Categories
Kesehatan

5 Penyakit Zoonosis yang Bisa Ditularkan Ternak, Pakar: Pastikan Hewan Kurban Sehat

bachkim24h.com, Jakarta – Dalam waktu dekat, masyarakat muslim akan menyembelih atau menyembelih hewan ternak seperti sapi dan kambing.

Pengorbanan dilakukan setelah Adha-Bairm dan orang yang kurban harus dalam keadaan sehat dan bugar secara jasmani.

Ahli epidemiologi lingkungan Dr. Dickie Budiman Ph.D., Kebersihan dan kesehatan hewan kurban harus dijaga dari potensi penyakit. Sebab, ada potensi penyakit zoonosis dari hewan ternak yang bisa menular ke manusia: Cola

Juga dikenal sebagai pneumonia kotor atau penyakit sapi sapi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewani seperti daging, darah, dan kulit.

Gejala pada manusia antara lain demam, lesi kulit, dan gangguan pernapasan, kata pakar kesehatan kepada bachkim24h.com, Kamis (6/6/2024). Brucellosis

Penyakit lain yang ditularkan dari hewan ke manusia adalah brucellosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Brucella spp.

Penyakit ini menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi atau melalui konsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi.

Gejala pada manusia antara lain demam berkepanjangan, nyeri sendi, dan kelelahan. Leptospirosis

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira yang terkontaminasi air atau tanah dari urin hewan karnivora yang terinfeksi. Gejala pada manusia meliputi demam tinggi, sakit kepala, dan masalah ginjal.

Penyakit lain yang dapat ditularkan melalui pemotongan hewan adalah penyakit Q

Demam Q merupakan penyakit endemik khususnya di Jawa Barat. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Coxiella burnetii.

Virus ini ditularkan melalui inhalasi partikel udara yang terkontaminasi dari hewan yang terinfeksi. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri otot, dan pneumonia. Salmonellosis

Salmonellosis disebabkan oleh bakteri Salmonella. Penyakit ini menyebar melalui konsumsi daging atau produk hewani yang terkontaminasi. Gejalanya berupa diare, demam, dan kram perut.

Dickey juga menjelaskan, hewan kurban yang sehat harus digunakan untuk mencegah penyebaran penyakit. Cara pemilihan sapi sehat: pemeriksaan fisik

Pilihlah hewan peliharaan yang aktif, tidak malas dan memiliki nafsu makan yang baik. Pastikan bulu hewan peliharaan bersih dan tidak rontok. Kulit hewan harus bebas dari luka, luka dan tanda-tanda penyakit kulit. Pemeriksaan pernapasan, mata dan mulut

Tes juga harus dilakukan pada napas, mata dan mulut. Mata harus jernih dan cerah, tanpa tanda-tanda infeksi atau kekeruhan.

Mulut dan usus harus berwarna merah muda, tidak boleh ada bisul dan bengkak. Hewan tidak boleh menunjukkan batuk atau pilek.

“Jika ragu, jangan pilih dia sebagai korban,” saran Dickie.

Agar proses penyembelihan berlangsung aman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain: Kebersihan rumah potong hewan.

Jagalah rumah potong hewan tetap bersih dan bebas dari kontaminasi. Gunakan peralatan yang bersih dan disterilkan sebelum digunakan. Anda tidak bisa menyiksa binatang

Hewan tidak boleh dianiaya atau disiksa sebelum disembelih. Penyembelihan harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dan memahami tata cara sesuai syariat Islam.

Pisau yang digunakan harus tajam untuk meminimalkan penderitaan hewan. Pengolahan daging kurban

Setelah disembelih, hewan tersebut harus dikeluarkan darahnya secara menyeluruh. Daging sebaiknya disimpan di tempat yang bersih dan pada suhu yang tepat untuk mencegah pertumbuhan bakteri.

Daging harus dibersihkan dengan air bersih dan disimpan dalam kondisi higienis. Hindari kontak langsung dengan tanah atau permukaan kotor.

Daging harus didistribusikan sesegera mungkin setelah penyembelihan untuk mencegah pembusukan. Gunakan wadah yang bersih dan tertutup selama proses pengepakan.

Pastikan daging dimasak dengan matang untuk membunuh bakteri atau parasit.

Cuci tangan dengan sabun dan air setelah menangani daging mentah dan sebelum menangani makanan lainnya.

“Dengan mengikuti pedoman tersebut, risiko penularan penyakit zoonosis dari hewan kurban ke manusia dapat diminimalkan dan kurban dapat dilakukan dengan aman dan higienis,” pungkas Dickey.