Categories
Teknologi

China Beberkan Kecurangan AS Soal Chip Semikonduktor

Beijing – China menyatakan ketidaksenangan dan penolakan kerasnya terhadap penyelidikan Pasal 301 Amerika Serikat (AS) terhadap kebijakan industri semikonduktor China.

Departemen Perdagangan mengatakan pada hari Senin bahwa penyelidikan tersebut, selain merugikan kepentingan bisnis dan konsumen Amerika, juga akan mengganggu dan mendistorsi industri semikonduktor global dan rantai pasokan.

Seperti dilansir Xinhua, Amerika Serikat memberikan subsidi besar kepada industri chip dalam negeri melalui undang-undang seperti CHIPS dan SCIENCE Act. Perusahaan semikonduktor Amerika menguasai sekitar 50 persen pasar global.

Sebagai perbandingan, chip buatan Tiongkok hanya menguasai 1,3 persen pasar AS, dan ekspor chip Tiongkok ke AS jauh lebih rendah dibandingkan dengan ekspor negara tersebut, kata kementerian tersebut, mengutip laporan Departemen Perdagangan AS baru-baru ini.

Tiongkok ingin Amerika Serikat menghormati kebenaran dan aturan multilateral serta segera menghentikan kesalahannya.

Kementerian telah menekankan bahwa Tiongkok akan memantau dengan cermat kemajuan penyelidikan ini dan akan mengambil semua tindakan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingannya.

Categories
Bisnis

China Tabuh Genderang Perang dengan Uni Eropa, Ini Persoalannya

JAKARTA – Beijing memperingatkan Uni Eropa bahwa kedua belah pihak bisa saja mengalami perang dagang jika terus meningkatkan ketegangan dengan China. Kementerian Perdagangan Tiongkok telah mengeluarkan peringatan keras menyusul praktik tidak adil selama delapan bulan penyelidikan anti-subsidi terhadap kendaraan listrik Tiongkok.

Peringatan ini muncul setelah Uni Eropa pekan lalu mengumumkan tarif baru yang besar hingga 38% terhadap produsen mobil listrik Tiongkok, yang ditanggapi oleh Beijing dengan meluncurkan tindakan balasan yang ditujukan pada produk daging tertentu yang melarang daging sapi.

Beijing sebelumnya memperingatkan akan menargetkan sektor penerbangan dan pertanian Uni Eropa sebagai respons terhadap tarif tersebut.

“Pihak Eropa terus meningkatkan gesekan perdagangan dan mungkin memicu perang dagang,” kata juru bicara Kementerian Perdagangan China pada Jumat, seperti dilansir media lokal dari Russian Today, Sabtu (22/6/2024).

“Pihak Eropa bertanggung jawab penuh,” kata juru bicara itu.

Pernyataan tersebut mengkritik penyelidikan anti-subsidi yang dilakukan Uni Eropa dan mengatakan bahwa blok tersebut mengabaikan konsensus penting yang dicapai oleh para pemimpin kedua partai.

“Mereka mendistorsi hasil penyelidikan, mengeluarkan tarif yang tidak pantas, merugikan kepentingan perdagangan kedua belah pihak, merusak kerja sama ekonomi dan perdagangan secara keseluruhan antara Tiongkok dan UE,” kata juru bicara tersebut proteksionisme.”

Pada bulan September 2023, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan apa yang disebut penyelidikan anti-subsidi dalam pidato kenegaraan tahunan Uni Eropa tanpa memberi tahu pihak Tiongkok sebelumnya

Melansir Reuters, pernyataan Menteri Perdagangan Tiongkok tersebut disampaikan sekitar satu jam sebelum Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck tiba di Beijing. Kunjungan tiga hari Habeck ke Tiongkok adalah kunjungan pertama yang dilakukan pejabat tinggi Uni Eropa sejak Brussels mengusulkan tarif yang dapat merugikan bisnis Jerman.