi PNBP DJPKRL mencapai Rp33,62 miliar atau 493,02%, dan pada tahun 2022 mencapai Rp383,03 miliar atau 783,18% dan pada tahun 2023 sebesar Rp707,04 miliar atau 212,22%.

“Kalau dilihat dari anggaran kita, PNBP lebih besar dari anggaran yang kita keluarkan. Jadi ada surplus, anggaran kita 400 PNBP 700, jadi kenaikan PNBP meningkat padahal kontribusi dari konsesi PKKPRL itu proses lain, ada Ada 21 jenis izin,” jelas pejabat KKP itu.

Departemen Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat hingga semester I 2024, realisasi investasi sektor perikanan laut baru mencapai Rp5,15 triliun atau 57,22 persen dari target Rp9 triliun.

Oleh karena itu, semester ini kita melampaui target sebesar 50 persen, kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Hasil Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan (PDSPKP KKP) Budi Sulistiyo, dalam konferensi pers kinerja KKP. Pencapaian Semester I 2024, Kantor KKP, Jakarta, Jumat (26/7/2024).

Negara asal investor terbesar di sektor kelautan dan perikanan adalah Hong Kong Rp756,34 miliar, China Rp164,99 miliar, dan Malaysia Rp148,75 miliar.

Selain itu, Budi menyebutkan terdapat 3 provinsi yang menjadi wilayah investasi sektor kelautan dan perikanan, yaitu Provinsi Maluku dengan pangsa 21 persen, DKI Jakarta dengan pangsa 13 persen, Jawa Timur dengan pangsa 21 persen. 11 persen.

Selain itu, Budi juga mengungkapkan realisasi pembiayaan usaha perikanan laut melalui program kredit pada semester I 2024 meningkat sebesar 28,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,10 triliun.

Sumber pembiayaan kredit program semester 2024 antara lain Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp3,64 triliun, dan kredit usaha kecil sebesar Rp364 miliar.

Perolehan KUR berdasarkan sektor usaha antara lain budidaya ikan sebesar Rp1,25 triliun, perdagangan hasil perikanan Rp1,22 triliun, jasa penangkapan ikan Rp245,70 miliar, penangkapan ikan Rp812,09 miliar, pengolahan hasil perikanan Rp96,05 miliar, dan KUR gergaji garam mencapai Rp5,12 miliar.