Categories
Lifestyle

Apa Itu Sepsis? Peradangan Ekstrem Akibat Infeksi yang Bisa Sebabkan Kematian

bachkim24h.com, Jakarta Apa itu sepsis? Sepsis adalah keadaan darurat medis yang serius dan dapat meningkatkan risiko kematian. Pada sepsis, tubuh bereaksi berlebihan terhadap infeksi sehingga menimbulkan risiko. Infeksi biasanya terjadi ketika bakteri atau virus masuk ke dalam tubuh melalui luka, pembuluh darah, atau organ.

Apa itu sepsis? Peradangan parah akibat infeksi ini memiliki banyak gejala berbeda, mulai dari demam tinggi, denyut nadi cepat, pandangan kabur atau kabur, penurunan kesadaran, hingga gangguan pernapasan. Sepsis harus segera ditangani karena dapat berkembang menjadi sepsis parah yang menyebabkan kegagalan organ dan syok septik.

Ada banyak penyebab sepsis, termasuk infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Apa itu sepsis? Sepsis lebih sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti bayi, anak-anak, orang lanjut usia, atau orang dengan penyakit kronis. Faktor risiko lainnya termasuk luka bakar parah, pembedahan, atau rawat inap di unit perawatan intensif.

Perawatan untuk sepsis termasuk antibiotik untuk melawan infeksi, cairan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil, dan bahkan bantuan pernapasan atau perawatan lain jika diperlukan. Pada sepsis berat, rawat inap di unit perawatan intensif mungkin diperlukan untuk pemantauan dan pengobatan lebih lanjut.

Berikut gejala dan penyebab sepsis yang dihimpun bachkim24h.com dari berbagai sumber, hingga Kamis (18/4/2024). 

Apa itu sepsis? Sepsis adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang bereaksi berlebihan terhadap suatu infeksi. Bukan hanya kondisi peradangan biasa, sepsis juga menimbulkan reaksi akut yang menyebabkan peradangan parah di seluruh tubuh. Akibatnya, kerusakan jaringan dan organ bisa terjadi. Reaksi berantai sepsis dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah sehingga membatasi aliran darah ke berbagai organ dan jaringan tubuh.

Dalam kasus sepsis, sistem kekebalan tubuh melawan infeksi dengan melepaskan bahan kimia ke dalam aliran darah. Sepsis dapat terjadi akibat sepsis, yaitu infeksi yang disebabkan oleh penyebaran bakteri ke dalam aliran darah. Infeksi seperti infeksi saluran kemih, luka operasi, pneumonia, meningitis, bahkan Covid-19 semuanya dapat menyebabkan sepsis. Peradangan akibat sepsis dapat menyebabkan pembuluh darah tersumbat dan bocor. Dapat merusak berbagai organ bahkan menyebabkan kegagalan organ. Ketika sepsis berkembang menjadi syok septik, tekanan darah turun dan kematian dapat terjadi.

Orang dewasa yang lebih tua, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, wanita hamil, dan anak-anak di bawah usia satu tahun berisiko lebih tinggi terkena sepsis. Namun, sepsis dapat menyerang orang-orang dari segala usia. Meskipun sepsis sering terjadi saat sakit, baik di rumah sakit maupun di luar rumah, namun tidak semua penyakit menular menyebabkan sepsis. Penting untuk mengidentifikasi faktor risiko yang dapat menyebabkan reaksi berlebihan sistem kekebalan terhadap infeksi untuk mencegah sepsis.

Gejala sepsis seringkali muncul setelah ada bagian tubuh yang terinfeksi atau terluka. Gejala yang mungkin timbul antara lain: Kecepatan pernapasan di atas 20 napas per menit. Suhu tubuh di atas 38,3 derajat atau bahkan di bawah 36 derajat Celcius Jantung berdetak lebih dari 90 per menit.

Pada saat yang sama, Anda harus berhati-hati terhadap sepsis pada anak jika ada gejala: kehilangan nafsu makan, muntah darah, tidak buang air kecil selama 12 jam, gatal-gatal.

Jika sepsis tidak segera diobati, penyakitnya akan semakin parah sehingga dapat menyebabkan gangguan fungsi organ, seperti: nyeri otot yang parah, sakit perut, tekanan darah turun dengan cepat, kulit dingin, dan warna urin serta volume urin. Penyebab Sepsis Urine dan Faktor Risikonya Berkurang

Ada sistem khusus di dalam tubuh manusia yang disebut dengan sistem imun atau sistem kekebalan tubuh. Tugasnya adalah melindungi tubuh dari serangan patogen seperti bakteri, jamur atau virus yang dapat menyebabkan penyakit. Ketika tubuh mengalami infeksi, sistem kekebalan tubuh diaktifkan dan merespons dengan melepaskan berbagai protein dan senyawa kimia untuk melawan agen infeksi. Namun, terkadang respons sistem kekebalan tubuh menjadi tidak terkendali. Hal ini bisa terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan atau bahkan menyerang jaringan tubuh sendiri.

Akibatnya, peradangan yang meluas dapat terjadi di seluruh tubuh, sehingga memicu terjadinya sepsis. Infeksi merupakan penyebab utama sepsis, dan infeksi penyebab sepsis yang paling umum sering menyerang organ vital seperti paru-paru, kulit, saluran kemih, dan saluran cerna.

Faktor risiko utama terjadinya sepsis adalah adanya infeksi. Segala jenis infeksi, termasuk infeksi bakteri, jamur, virus seperti COVID-19 dan influenza, atau bahkan infeksi parasit dapat meningkatkan risiko seseorang terkena sepsis. Oleh karena itu, orang yang berisiko tinggi terkena infeksi juga berisiko tinggi terkena sepsis.

