Categories
Bisnis

Pergerakan Mudik Naik 56%, Stok BBM Pertalite dan Pertamax Cukup 30 Hari

bachkim24h.com, Jakarta – PT Pertamina (Persero) memperkirakan adanya peningkatan repatriasi hingga libur tahun 2024 sehingga menciptakan cadangan energi yang lebih tinggi berupa bensin (bensin seperti Pertalite dan Pertamax) hingga bensin (solar bersubsidi, dll).

Nicke Widyawati, Presiden dan Direktur PT Pertamina (Persero), memperkirakan peningkatan lalu lintas rumah liburan sebesar 56 persen tahun-ke-tahun pada tahun 2024. 

“Jadi kalau bensin biasanya bertahan sekitar 18 hari atau paling lama 20 hari, kita usulkan 30 hari. Bisa juga untuk avtur yang 38 hari,” kata Nike saat rapat dengan panitia DPR RI, Kamis. (28/03/2024).

Selain bensin, Pertamina juga akan mengoperasikan seluruh sarana dan prasarana yang ada. Mulai dari Terminal BBM dan LPG, Persiapan SPBU, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Curah (SPBE) LPG, Depo Bahan Bakar Jet (DPPU) hingga Agen LPG. 

“Terminal BBM ada 115, terminal LPG ada 30, SPBU kita ada 7.400 dan SPBE 723. Agen LPG juga ada karena aktivitas memasak masyarakat juga cukup tinggi. Jadi ada 5.027 agen dan DPPU ada 71,” jelasnya. . . . 

“Kami juga menyediakan berbagai layanan pendukung di jalan tol dan pariwisata. Ada SPBU yang standby, LPG standby, sepeda motor dan masih banyak lagi,” tambah Nike.

Sementara itu, 194,6 juta orang atau 71,7 persen penduduk Indonesia berpotensi mudik saat Idul Adha 2024, berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan. 

Sementara itu, minat menggunakan sepeda motor sebanyak 31,12 juta orang (16,07 persen) dan 35,42 juta orang (18,3 persen).

Sedangkan daerah asal kunjungan terbanyak adalah Jawa Timur 16,2 persen atau 31,3 juta orang. Disusul Jabodetabek 14,7 persen (28,43 juta orang) dan Jawa Tengah 13,5 persen (26,11 juta orang). 

 

Di sebagian besar wilayah sasaran, yakni 31,8 persen (61,6 juta orang) di Jawa Tengah, 19,4 persen (37,6 juta orang) di Jawa Timur, dan 16,6 persen (32,1 juta orang) di Jawa Barat.

Berdasarkan perkiraan PDB Kementerian Perhubungan, sebanyak 66,5 juta mobil dan sepeda motor bisa bergerak selama libur 2024. Beberapa wilayah di Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur, menjadi titik konsentrasi penting. 

Amirullah, Sekretaris Direktorat Perhubungan Darat Kementerian Jalan, mengimbau pemudik mempertimbangkan mudik dengan sepeda motor, karena kemacetan terjadi di jalan non tol dan risiko kecelakaan lalu lintas tinggi. 

“Kalau pergerakannya, kita lihat dari hasil survei PDB, pergerakan terbesar ada di Pulau Jawa, Jawa Timur, dan Jabodetabek. Titik penentunya ada di sana,” kata Amirullah beberapa waktu lalu. 

 

Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) meminta masyarakat memilih bahan bakar non-subsidi pada Mudik Minggu 2024 dan tidak bergantung pada bahan bakar bersubsidi, khususnya Pertalite (RON 90), untuk bahan bakar kendaraan.

Vice President Corporate Communications Pertamina Fadjar Djoko Santoso berharap konsumen mengetahui siapa saja yang berhak meminum Pertalite. Meskipun belum ada aturan yang ditetapkan untuk membatasi pembelian bahan bakar bersubsidi.

“Kami menjamin pasokan Pertalite aman, namun kami menghimbau masyarakat untuk membeli BBM tanpa subsidi agar penyaluran subsidi tepat sasaran,” kata Fadjar di Jakarta, Kamis (28/03/2024).

Saat ini pemerintah tengah membahas revisi Keputusan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 (Perpres) tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Eceran Bahan Bakar Minyak.

Namun, pada musim domestik ini, Pertamina tidak akan membatasi pembelian Pertalite hanya untuk kelompok tertentu karena tidak ada kriteria khusus yang menentukan konsumen berhak mendapatkan bahan bakar bersubsidi.

