bachkim24h.com, Jakarta – Debat kelima calon presiden 2024 tak lepas dari isu teknologi informasi yang semakin hangat, dimana kedaulatan teknologi Indonesia menjadi taruhannya.
Impor ponsel diperkirakan mencapai Rp 30 triliun pada tahun 2023. Padahal, membangun pabrik ponsel hanya membutuhkan investasi Rp setengah triliun.
Pertanyaan tersebut ditujukan kepada calon presiden nomor urut satu, yakni Annes Basweden. Ia juga menjawab bahwa hal tersebut dapat dicapai melalui transfer teknologi dan investasi padat karya.
Pernyataan Anes pun mendapat tanggapan dari Prabowo Subianto. “Perkembangan pabrik ponsel di Indonesia terhambat oleh kemauan politik,” kata Prabowo.
Tak hanya itu, calon presiden kedua ini berencana memberikan kemudahan bagi pihak-pihak yang ingin membangun pabrik smartphone di Indonesia.
“Kalau bangun pabrik cuma butuh 1 triliun, bangun saja. Kalau butuh kemauan politik, ayo bantu dengan kemauan politik,” kata Praboo.
Selain fokus membangun pabrik smartphone di Indonesia, Prabowo juga mengatakan bahwa “masalah teknologi selalu berhubungan dengan sumber daya, kita perlu lebih mendidik anak-anak kita di bidang sains, teknologi, teknik, matematika (STEM).”
“Setelah itu, barulah kita bisa bertanding.” Untuk itu, Prabowo juga berencana memberikan 10.000 beasiswa di bidang kedokteran dan 10.000 di bidang STEM.
Tak hanya itu, Prabowo juga menegaskan dengan beasiswa ini, sumber daya manusia cerdas bidang STEM di Indonesia bisa mampu bersaing secara global.
“Kita bisa mengambil orang-orang terpintar dari Indonesia dan mengirimnya ke luar negeri, kita bangun lebih banyak fakultas STEM di Indonesia dan kemudian kita manfaatkan teknologinya,” ujarnya.
Di sisi lain, Debat Capres Kelima Pemilu 2024 yang digelar pada Minggu (4/2/2024) malam merupakan acara pamungkas yang mempertemukan pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Dalam debat capres 2024 ini, Anees Basvedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranovo akan mengutarakan visi dan misi masing-masing.
Pada debat Presidential-CavaPress 2024, ketiga pasangan calon akan memperdebatkan tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, bantuan sosial, dan inklusi.
Selain menampilkan visi dan misi, jaket yang dikenakan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranovo dan Mahfud MD rupanya mencuri perhatian warganet.
Tampil dalam balutan desain hitam putih, jaket varsity ini dipenuhi berbagai simbol dan teks terkait visi dan misi pasangan pesaing nomor tiga tersebut.
Tidak sedikit netizen yang ada di platform tersebut
Di bawah ini beberapa tweet netizen sebagai rangkuman dari platform X.
“Jaket itu keren sekali 😭😭😭 luar biasa,” cuit @w****.
“Jaketnya bagus sekali 😭😭😭😭 pak, saya mau @ganjarpranowo,” tulis @b**** di akun X.
Akun @s**** mentweet: “Diskusi bersifat sementara tetapi penurunan selamanya.”
“Bin kuning min,” kata @d****.
“Profesornya ada kendala dalam memakainya. Tapi jaketnya bagus,” kata @k***.
“Laporkan daftar harga,” unggahan di media sosial X, @J****.
Calon presiden Anees Baswedan mengungkap strateginya membangun kedaulatan teknologi manufaktur di tengah masih tingginya arus impor Indonesia. Hal itu diungkapkannya dalam debat capres terakhir yang digelar pada Minggu (4/2/2024).
Menurut Anies Baswedan, kemajuan sistem telekomunikasi dan teknologi informasi sangat pesat. Oleh karena itu, ia meyakini Indonesia tidak bisa ketinggalan di tengah perkembangan tersebut.
Untuk itu, kata Anies, salah satu strategi yang akan dilakukannya adalah dengan meningkatkan kualitas dan inovasi di bidang teknologi informasi.
“Dengan berpasangan, mempertemukan para ahli untuk bisa melakukan transfer teknologi secara bersama-sama,” jelasnya.
Strategi lain untuk mendukung kedaulatan teknologi di bidang produksi adalah dengan memprioritaskan investasi yang berbentuk investasi padat karya, didukung dengan perbaikan reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi.
“Ini akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal,” kata calon presiden nomor satu itu. Ia juga menyoroti tiga aspek mendasar yang perlu diperhatikan, yakni akses, kecepatan, dan keamanan.
Ennis juga menjelaskan, dengan cara ini pemerintah bisa membangun infrastruktur sekaligus mengajak pihak lain untuk berinvestasi.
“Yang tidak kalah penting terkait perkembangan ini adalah perlindungan hak intelektual yang nantinya akan terkait dengan industri manufaktur terkait,” lanjutnya.
Dalam hal ini, ia meyakini investasi padat modal, termasuk investasi tenaga kerja, akan membuat Indonesia bisa melakukan lompatan cepat.