Categories
Sains

China Bikin Bata dari Tanah Bulan, Siap Bangun Siap Bangun Pangkalan di 2030

BULAN – Tiongkok akan mengirimkan sampel batu bata ke stasiun luar angkasanya dalam beberapa bulan mendatang untuk menguji ketahanannya dalam kondisi ekstrem dan potensi penggunaannya dalam membangun pangkalan di bulan.

Sampel batu bata yang dibuat dari berbagai komposisi simulator tanah bulan akan dikirim ke stasiun luar angkasa Tiangong selama misi kargo Tianzhou 8 mendatang, menurut laporan media pemerintah Tiongkok, CCTV.

Kubus tersebut akan menjalani uji paparan selama tiga tahun di luar angkasa. Kubus tersebut akan dibombardir dengan sinar UV dan sinar kosmik serta mengalami perbedaan suhu.

Ini akan menguji kekuatan dan daya tahan batu bata di lingkungan ekstrim dan bagaimana material berperilaku dalam ruang hampa.

Eksperimen tersebut dirancang untuk memberikan pengetahuan tentang komposisi dan metode pembuatan batu bata dari tanah bulan mana yang paling cocok untuk membangun struktur di bulan.

Salah satu metode pembuatan batu bata ini, menurut CCTV, melibatkan simulasi pemanasan hingga lebih dari 1.830 derajat Fahrenheit (1.000 derajat Celsius) menggunakan induksi elektromagnetik dalam tungku sintering. Proses ini melelehkan material menjadi struktur padat hanya dalam 10 menit untuk menghasilkan 7-. inci (18 sentimeter) ) bata panjangnya.

Meluncurkan material ke Bulan sangat mahal, sehingga penggunaan sumber daya bulan secara lokal dapat mengurangi biaya secara signifikan dan meningkatkan kemungkinan eksplorasi bulan. Hal ini dikenal sebagai pemanfaatan sumber daya in-situ (ISRU).

Tiongkok berencana membangun pangkalan di bulan bersama mitranya pada tahun 30an, yang dikenal sebagai Stasiun Penelitian Bulan Internasional (ILRS).

Sebagai persiapan, negara tersebut berencana menguji batu bata pencetakan 3D di bulan dengan pendarat dan penjelajah kutub selatan Chang’e 8. Misi tersebut dijadwalkan diluncurkan sekitar tahun 2028.

Baik NASA dan Badan Antariksa Eropa telah berupaya membuat batu bata dari simulator aturan bulan.

NASA sebelumnya telah menguji teknologi pencampuran semen di Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan penekanan pada pembuatan bahan untuk habitat potensial di luar angkasa, namun eksperimen Tiongkok ini diharapkan menjadi yang pertama yang menguji secara langsung kekuatan batu bata tanah bulan di luar angkasa.

Categories
Sains

NASA Atasi Celah di Lubang Palka Pesawat Ruang Angkasa Crew-8

bachkim24h.com, JAKARTA – NASA dan SpaceX mengirimkan beberapa astronot baru untuk mengunjungi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan peluncuran misi Crew-8. Pesawat luar angkasa SpaceX Dragon diluncurkan dari Launch Complex 39A di Kennedy Space Center NASA di Florida sesaat sebelum pukul 23.00 ET pada Minggu (3/3/2024).

Seperti dilansir Digital Trends pada Selasa (5/3/2024), para astronom Crew-8 saat ini sedang dalam perjalanan menuju ISS, dan dijadwalkan tiba pada Selasa (5/3/2024) pukul 03.00 ET.

Sekitar 30 menit sebelum lepas landas, terdapat risiko pembatalan peluncuran karena adanya retakan pada segel palka pesawat ruang angkasa. Pagi ini, Senin (4/3/2024), NASA berbagi lebih detail mengenai retakan tersebut dan mengapa mereka yakin peluncurannya akan terus berlanjut.

Ketika para insinyur melakukan pemeriksaan akhir pada palka setelah ditutup, termasuk mengambil foto segelnya, mereka melihat adanya retakan pada RTV (sejenis silikon), yang berfungsi sebagai lapisan atas segel palka. Retakan tersebut diperkirakan berukuran 0,02 inci persegi dan harus berukuran dua kali lipat untuk mencegah proyeksi.

Direktur Dragon Mission Management, SpaceX, Sarah Walker, mengatakan ini adalah salah satu dari banyak anjing laut yang mubazir di lapangan. Ini adalah jenis lapisan atas pada segel tekanan, yang kemudian menutupi segel palka utama.

“Bahan ini mengembang ketika dipanaskan, jadi kami berharap dapat memperbaiki cacat ukuran ini selama proses peluncuran,” kata Walker.

Setelah berkonsultasi antara NASA dan SpaceX, “kami merasa nyaman dan percaya diri untuk melanjutkan peluncuran hari ini dengan aman,” kata Walker. Meskipun kendaraan SpaceX dirancang untuk dapat digunakan kembali, perwakilan SpaceX mengatakan retakan tersebut bukan disebabkan oleh daur ulang.

Lapisan yang dimaksud diterapkan kembali saat menggunakan pesawat ruang angkasa Dragon, sehingga cacat kecil dalam proses aplikasi menyebabkan keretakan.

Salah satu alasan mengapa retakan ini tidak dianggap sebagai masalah keselamatan adalah karena segelnya terletak di bagian samping kendaraan, sehingga menerima lebih sedikit panas dibandingkan bagian lainnya.

“Para insinyur kembali dan melihat pemanasan di area khusus ini di bagian atas segel palka, dan panasnya tidak perlu dikhawatirkan dengan cacat sebesar ini,” kata Steve Stich, Manajer Program Kru Komersial NASA.

Stich menambahkan bahwa NASA berkonsultasi dengan SpaceX selama proses penghitungan dan mereka berhak menghentikan atau menunda peluncuran jika ada masalah keselamatan, namun dalam hal ini lebih baik dilanjutkan. Stich mengatakan orang-orang NASA setuju dengan SpaceX bahwa cacat tersebut bukanlah masalah keselamatan.