“Saat ini kami tidak membatasi cadangan per daerah. Tapi mungkin kami akan tetap mendorong masyarakat untuk membeli BBM tanpa subsidi,” tambah Fadjar.

 

Tercatat, angka konsumsi BBM Pertalite dan Pertamax (RON 92) meningkat sebesar 6,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya pada masa libur mudik 2023. Di sisi lain, konsumsi bahan bakar minyak (solar) seperti Solar dan Pertamina Dex untuk kebutuhan retail mengalami penurunan sebesar -13 persen dari rata-rata normal.

Di sisi lain, kebutuhan LPG dan bahan bakar jet (Avtur) pada Idul Adha 2023 juga mengalami sedikit penurunan dibandingkan rata-rata normal. LPG turun -1 persen, dan Avtur -0,6 persen.

Mars Ega Legowo Putra Marketing and Regional Director PT Pertamina Patra Niaga pada 6 Mei 2023 mengatakan, “Hal ini menunjukkan mayoritas pergerakan mudik menggunakan transportasi darat. Bagi Avtur, hal ini justru mengalami penurunan dibandingkan konsumsi normal.”

 

Categories
Bisnis

Jika Harga Pertalite Tak Naik, Inflasi 2024 Bakal di Kisaran 3%

bachkim24h.com, Jakarta – Center for Economic Reform (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi akan berada di kisaran 2,5% hingga 3% pada tahun 2024. Namun tujuan tersebut dengan syarat pemerintah tidak menaikkan harga minyak pemanas. (BBM), khususnya Pertalit.

Direktur Riset Makroekonomi CORE Indonesia Akbar Susanto menjelaskan, jika pemerintah tidak menaikkan harga Pertalit, maka tingkat inflasi akan mencapai 2,5%-3% pada tahun 2024. Namun jika harga yang diatur naik, terutama harga BBM, maka akan berada di atas nilai tersebut.

“Kalau harga Pertalit dan mungkin tarif dasar listrik misalnya, mungkin ada tarif PDAM (Perusahaan Air Minum Daerah) di daerah, maka inflasi mungkin antara 2,5 hingga 3,5 persen,” kata Akbar Susanto. . dalam “CORE Quarterly Review 2024: Tantangan Perekonomian di Tengah Transisi Pemerintahan”, dikutip Antara, Kamis (25/04/2024).

Namun, CORE Indonesia melihat angka 3,5 persen relatif dapat dikelola karena Bank Indonesia (BI) cenderung menetapkan target inflasi antara plus atau minus 1 persen.

Berdasarkan data historis, lanjutnya, kenaikan inflasi akan menurunkan konsumsi rumah tangga secara signifikan pada tiga bulan pertama, apalagi terjadi peningkatan drastis. Setelah itu, tingkat inflasi akan perlahan menurun hingga bulan ke-20.

“Misalnya, jika pemerintah menaikkan harga pertality, maka akan terjadi kenaikan harga yang tajam, dan konsekuensinya adalah konsumsi akan turun pada tiga bulan pertama. Kemudian penurunan tersebut akan terus berlanjut meski perlahan hingga bulan ke-20.” Artinya konsekuensinya cukup lama, dua bulan lebih dari satu tahun,” ujarnya.

 

Ada sejumlah faktor yang memungkinkan pemerintah menaikkan harga BBM. Salah satunya adalah eskalasi antara Iran dan rezim Israel yang semakin menurun karena akan meningkatkan harga minyak internasional dan mempengaruhi pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar.

Sebaliknya, jika eskalasi konflik bisa dikurangi, harga minyak internasional akan turun dan pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar.

“Setidaknya faktor ini. Kalaupun nanti naik, berarti ada faktor lain, kata Akbar.

Berdasarkan perhitungan sederhana, pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mematok harga BBM sebesar 82 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.

Jika harga minyak internasional melebihi 82 dolar AS, maka ada alasan bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Namun, jika kenaikan harga berada dalam kisaran harga yang ditetapkan, maka harga BBM tidak mungkin mengalami kenaikan.

“Pilihan lain apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar selain menaikkan harga minyak internasional? Salah satunya adalah jika pemerintah, terutama pemerintahan baru, memiliki kebijakan untuk menghemat pengeluaran dan menggunakannya untuk hal-hal yang mereka janjikan dalam kampanye.” Itu bisa terjadi,” katanya.