Kelompok tertentu mempunyai risiko lebih besar terkena sepsis karena mereka lebih rentan terhadap infeksi, antara lain: Orang dewasa berusia 65 tahun ke atas karena sistem kekebalan tubuh mereka mungkin tidak sekuat dulu. Anak-anak di bawah usia satu tahun, karena sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang. Penderita penyakit kronis seperti diabetes, kanker, penyakit ginjal, dan penyakit paru-paru karena kondisi tersebut dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau rusak, misalnya mereka yang menjalani terapi imunosupresif. Masyarakat mengalami malnutrisi karena kekurangan nutrisi dapat mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh.

 1. Vaksinasi

Vaksinasi adalah suatu metode pencegahan penyakit dengan memberikan vaksin kepada seseorang. Vaksin adalah zat yang mengandung mikroorganisme yang dilemahkan atau mati, serta komponen yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan perlindungan terhadap penyakit tertentu. Vaksinasi berperan penting dalam mencegah sepsis. Sepsis adalah kondisi medis serius dan mengancam jiwa yang terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap suatu infeksi. Infeksi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan peradangan, kerusakan jaringan, kerusakan organ, dan menyebar ke seluruh tubuh. Sepsis dapat menyebabkan kegagalan organ, syok septik, atau bahkan kematian jika tidak segera ditangani.

Dengan mendapatkan vaksinasi, seseorang dapat mengembangkan kekebalan terhadap penyakit penyebab sepsis, seperti infeksi bakteri yang biasa menyebabkan pneumonia, meningitis, infeksi saluran kemih, atau sepsis. Vaksinasi membantu tubuh mengenali dan melawan penyakit penyebab infeksi, sehingga mengurangi risiko sepsis. Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari vaksinasi, Anda harus mengikuti jadwal vaksinasi yang ditentukan dan direkomendasikan oleh pemerintah atau penyedia layanan kesehatan Anda. Selain itu, menjaga pola hidup sehat seperti rutin mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan, dan menerapkan pola makan seimbang juga penting dalam menjaga imunitas tubuh dan mencegah infeksi. 2. Perawatan luka

Perawatan luka yang tepat penting untuk mencegah sepsis, keadaan darurat medis yang dapat mengancam jiwa. Sepsis terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap suatu infeksi sehingga menyebabkan peradangan yang merusak organ dalam. Salah satu langkah terpenting dalam perawatan luka adalah menjaga luka tetap bersih dan kering. Cuci tangan Anda dengan sabun antiseptik sebelum menyentuh luka untuk mencegah penyebaran infeksi. Bersihkan luka dengan air hangat dan sabun lembut, lalu keringkan perlahan menggunakan kain bersih dan steril.

Setelah luka dibersihkan, gunakan antiseptik atau pembersih luka untuk membantu membunuh kuman. Jika lukanya dalam atau terinfeksi, konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Selain itu, penting untuk menjaga agar luka tetap tersembunyi dan terlindungi. Gunakan perban steril atau kain kasa bersih dan ganti secara rutin sesuai petunjuk untuk mencegah kuman masuk ke dalam luka. Hindari juga menyentuh luka dengan tangan kotor. Selalu waspadai tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, nyeri hebat, atau keluarnya cairan berbau busuk dari luka. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini atau gejala mencurigakan lainnya, segera dapatkan bantuan medis.  3. Pengobatan infeksi

Mengobati infeksi merupakan langkah penting dalam mencegah sepsis. Infeksi adalah penyebab utama sepsis, sehingga pengobatan infeksi secara dini dan tepat sangatlah penting. Langkah pertama dalam mengobati infeksi adalah dengan menggunakan antibiotik. Antibiotik digunakan untuk melawan bakteri yang menginfeksi tubuh. Pemilihan antibiotik harus dilakukan secara hati-hati sesuai dengan jenis dan tingkat keparahan penyakit yang diderita pasien.

Selain itu, prosedur pembedahan mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. Operasi ini melibatkan pengangkatan atau pembersihan jaringan yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain. Jika infeksi mulai menyebar dan mengancam nyawa pasien, perawatan intensif di unit perawatan intensif (ICU) mungkin diperlukan. Di unit ini, pasien akan mendapat perawatan khusus seperti oksigen, cairan, dan perawatan lain jika diperlukan. Pencegahan infeksi juga merupakan langkah penting dalam pengobatan infeksi. Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kontak dengan orang sakit adalah langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi. 4. Menjaga kebersihan diri

Menjaga kebersihan diri merupakan langkah penting dalam mencegah infeksi dan keadaan darurat medis seperti sepsis. Sepsis adalah reaksi berlebihan tubuh terhadap infeksi yang dapat mengancam jiwa. Kebersihan pribadi yang baik dapat membantu mengurangi risiko infeksi dan akhirnya sepsis. Ada beberapa langkah sederhana yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kebersihan diri. Pertama, cuci tangan hingga bersih dengan sabun dan air bersih. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, ke kamar mandi, dan setelah menyentuh benda kotor. Dapat menghilangkan kuman dan mikroorganisme yang berpotensi menyebabkan infeksi.

Selain mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan juga penting. Pastikan ruang tamu bersih dan bebas dari kotoran dan kotoran karena dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri atau virus. Bersihkan dengan hati-hati permukaan dan benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu, remote TV, atau ponsel. Menjaga kebersihan diri juga penting, seperti rutin memotong kuku, menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari, dan selalu menggunakan barang-barang pribadi seperti sikat gigi, perlengkapan mandi, dan perlengkapan mandi.

.