Categories
Kesehatan

Penyebab Post Holiday Blues Muncul Usai Masa Liburan, Begini Cara Mengatasinya

bachkim24h.com, JAKARTA – Usai libur panjang seperti Idul Fitri, mungkin ada yang merasakan post-holiday blues. Menurut psikolog Kasandra Putranto, ada banyak alasan mengapa mood seseorang berubah setelah liburan.

“Post-holiday blues merupakan mood swing akibat peralihan antara masa liburan dengan situasi sehari-hari,” kata Kasandra di Jakarta, Selasa.

Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, pada masa transisi ini, tidak mudah bagi seseorang untuk menyesuaikan diri kembali ke kehidupan normal, seperti kembali bekerja, bersekolah.

Kasandra menjelaskan, post-holiday blues bisa disebabkan oleh beberapa hal. Untuk setiap individu Kurangnya olahraga dan pikiran memperlambat laju gerakan. Sebab, rasa ingin kembali ke musim liburan lebih kuat dibandingkan niat melanjutkan rutinitas sehari-hari.

Penyakit karena makan terlalu banyak atau kurang makan, terutama saat hari raya. Jika kurang istirahat karena terlambat makan atau minum obat-obatan yang diperlukan atau kontak dengan banyak orang.

Kasandra mengatakan tekanan perubahan suasana hati pasca liburan juga kemungkinan diperburuk oleh masalah teknis lainnya.

“Misalnya, jika sistem pendukung rumah tidak kembali normal, ada pembeli sayur yang tidak kembali dari desa.” Tukang ojek masih berlibur, atau pembantunya belum kembali, atau sarana prasarana rusak. Penyumbatan karena epidemi. mobil, Sepeda motor Mesin cucinya rusak,” ujarnya.

 

Menurutnya, kesedihan pasca liburan umumnya akan kembali normal. Namun jika kondisinya tidak kunjung hilang selama lebih dari dua minggu, orang yang bersangkutan memerlukan perhatian medis segera.

Untuk menghindari kesedihan pasca liburan, Kasandra menyarankan masyarakat untuk memulai rutinitas sehari-hari sebelum liburan usai. Misalnya, bangun pagi Mempersiapkan aktivitas sehari-hari dan menyelesaikan tugas tertunda selama liburan.

 

Kasandra juga menyarankan untuk menghindari aktivitas sedentary seperti terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial atau tidur di rumah.

Karena Orang-orang yang cenderung energik dan energik saat berlibur dapat dengan mudah menghadapi perubahan dan mendapat manfaat paling besar dari istirahat dari pekerjaan dan tugas yang sering mereka hadapi, katanya.

“Di samping itu, Orang-orang yang memiliki masalah kebugaran mental saat liburan dan tidak beraktivitas saat liburan perlu melakukan upaya lebih untuk mengatasi perubahan suasana hati,” kata Kasandra.