Categories
Edukasi

Peneliti UI Jadi Pengamat Ahli Independen Pemilu Rusia

JAKARTA – Akademisi profesional Universitas Indonesia (UI) Devi Rahmawati menjadi pakar independen pengamat pemilu presiden Rusia yang digelar pada 15 hingga 17 Maret 2024.

Terletak di Universitas Teknologi Riset Nasional Kazan, Innopolis, Kompleks Multibahasa Adymna, Taman Teknologi Informasi.

Ia mengatakan: “Pemilihan presiden Rusia kedelapan dalam sejarah pemilihan presiden Rusia modern diselenggarakan dengan partisipasi 112 juta 309 ribu 947 pemilih domestik dan 1 juta 890 ribu 863 pemilih di 144 negara.”

Baca Juga: Pendaftaran Jalur Talent Scouting UI 2024 Dibuka, Berikut Persyaratan dan Kelayakannya

Peneliti dan dosen tetap Sekolah Profesi Hubungan Masyarakat UI ini mengatakan, ada empat hal penting yang dapat diambil dari pemilu presiden Rusia. yaitu aspek komunikasi, administrasi, teknis dan motivasi. Dari sisi kehumasan, calon presiden tidak banyak beriklan di ruang publik yang bisa menyembunyikan keindahan kota dengan baliho, spanduk, atau poster.

Di Rusia, lanjutnya, para kandidat mengoptimalkan penggunaan televisi, radio, surat kabar, dan saluran media digital untuk periklanan.

Dari segi administratif, ada kandidat dari dua jalur di Rusia, yaitu kandidat yang dicalonkan oleh partai politik dan kandidat yang dipilih secara independen. Pada tahun 2024 akan ada 4 calon, 3 akan dikampanyekan oleh partai politik dan 1 akan menjadi calon independen. Ia berkata: “Awalnya ada 33 calon, termasuk 9 dari partai politik dan 24 mencalonkan diri.

Baca Juga: Apakah Kerusakan Lingkungan Tambang Timah Membahayakan Negara? Demikian penjelasan pakar hukum UI

Dari segi teknis, ada beberapa perbedaan yang bisa dipetik untuk Indonesia, yakni pertama, 28 dari 89 daerah saat ini sudah memiliki sistem pemungutan suara elektronik (remote electronic voting) di vybory.gov.ru dan mos. ru Mereka terutama berada di Moskow. .

Sekitar 38 juta pemilih berpartisipasi secara elektronik. Kedua, pada surat suara mereka, tidak ada foto calon, hanya nama dengan biografi singkat calon, yang disediakan dalam bahasa Rusia dan bahasa daerah terkait seperti Kazan.

Categories
Edukasi

BRIN Luncurkan 2 Skema Pendanaan Riset, Apa Saja? Cek Yuk!

JAKARTA – Kabar baik bagi mereka yang berkecimpung di dunia penelitian. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meluncurkan dua skema pendanaan penelitian, yaitu Skema Pusat Penelitian Kerja Sama (PKR) dan Sidang BRIN-KONEKSI. Untuk informasi lengkapnya akan dibahas pada artikel kali ini, check it out!

2 Skema pendanaan penelitian dari BRIN

Skema Pusat Penelitian Kolaboratif (CRC).

Skema PKR merupakan skema penelitian yang diajukan oleh industri yang bekerja sama dengan perguruan tinggi dan peneliti BRIN. PKR Industri menekankan pengembangan produk/jasa sebagai hasil penelitian yang kemudian digunakan oleh industri.

Skema penelitian PKR mencakup bidang teknologi informasi, energi terbarukan, kesehatan, pertanian dan lainnya. Skema ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem penelitian di bidang tertentu dengan standar global yang terbuka (inklusif) dan umum.

Skema penyelenggaraan BRIN-KONEKSI

Berbeda dengan skema sebelumnya, skema pendanaan Sidang BRIN-KONEKSI merupakan badan pendanaan kegiatan penelitian dan inovasi pemerintah Indonesia yang bekerja sama dengan Australia. Pembiayaan bersama ini terbuka untuk berbagai lembaga pendanaan asing.