bachkim24h.com, YOGYAKARTA — Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menyatakan pemuda mempunyai peran penting dalam mengubah sistem pertanian pangan Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Asisten FAO – Perwakilan Program FAO Indonesia, Ageng Setiawan Herianto, di Yogyakarta, menurut laporan ANTARA baru-baru ini.
“Peran pemuda dapat menjamin berhasil atau tidaknya transformasi sistem pertanian pangan. Oleh karena itu, kami kini berupaya mendukung pemerintah Indonesia untuk mewujudkan pemberdayaan pemuda,” kata Ageng.
Dengan sistem agri-pangan, FAO tidak hanya berbicara mengenai produksi pertanian, namun juga mengenai perubahan nilai produksi pertanian itu sendiri.
FAO akan mendirikan dua pusat pelatihan di Indonesia untuk pemuda. FAO akan membangun dari pengembangan pertanian hingga pasar. “Karena kalau pasarnya tidak ada, anak muda tidak tertarik,” ujarnya.
Ageng juga menambahkan, ada beberapa tantangan yang menyulitkan generasi muda untuk menjadi petani. Salah satunya adalah properti atau tanah.
“Anak muda belum mempunyai aset yang siap pakai. Makanya mereka harus dimudahkan untuk bisa mengakses aset tersebut. Bagaimana pemerintah bisa mempermudahnya, dengan kebijakannya,” ujarnya.
Kemudian, setelah fasilitasi lahan, langkah selanjutnya adalah pemberian akses ke pasar.
Karena petani baru tidak bisa melihat pasar, maka mereka perlu dibantu terlebih dahulu. Hal ini akan mempercepat keinginan generasi muda untuk terjun ke bidang pertanian.
Ageng berharap generasi muda terjun ke bidang pertanian. “Pertanian itu keren, jangan anggap pertanian itu kotor, jangan anggap pertanian itu hanya pakaian orang, jangan seperti itu,” ujarnya.